3 Kesan Keliru Kang Da Wit tentang Park Gi Ppeum di Pro Bono
- Park Gi Ppeum tetap teguh membela kasus gugatan terhadap Tuhan, meski dikritik oleh Kang Da Wit sebagai aksi amal yang tidak realistis.
- Kang Da Wit menilai sikap Park Gi Ppeum sok dan naif, namun akhirnya tersadar bahwa Park Gi Ppeum adalah sosok yang tangguh.
- Kang Da Wit merasa terganggu dengan kebiasaan Park Gi Ppeum yang selalu berbicara sambil menggerakkan tangan, tapi kemudian menyadari bahwa itu karena kebiasaan berkomunikasi dengan orangtuanya yang penyandang disabilitas.
Sebagai pengacara publik, pendapat Kang Da Wit (Jung Kyung Ho) dan Park Gi Ppeum (So Ju Yeon) kerap berseberangan di drakor Pro Bono. Perbedaan mendasar dalam cara pandang mereka terhadap hukum tak jarang menimbulkan konflik dan perdebatan sengit.
Kang Da Wit bahkan tak segan bersikap sinis pada Park Gi Ppeum yang dianggapnya kelewat idealis. Kendati demikian, ada beberapa penilaian awal Kang Da Wit mengenai karakter Park Gi Ppeum yang belakangan terbukti keliru. Inilah tiga kesan Kang Da Wit tentang Park Gi Ppeum yang ternyata keliru di Pro Bono.
1. Menurut Kang Da Wit, Park Gi Ppeum tak pernah hidup susah
Meski peluang menangnya kecil, Park Gi Ppeum tetap teguh membela Kim Gang Hun (Lee Chun Moo) dalam kasus gugatan terhadap Tuhan. Ia merasa kasus ini adalah suara bagi kelompok disabilitas dan marginal. Namun, langkah ini dikritik oleh Kang Da Wit yang menganggapnya sekadar aksi amal yang tidak realistis.
Bagi Kang Da Wit, Park Gi Ppeum hanya memberi harapan kosong yang tidak memberi keuntungan nyata bagi Kim Gang Hun. Kang Da Wit bahkan menilai Park Gi Ppeum terlalu naif dan menyindir latar belakangnya yang tumbuh terlalu nyaman, layaknya bunga yang terlindung di dalam rumah kaca tanpa pernah tahu kerasnya dunia luar.
2. Karena sangat idealis, Kang Da Wit menilai sikap Park Gi Ppeum itu sok
Kang Da Wit memiliki stereotip bahwa Park Gi Ppeum tidak pernah merasakan asam pahitnya perjuangan hidup. Saat ia bersikeras memperjuangkan kasus Kim Gang Hun, Kang Da Wit mengejek bahwa mungkin dirinya berencana jadi politisi.
Akan tetapi, prasangka Kang Da Wit bahwa Park Gi Ppeum hidup tanpa beban ternyata salah besar. Kang Da Wit akhirnya tersadar bahwa Park Gi Ppeum adalah sosok yang tangguh. Kehidupan Park Gi Ppeum pernah jatuh ke titik terendah saat keluarganya tertipu dan kehilangan bisnis toko rotinya.
Sang ayah bahkan harus banting tulang menjadi sopir taksi selama 10 tahun. Sementara, Park Gi Ppeum menabung gajinya dan meminjam uang demi memulihkan kembali usaha kecil keluarganya.
3. Kang Da Wit risi melihat Park Gi Ppeum yang selalu berbicara dengan menggerakkan tangan
Awalnya, Kang Da Wit sempat merasa terganggu setiap melihat Park Gi Ppeum berbicara, ia selalu menggerakkan tangannya. Rupanya, kebiasaan itu lahir karena Park Gi Ppeum terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat dengan orangtuanya yang merupakan penyandang disabilitas. Setelah memahami kenyataan ini, Kang Da Wit pun merasa bersalah pada Park Gi Ppeum.
Kang Da Wit di Pro Bono sempat terjebak prasangka bahwa kepribadian idealis Park Gi Ppeum mencerminkan kurangnya pengalaman hidup, sehingga ia meragukan kapasitasnya di dunia hukum. Namun, saat ia mengetahui bahwa hidup Park Gi Ppeum tidaklah semudah yang dibayangkan, Kang Da Wit pun menyesali segala tuduhan serta ucapan tajam yang pernah ia lontarkan.
