Kenapa Nam Ha Neul Nyaman dengan Yeo Jeong Woo di Doctor Slump?
Dalam drakor Doctor Slump (2024), karakter Nam Ha Neul (Park Shin Hye) digambarkan sebagai seorang dokter anestesi yang cerdas. Namun, kecerdasannya ini tak mampu melindunginya dari kelelahan akibat overwork dan pressure di lingkungan kerjanya. Situasi ini membuat Nam Ha Neul mengalami depresi, hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk resign dari pekerjaannya.
Berada di titik terendahnya, Nam Ha Neul secara tak terduga bertemu kembali dengan Yeo Jeong Woo (Park Hyung Sik), rivalnya semasa duduk di bangku SMA. Namun, kali ini hubungan mereka berdua tak lagi dipenuhi dengan persaingan seperti di masa lalu. Keduanya yang sedang mengalami masa sulit justru saling mendukung dan menghibur satu sama lain.
Menariknya, Nam Ha Neul yang sebelumnya sulit bergaul dan cenderung tertutup terhadap teman-temannya, kini lebih terbuka ketika bersama Yeo Jeong Woo. Yeo Jeong Woo menjadi sosok yang membuatnya merasa nyaman. Bahkan menjadi orang pertama yang Nam Ha Neul kabari ketika mendapatkan berita baik maupun buruk. Lantas, apa yang membuat Nam Ha Neul merasa nyaman dengan Yeo Jeong Woo? Simak alasannya di bawah ini, yuk!
1. Yeo Jeong Woo adalah teman pertamanya dari masa sekolah
Semasa sekolah, Nam Ha Neul dikenal sebagai sosok yang sangat berambisi dalam mengejar prestasi akademisnya. Keinginannya untuk mencapai prestasi tinggi membuatnya hanya berfokus pada pembelajaran. Hingga mengorbankan waktu bermain dengan teman-temannya, yang membuatnya tak pernah punya teman.
Kebiasaan tersebut terus melekat pada dirinya bahkan setelah dewasa. Hingga pada suatu hari, kehidupannya mulai berubah ketika ia bertemu dengan Yeo Jeong Woo. Melihat bahwa Nam Ha Neul sedang mengalami masa sulit, Yeo Jeong Woo membantunya dengan mengajaknya bersenang-senang seperti anak muda seharusnya.
Inisiatif Yeo Jeong Woo berhasil membuat Nam Ha Neul mulai membuka diri. Nam Ha Neul pun mulai menerima kedatangan Yeo Jeong Woo sebagai temannya. Ia tersadar, jika Yeo Jeong Woo adalah teman pertamanya dari masa sekolah. Kini, ia merasa beruntung memiliki teman yang bisa diajak bernostalgia bersama.