Twinkling Watermelon mengawali tayang perdananya pada 25 September lalu. Drama ini cukup menarik atensi positif dari para penonton. Kisahnya mengikuti Eun Gyeol (Ryeo Un), ia seorang siswa berprestasi sekaligus anak band.
Tapi ternyata Eun Gyeol berusaha menyembunyikan identitasnya sebagai gitaris band. Kira-kira apa alasan sebenarnya? Simak selengkapnya dari drakor ini di sini.
Eun Gyeol berasal dari keluarga CODA, maksudnya ia lahir dari orang tua yang menyandang tunarungu. Ayah dan ibu Eun Gyeol sama-sama penyandang tunarungu dan tunawicara. Eun Gyeol punya saudara laki-laki yakni Eun Ho yang juga sama seperti orang tuanya.
Eun Gyeol memang berbeda dari orang tua dan saudaranya. Ia layaknya anak normal yang tidak kekurangan satu organpun dalam dirinya. Maka dari itu, keberadaan Eun Gyeol bagaikan malaikat bagi keluarganya.
Eun Gyeol belajar gitar karena sebuah kebetulan. Di masa kecilnya, ia dan keluarga tinggal di sebuah apartemen bawah tanah karena biaya sewanya lebih murah. Eun Gyeol kerap mendapat perundungan dari anak pemilik apartemen itu, sampai ia merasa begitu tertekan dan duduk di depan toko alat musik bernama Viva Music.
Sejak saat itu, Eun Gyeol akrab dengan pemilik Viva Music bahkan sampai diajari bermain gitar juga. Ia seperti menemukan kebahagiaannya kembali saat memainkan instrumen lewat gitarnya. Dari sini, Eun Gyeol mulai tahu bahwa dirinya punya bakat terpendam di bidang musik.
Setelah mengetahui fakta itu, Eun Gyeol lebih memilih menyembunyikan dari keluarganya. Alasannya karena hanya dirinya yang bisa memainkan musik, sementara keluarganya tidak. Dari sini kita bisa melihat betapa besar dan lapang hati seorang Eun Gyeol.
Tapi semenjak tragedi yang menimpa pemilik Viva Music dan keluarganya, Eun Gyeol mulai jarang bermain musik. Walaupun begitu, keinginan menjadi gitaris tetap ia bawa hingga SMA. Setiap malam, setelah pulang sekolah Eun Gyeol akan jadi gitaris untuk sebuah band di Hongdae.
Keluarga Eun Gyeol tidak seperti orang-orang normal kebanyakan. Fakta bahwa ayah dan ibunya penyandang tunarungu membuat mereka kerap diremehkan. Dari sinilah sang ayah dan ibu bekerja keras untuk bisa membesarkan Eun Gyeol dan Eun Ho dengan baik.
Sampai akhirnya Eun Ho segera masuk timnas taekwondo, dan Eun Gyeol tumbuh jadi siswa berprestasi di sekolah. Sang ayah begitu mengharapkan Eun Gyeol nantinya menjadi dokter karena prestasi yang diraihnya itu.
Seperti halnya yang dialami Eun Gyeol, tidak semua yang diinginkan dapat terwujud. Keinginannya dalam bermusik ternyata ditentang oleh sang ayah. Mampukah Eun Gyeol tetap mempertahankan idealismenya ini?