4 Karakter yang Bantu Kang Ha Bongkar Masalah SMA Jooshin di Hierarchy

Cerita drakor Hierarchy memakai latar di SMA elit Jooshin yang dijalankan oleh grup konglomerat Jooshin. Sekolah swasta tersebut tak hanya diisi oleh murid-murid dari keluarga kaya, tapi ada juga murid yang masuk dengan beasiswa. Sayangnya, perlakuan yang diberikan pada mereka tak sama.
Kang Ha (Lee Chae Min) yang belum lama masuk ke SMA Jooshin dengan beasiswa memiliki niat untuk menghentikan diskriminasi tersebut. Kang Ha mencoba mengumpulkan bukti yang bisa ia gunakan untuk membongkar masalah di SMA itu. Kang Ha pun dibantu empat karakter berikut ini.
Perhatian, artikel ini mengandung spoiler.
1. Park Tae Ho

Park Tae Ho (Yoon Seok Ho) selama ini diketahui sebagai putra pemilik Hotel Jaeyul. Oleh sebab itulah ia tak pernah diganggu karena termasuk murid dengan latar belakang yang mapan. Park Tae Ho juga cukup dekat dengan Choi Yun Seok (Kim Tae Jung) hingga Yoon He Ra (Ji Hye Won).
Namun, keadaan berubah saat identitas aslinya terungkap. Ia ternyata anak dari hubungan gelap pemilik Hotel Jaeyul dan pekerja seks komersial (PSK). Park Tae Ho dulu satu SMP dengan Kang Ha dan kakaknya Kang In Han (Kim Min Chul). Mereka menjaga jarak agar Park Tae Ho aman.
Meski tak sering, Park Tae Ho pernah membantu Kang Ha untuk membuka loker Kim Ri An (Kim Jae Won), pewaris Jooshin Group. Sebab, Kang Ha pernah melihat Kim Ri An menaruh narkoba di lokernya. Ia ingin membuktikan bahwa serbuk itu bukan hanya obat antidepresan seperti yang disebutkan gurunya, Han Ji Su (Byeon Seo Yun).
2. Nam Ju Won

Kang Ha berhasil mendapatkan bukti kuat untuk melaporkan berbagai masalah di SMA Jooshin berkat Nam Ju Won (Seo Bum June). Nam Ju Won adalah anak kepala sekolah SMA Jooshin yang juga termasuk murid beasiswa. Ia tidak tahan melihat ibunya jadi budak Kim Ri An cs.
Nam Ju Won mengambil video rahasia geng Kim Ri An yang disembunyikan oleh ibunya. Hal itu dilakukan atas perintah pemilik Jooshin Group dan juga keluarga teman-teman Kim Ri An yang sama-sama punya pengaruh besar di masyarakat.
Nam Ju Won awalnya mengancam Jung Jae I untuk menghancurkannya bersama Kim Ri An dengan video mesra mereka. Namun, Kang Ha menghentikannya karena punya perasaan pada Jung Jae I. Pada akhirnya, Kang Ha melaporkan video selain video mesra Jung Jae I dan Kim Ri An yang didapatnya dari Nam Ju Won ke polisi.
3. Jung Jae I

Jung Jae I awalnya termasuk salah satu target yang ingin dijatuhkn Kang Ha. Namun, semakin sering mereka bersama, Kang Ha sadar bahwa Jung Jae I berbeda dari murid-murid kaya yang lain. Jung Jae I pun sempat berteman dengan Kang In Han, meski itu membuat kakak Kang Ha ini ditindas oleh Kim Ri An dan teman-temannya.
Setelah mengetahui bahwa Kang Ha adalah adik Kang In Han, Jung Jae I memberi tahu semua yang ia ketahui tentang hari kematian Kang In Han. Ia juga meminta maaf dan bertanggung jawab atas penindasan yang dilakukan kepada Kang In Han. Dengan kekuasaannya, Jung Jae I pun mendorong murid lain termasuk Kim Ri An untuk mengakui perlakuan kejam mereka pada Kang In Han ketika diinvestigasi oleh polisi.
4. Lee Woo Jin

Lee Woo Jin (Lee Won Jung) secara tidak langsung membantu Kang Ha untuk menangkap pembunuh Kang In Han. Selama ini Lee Woo Jin menyimpan pulpen dengan kamera tersembunyi milik Kang In Han. Pulpen itu ditemukannya di mobil milik ayahnya yang sempat digunakan oleh guru yang juga menjadi kekasih rahasianya yaitu Han Ji Su.
Lee Woo Jin menyimpannya karena takut hal itu akan berdampak buruk ke pencalonan ayahnya untuk jadi presiden. Namun, ia akhirnya memilih untuk menyerahkan video tersebut ke kepolisian melalui Jung Jae I. Aksi nekad Lee Woo Jin ini memang merugikan ayahnya, tapi ia ikut berjasa dalam mengungkap kebenaran kematian Kang In Han. Itu bukanlah kasus tabrak lari seperti yang disembunyikan pihak SMA Jooshin, tapi ia ditabrak Han Ji Su yang tak lain gurunya sendiri.
Meski Kang Ha yang paling aktif, ia akan lebih kesulitan untuk membongkar semua kasus di SMA Jooshin tanpa bantuan empat karakter di atas. Pada akhir cerita Hierarchy, terlihat bahwa penindasan kini tidak terjadi lagi di SMA Jooshin.