3 Karakter Korban Perundungan di Our Unwritten Seoul, Bikin Trauma!

Muncul di awal kisah Our Unwritten Seoul, Kim Su Yeon merupakan salah satu karyawan Perusahaan Manajemen Keuangan Korea. Ia digambarkan sebagai sosok yang ramah dan tak bisa menutup mata ketika orang lain berpaling. Bahkan, Kim Su Yeon mendapatkan julukan “gadis pemungut sampah” karena selalu membawa sampah orang lain disakunya.

Namun, kehidupannya yang selalu dipenuhi vibes positive ini berubah menjadi suram. Hal itu terjadi karena kepribadiannya yang tak bisa melihat ketidakadilan. Ia menolak untuk menutup mata terhadap kesalahan atasan. Kim Su Yeon pun dicap sebagai pengkhianat karena melawan direktur yang akan menjadi eksekutif.

Dalam sekejap, Kim Su Yeon menjadi anggota tim yang tak terlihat. Bahkan, ia dipindahkan ke meja depan yang terasingkan dengan anggota tim lainnya. Orang-orang yang aslinya baik pun tak berani mendekatinya karena takut diasingkan seperti Kim Su Yeon. Pada akhirnya, Kim Su Yeon pun memutuskan untuk keluar dari perusahaan tersebut karena perundungan yang makin menjadi-jadi.

Masih dengan karyawan Perusahaan Manajemen Keuangan Korea, Yoo Mi Rae pun ikut menjadi korban bullying rekan kerjanya. Hal itu terjadi sejak dirinya pertama kali ikut campur dalam urusan orang lain. Dirinya membela Kim Su Yeon dengan menyatakan adanya pelanggaran hingga perundungan yang dialami seniornya tersebut.

Kim Su Yeon sendiri menjadi alasan Yoo Mi Rae merasa senang telah bergabung dalam Perusahaan Manajemen Keuangan Korea. Yoo Mi Rae menerima banyak bantuan dari senior tersebut. Bahkan, Kim Su Yeon pernah menggarap sebagian tugas Yoo Mi Rae yang belum selesai supaya bisa pulang lebih cepat.

Perundungan yang dialami Yoo Mi Rae pun semakin parah setelah dirinya dituduh sebagai pelakor. Ia mendapatkan perlakuan tak mengenakkan karena sebuah kesalahpahaman. Rumor buruk tentang dirinya pun semakin meluas. Terlebih lagi setelah Yoo Mi Rae melaporkan kasus pelecehan seksual ke perusahaan.

Bekerja sebagai pengacara, Lee Ho Su juga pernah diasingkan oleh rekan kerjanya karena melawan atasan. Rekan kerjanya diminta untuk tak melibatkan Lee Ho Su dalam segala proyek. Kesehariannya yang biasa sibuk pun berubah menjadi lenggang karena tak diberi tugas apa pun. Pada akhirnya, Lee Ho Su juga memilih untuk keluar dari firma hukum tersebut.

Ketika masih sekolah, Lee Ho Su ternyata juga pernah jadi korban bullying. Kakinya yang tak bisa berjalan dengan baik akibat kecelakaan tragis, menjadi alasan utamanya. Dirinya kerap menjadi bahan ejekan hingga akhirnya memutuskan untuk pindah ke pedesaan. Kehidupannya pun menjadi lebih nyaman karena masih ada orang baik di sana.

Sederet karakter drakor Our Unwritten Seoul di atas dianggap salah oleh orang sekitarnya hingga menjadi korban bullying. Kebenaran yang ada justru dianggap salah karena melawan atasan yang lebih berkuasa. Hal itu membuat kesehatan mentalnya terganggu dengan mengalami trauma. Jangan sampai kejadian serupa terjadi di dunia nyata, ya!