Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Soo Jung Menyembunyikan Perasaannya di My Dearest Nemesis?

Cuplikan drakor My Dearest Nemesis (dok.tvN/My Dearest Nemesis)

Baek Soo Jung (Moon Ka Young) dikenal punya kepribadian yang kuat di drakor My Dearest Nemesis (2025). Dia adalah sosok yang gak takut menghadapi ketidakadilan. Sejak sekolah, Soo Jung seakan punya kekuatan untuk menghadapi orang-orang yang sulit dihadapi.

Kepribadiannya ini telah banyak dikenal orang di sekitarnya. Mereka menganggap Soo Jung sangat mandiri dan kiat menghadapi berbagai kondisi. Seiring bertambahnya usia, Soo Jung juga membiayai kebutuhan ayah dan adiknya. 

Makanya, banyak orang menganggap Soo Jung terlalu keras pada diri sendiri dan gak pernah mengeluh. Kenyataannya, Soo Jung menyimpan perasaannya dengan baik. Lalu, kenapa Soo Jung menyembunyikan perasaannya di drakor My Dearest Nemesis?

Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.

1. Soo Jung takut ayahnya sedih mendengar keluhannya

Cuplikan drakor My Dearest Nemesis (dok.tvN/My Dearest Nemesis)

Saat kecil, ibu Soo Jung sakit parah hingga dirawat di rumah sakit beberapa waktu. Saat itu, dia tahu jika ibunya mengalami kesulitan karena bertahan hidup dengan bantuan selang-selang di tubuhnya. Di saat yang bersamaan, ibu Soo Jung meninggal dunia di depan Soo Jung.

Soo Jung kecil tahu jika dirinya sangat sedih karena meninggalnya sang ibu. Namun seakan tahu kesulitan ayahnya, Baek Won Seob (Ko Chang Seok), Soo Jung harus tampil baik-baik saja di pemakaman ibunya. Dia merasa ayahnya melalui proses penyembuhan ibunya dengan banyak harapan pulih.

Sebaliknya, ibu Soo Jung ternyata gak sekuat itu untuk melawan penyakitnya. Makanya, sejak saat itu, Soo Jung merasa dia gak boleh terlihat sedih di depan ayahnya.

2. Merasa dia bertanggung jawab atas kelayakan hidup keluarga

Cuplikan drakor My Dearest Nemesis (dok.tvN/My Dearest Nemesis)

Sejak ibunya meninggal, Soo Jung hidup sangat mandiri. Dia berusaha gak menyusahkan ayahnya dan belajar dengan sungguh-sungguh. Hidupnya sangat teratur dan memprioritaskan pendidikan serta keluarganya.

Hal ini terus terbawa hingga dia berusaha bertanggung jawab dan berperan sebagai orangtua adiknya. Waku ayahnya dihabiskan untuk bekerja dan menghidupi mereka berdua. Soo Jung merasa dia perlu memerankan sosok ibu yang merawat dan membesarkan adiknya ketika sang ayah repot. 

Setelah bekerja, Soo Jung tetap memprioritaskan ayahnya dan adiknya. Penghasilannya dihabiskan untuk menabung dana pensiun sang ayah dan membiayai adiknya belajar menjadi PNS. Seluruh pikirannya seakan gak memprioritaskan dirinya sendiri.

3. Gak ada sosok yang bisa mengerti dan memvalidasi perasaannya

Cuplikan drakor My Dearest Nemesis (dok.tvN/My Dearest Nemesis)

Mengeluh ke anggota keluarganya membuat Soo Jung takut membebani pikiran ayah dan adiknya. Dia merasa keduanya punya pengalaman pahit yang sama sehingga kemungkinan terluka lebih besar. Bagi Soo Jung, mereka bisa melanjutkan hidup tanpa harus memikirkan kejadian sedih adalah prioritas bersama.

Namun di saat yang bersamaan, Soo Jung juga kerap merasa rindu pada ibunya. Dia diam-diam menangis ketika mengingat sosok sang ibu. Namun, Soo Jung merasa gak ada sosok yang bisa memvalidasi perasaannya tersebut. 

Ketika berkenalan dengan naga api, Soo Jung seakan punya sosok yang mau mendengarkan keluh kesahnya tanpa takut terbebani. Dia merasa aman berkeluh kesah karena teman gamenya ini gak mengenal keluarga serta dirinya secara nyata.

Perasaan yang dialami Soo Jung ini juga dialami banyak orang, lho. Namun, mereka punya cara tersendiri untuk mereduksi dan menerima perasaan tersebut. Jika kamu ada di posisi Baek Soo Jung di drakor My Dearest Nemesis, apa yang akan kamu lakukan untuk menerima dan merasakan perasaan sedih tersebut?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aisyah Attamami
EditorAisyah Attamami
Follow Us