Kejanggalan di Drakor The Price of Confession, Banyak Plot Hole?

The Price of Confession sukses mencuri perhatian dengan premis ceritanya yang unik. An Yun Su (Jeon Do Yeon) yang dituduh membunuh suaminya melakukan kesepakatan dengan Mo Eun (Kim Go Eun) yang dianggap psikopat. Agar An Yun Su bebas dari tuduhan, ia harus membunuh seseorang untuk Mo Eun.
Drakor yang mengusung genre misteri dan thriller ini memiliki banyak adegan dengan detail mind blowing serta plot twist tak terduga. Sayangnya, masih ada beberapa kejanggalan dalam ceritanya yang akhirnya menjadi plot hole. Di antaranya, empat aspek berikut ini. Yuk, simak!
1. Jaksa Baek Dong Hun memimpin tim penyidik polisi

Baek Dong Hun yang diperankan Park Hae Soo adalah salah satu karakter sentral dalam drakor The Price of Confession. Ia yang pertama kali mengendus kesepakatan rahasia antara An Yun Su dan Mo Eun yang jadi narapidana di satu lapas. Selain itu, ia yang memasukkan An Yun Su ke dalam penjara.
Dalam drakor ini, Baek Dong Hun berprofesi sebagai jaksa. Jika kamu biasa menonton drakor bergenre hukum, jaksa biasanya bekerja di kantor kejaksaan dan pengadilan. Namun, di The Price of Confession, Baek Dong Hun terjun langsung ke TKP. Bahkan di paruh kedua cerita, ia yang tampak menjadi pemimpin tim penyidik dalam kasus pembunuhan kedua yang terjadi.
Sekalipun Baek Dong Hun dikisahkan sebagai mantan polisi, ia terlalu dominan dalam proses investigasi. Perannya jadi kabur, apakah ia jaksa ataukah detektf. Selain itu, tim polisi diceritakan kurang kompeten di sini sehingga minta bantuan Baek Dong Hun dalam proses penyelidikan kasus pembunuhan suami An Yun Su.
2. Motif pembunuhan yang dinilai lemah

Di ending, akhirnya terungkap siapa dalang pembunuhan yang menjebak An Yun Su beserta motif atau alasannya melakukan pembunuhan. Meski mengandung plot twist, motif pelaku melakukan pembunuhan dinilai lemah dan seperti mengurangi esensi ketegangan yang terbangun sejak episode awal.
Sedikit bocoran, alasan utama pelaku membunuh suami An Yun Su berkaitan dengan kasus plagiarisme lukisan. Korban mengetahui mengenai plagiarisme ini. Sementara kasus kedua terjadi karena pelaku ingin kembali menjebak An Yun Su dan memasukkannya ke penjara agar fakta di balik kasus pembunuhan pertama tak terungkap.
3. Cara Mo Eun keluar dari Thailand tidak dibahas

Mo Eun memiliki kisah masa lalu yang tragis. Ia membuang nama aslinya dan memakai identitas temannya yang bernama Mo Eun demi tujuan balas dendam. Keinginannya adalah membunuh satu keluarga yang telah membuat adik dan ayahnya meninggal bunuh diri.
Sayangnya, bahasan mengenai pencurian identitas ini tidak dijelaskan lebih detail. Misalnya, bagaimana caranya keluar dari Thailand di masa pandemi dengan memakai paspor temannya sebab fotonya berbeda. Saat itu, ia dan temannya tersebut juga diceritakan menderita COVID-19 ketika pertukaran identitas itu dilakukan.
4. Tim penyidik tidak memeriksa riwayat telepon atau tempat kerja korban

Kejanggalan yang paling bikin sebal adalah cara polisi menyelidiki kasus pembunuhan suami An Yun Su. Detektif di tim ini terpaku bahwa An Yun Su adalah pelaku sehingga lebih sibuk dam fokus mencari bukti yang mendukung kecurigaan mereka daripada menyelidiki kasus ini secara menyeluruh dari segala sisi.
Masalahnya, pelaku yang asli dan komplotannya adalah orang yang dikenal korban. Bahkan ada foto mereka bersama saat pembukaan galeri. Namun, polisi tampak tidak memeriksa galeri seni tempat korban bekerja. Selain itu, mereka juga mengabaikan kesaksian An Yun Su dan langsung menghakiminya telah berbohong.
Keempat kejanggalan di atas jadi plot hole yang sedikit mengganggu suasana menonton The Price of Confession. Terlepas dari itu, banyak aspek dalam ceritanya yang tetap seru ditonton, terlebih jika menyaksikannya secara maraton. Apa kamu sudah nonton drakor ini hingga usai?


















