Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan yang Gagalkan Kepergian Seok Cheol di The Nice Guy

cuplikan drakor The Nice Guy (dok. JTBC/The Nice Guy)
Intinya sih...
  • Park Seok Cheol tidak memutus hubungan dengan rekan lamanya, membuatnya terus terlibat dalam masalah tim
  • Seok Cheol masih terlalu terikat dengan masa lalunya, sehingga sulit untuk beralih ke kehidupan yang baru
  • Ia enggan membuka luka lama dan menghindari konflik emosional, padahal hal tersebut penting untuk proses penyembuhan

Sebagai penonton The Nice Guy, tentunya kamu pernah merasa gemas ingin mengeluarkan Park Seok Cheol (Lee Dong Wook) dari dunia gangster bukan? Meski berada di tengah dunia gelap, karakternya terlalu lembut dan gak punya jiwa kriminal.

Setelah sekian lamanya bertahan, Seok Cheol punya keberanian untuk menyatakan pensiun jadi preman. Sayangnya, lima kesalahan berikut ini tak disadari telah menggagalkan rencana baiknya untuk berhenti.

1. Merasa sudah terikat dengan timnya

cuplikan drakor The Nice Guy (dok. JTBC/The Nice Guy)

Kadang kala, sisi lembut Park Seok Cheol juga bisa membuat penonton geregetan. Terutama saat niat Seok Cheol untuk berhenti sudah bulat, tapi ia tidak melakukan upaya memutus hubungan dari rekan-rekan lamanya.

Ia masih begitu memikirkan mereka, meski mereka sebenarnya memang memilih sendiri untuk bertahan dalam dunia kriminal. Keputusan ini membuatnya tidak bisa tutup mata jika timnya bermasalah atau mengalami kegagalan.

2. Tidak segera menghapus jejak masa lalu

cuplikan drakor The Nice Guy (dok. JTBC/The Nice Guy)

Untuk beralih ke dunia yang diharapkan, Seok Cheol sudah semestinya tidak terlalu dalam terikat jelang masa pemberhentian. Namun, ia masih mengurusi segala hal yang berkaitan dengan masa lalunya.

Ia menunda terlalu lama untuk memutus koneksi, seolah masih jaga-jaga kalau butuh mereka. Namun keraguan kecil itu tanpa disadari jadi celah besar. Masa lalu tak akan benar-benar pergi jika pintunya tidak ditutup rapat, bukan?

3. Menghindari konflik emosional

cuplikan drakor The Nice Guy (dok. JTBC/The Nice Guy)

Ia ingin hidup bersih dari kejahatan, tapi enggan menjelaskan masa lalunya kepada orang-orang yang kini penting di hidupnya. Seok Cheol diam saat ditanya, menghindar saat dituding, dan menunda saat diminta terus terang.

Padahal membuka luka lama tidak selamanya buruk. Terbuka justru menjadi salah satu langkah yang menyembuhkan dan melihat siapa pihak-pihak yang benar-benar menerima masa kini atau masa lalunya yang kelam.

4. Menyelesaikan masalah dengan masalah

cuplikan drakor The Nice Guy (dok. JTBC/The Nice Guy)

Seok Cheol berharap dirinya masih bisa keluar dengan cara baik-baik sekalipun ia sadar dunianya tidak baik. Pemikiran keliru itu membuatnya terjebak dalam kejahatan yang jauh lebih buruk dari bayangannya.

Meski niat berubah, saat terdesak, Seok Cheol sering kembali ke cara lama. Mulai dari intimidasi, ancaman, bahkan kekerasan. Alih-alih menjauhkan diri, ia justru menerima tugas berbahaya. Ia kerap merasa pilihannya terbatas.

5. Mengundurkan diri tanpa persiapan matang

cuplikan drakor The Nice Guy (dok. JTBC/The Nice Guy)

Selain itu, siapa pun tahu bahwa dunia Seok Cheol sangat berbahaya. Terlalu dekat dengan kriminalitas dan berpotensi menyakiti banyak orang tak bersalah. Meski demikian, ia tidak memikirkannya saat memutuskan undur diri.

Ia bilang ingin keluar, tapi tak pernah benar-benar bersiap. Ia belum punya pekerjaan lain yang lebih baik, masih ada di jangkauan rekan lama, dan belum berani memutus hubungan toksik. Ia terus menunggu waktu yang tepat, padahal hidup tak pernah menawarkan momen yang ideal.

Park Seok Cheol mungkin berulang kali berniat ingin berubah jadi versi dirinya yang baru di drakor The Nice Guy. Sayangnya, ia tidak punya persiapan matang ketika mengajukan pengunduran diri. Aksinya ini menjerumuskan dirinya ke dalam bahaya yang lebih besar dari dugaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us