Kenapa Drakor The Price of Confession Diberi Rating 18+?

An Yun Su (Jeon Do Yeon) baru saja menjadi ibu tunggal saat ia ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan yang menewaskan sang suami. Di penjara, ia bertemu Mo Eun (Kim Go Eun) yang bilang akan mengakui pembunuhan itu asal An Yun Su membunuh seseorang untuknya. Itulah premis utama yang mendasari cerita drakor The Price of Confession.
Sejak minggu pertama dirilis, drakor orisinal Netflix ini berhasil menduduki puncak serial TV paling banyak ditonton di berbagai negara, termasuk Indonesia. Meski demikian, drakor ini diberi rating usia 18+ yang artinya hanya boleh ditonton oleh orang-orang berusia 18 tahun ke atas. Apa alasannya?
1. Menampilkan banyak adegan kekerasan dan pembunuhan

Dilihat genrenya, yakni thriller dan misteri, tidak mengherankan drakor The Price of Confession menampilkan banyak adegan kekerasan, seperti pemukulan dan penusukan. Ada juga adegan menunjukkan karakter yang menyakiti dirinya sendiri (self-harm). Selain itu, banyak juga scene pembunuhan berdarah-darah yang ditampilkan. Karena itu, drakor ini bukan tontonan yang tepat untuk anak dan remaja di bawah umur.
2. Premis tentang kesepakatan dua narapidana

Premis cerita drakor berjumlah 12 episode ini juga cukup kontroversial. Kedua tokoh utama dikisahkan sebagai narapidana yang menjalin kesepakatan rahasia di dalam penjara untuk membantu satu sama lain. Memang kemudian terungkap bahwa salah satu dari mereka sebetulnya tidak bersalah dan satunya lagi punya alasan kuat untuk membunuh. Namun, apa yang mereka lakukan tetap saja mengundang kontroversi dan pro kontra.
3. Penggambaran proses penyidikan yang tidak adil

Sejak episode awal, penetapan An Yun Su sebagai tersangka sudah menjadi masalah. Tim penyidik bersikap bias hanya karena An Yun Su memiliki gaya fashion mencolok dan cara berbeda dalam menghadapi duka. Hal ini membuat proses investigasi jadi tidak objektif sehingga menyebabkan seseorang yang tidak bersalah malah ditangkap dan divonis hukuman penjara.
4. Latar belakang tragis di balik kasus pembunuhan

Drakor ini menceritakan dua kasus pembunuhan yang terjadi di sekitar Mo Eun dan An Yun Su. Berbeda dari An Yun Su yang jadi korban salah tangkap, Mo Eun memang merupakan pembunuh. Ia membunuh satu keluarga dan sama sekali tidak menunjukkan penyesalan hingga akhir.
Alasan di balik pembunuhan ini bukan karena ia psikopat, melainkan kisah masa lalunya yang tragis. Tragedi di hidupnya mengubahnya jadi pembunuh. Penonton drakor ini pun bisa berada dalam dilema moral sebab apa yang dilakukan Mo Eun adalah kejahatan, tapi di sisi lain, alasan di balik tindakannya terlalu menyedihkan.
5. Menggambarkan peristiwa kekerasan seksual

Selain kekerasan fisik dan pembunuhan, drakor ini juga menyinggung soal kekerasan seksual. Salah satu target pembunuhan Mo Eun adalah remaja yang melakukan pelecehan seksual kepada seorang siswi, merekam kejadian, lalu menyebarkan video itu ke semua kontak di handphonr korban. Hal ini membuat korban dan ayahnya bunuh diri. Mirisnya, pelaku hanya mendapat hukuman ringan karena di bawah umur dan dari keluarga kaya.
6. Menunjukkan adegan bunuh diri

Drakor The Price of Confession juga menampilkan cukup banyak adegan bunuh diri yang bisa menjadi trigger warning. Adegan-adegan ini penting untuk cerita, tapi bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi sebagian penonton. Khususnya, bagi penonton dengan kondisi psikologis yang tidak stabil.
The Price of Confession merupakan drakor dengan cerita yang kompleks. Ada teka-teki pembunuhan, tokoh utama dengan tragedi backstory, hingga proses penyidikan dan peradilan yang bias. Ditambah adegan-adegan kekerasan, pembunuhan, hingga bunuh diri, membuat drakor ini hanya boleh ditonton jika kamu sudah berusia minimal 18 tahun.


















