Kenapa Seong Gi Hun Jadi Kurang Powerful di Squid Game 3?
Seong Gi Hun (Lee Jung Jae) masih menjadi karakter utama di drakor Squid Game 3. Di season 2, ia diceritakan ikut Squid Game lagi karena ingin membongkar kebobrokan Front Man (Lee Byung Hun) beserta seluruh petugas penjaga kepada dunia. Ia berupaya membuat para pemain lolos di setiap permainan dengan selamat karena ia sudah punya pengalaman sebagai pemain sebelumnya.
Seong Gi Hun ingin menunjukkan kepada Front Man bahwa para pemain adalah manusia yang bisa melawan. Sayangnya, usahanya itu belum berhasil di season kedua. Akibatnya, di season ketiga ia merasa putus asa dan kehadirannya terkesan tidak terlalu berdampak. Berikut adalah beberapa alasan Seong Gi Hun jadi sosok yang kurang powerful di Squid Game 3.
1. Merasa bersalah karena orang-orang yang ia ajak memberontak tewas semua
Di akhir season 2, Seong Gi Hun mengajak beberapa pemain untuk melawan para penjaga. Ia meminta mereka untuk bertarung bersamanya menggunakan senjata. Sayangnya, lebih banyak dari pihak Seong Gi Hun yang tewas karena Front Man ternyata menyamar sebagai pemain 001 dan sudah mengetahui semua rencananya.
Seong Gi Hun yang selamat merasa ia adalah penyebab kemalangan tersebut. Ia menyesal, seandainya ia gak mengajak para pemain untuk bertarung, mungkin mereka masih hidup. Ia lalu diborgol karena dikhawatirkan akan membuat kerusuhan lain jika dibiarkan saja.
2. Kecewa dan marah dengan pengkhianatan orang-orang yang ia percayai
Kekalahan Seong Gi Hun dan para pemain yang melakukan perlawanan tidak lepas dari pengkhianatan beberapa pemain yang terlibat pemberontakan. Mereka awalnya ikut karena ingin bebas juga dari sana, tapi ujung-ujungnya mereka memilih jalan aman. Pemain 001 yang sudah dipercaya oleh Seong Gi Hun ternyata kembali ke identitas awalnya sebagai Front Man. Ia ingin menunjukkan kepada Seong Gi Hun bahwa usaha laki-laki itu hanya akan sia-sia.
Sementara itu, karakter Kang Dae Ho (Kang Ha Neul) yang merupakan pemain 388 juga lebih memilih untuk gak kembali ke area pertarungan meskipun sudah mendapatkan amunisi. Ia mengaku terlalu takut untuk melakukannya dan merasa usaha tersebut juga akan sia-sia. Seong Gi Hun kecewa dan marah besar dengan tindakannya karena jika memang gak berani, Kang Dae Ho harusnya gak usah ikut sejak awal.
3. Muak dengan ketamakan para pemain yang gak puas dengan uang yang sudah terkumpul
Di musim ketiga ini, konflik yang terjadi di antara para pemain menjadi konflik utama. Para pemain yang bertahan tinggal sedikit, tapi mereka tidak kunjung ingin berhenti dari permainan. Mereka belum puas dengan uang yang mereka peroleh dari hasil membunuh banyak orang.
Hal tersebut membuat Seong Gi Hun sudah mencapai tahap muak. Seong Gi Hun sempat ingin menyerah karena lebih banyak pemain yang ingin melanjutkan permainan. Ia bertahan hingga akhir karena ia berjanji akan melindungi bayi yang dilahirkan Kim Jun Hee (Jo Yuri), pemain 222.
4. Squid Game adalah sistem yang diprogram sedemikian rupa dan sulit dihancurkan
Di season ketiga ini Seong Gi Hun akhirnya sadar bahwa Squid Game sulit untuk dihancurkan. Ia sudah mencoba melakukan berbagai perlawanan, tapi pada akhirnya Front Man selalu berhasil mengalahkannya. Para VIP yang menonton dari balik layar pun masih bisa tertawa melihat setiap kematian para pemain yang gagal mengikuti permainan. Seong Gi Hun sadar, pilihannya hanya dua, yaitu membunuh bayi Kim Jun Hee agar ia bisa selamat atau ia sendiri yang meninggal agar bayi itu selamat.
Seong Gi Hun sudah lelah dengan segalanya. Ia berjuang mengalahkan para pemain agar bayi Kim Jun Hee bisa keluar sebagai pemenang permainan. Setelah kematiannya, pulau Squid Game dihancurkan karena keberadaannya sudah diketahui oleh polisi. Namun, siklus Squid Game tidak terputus karena di akhir, ada adegan seorang perempuan di Amerika yang akan merekrut pemain melalui permainan ddakji.
Niat Seong Gi Hun ikut Squid Game lagi adalah agar ia bisa meminimalisasi kematian para pemain. Sayang, rencananya gagal total sehingga ending-nya sama seperti sebelum-sebelumnya. Pada akhirnya, semua pemain akan saling bunuh dan hanya satu orang yang bisa bertahan. Ditambah dengan trauma akan kematian para pemain yang terbilang sering bersikap baik kepadanya membuat ia gak lagi berapi-api di season ketiga ini.
