4 Kesulitan Park Sung A Menjadi Dukun Muda di Drakor Head Over Heels

- Sulit menyeimbangkan akademik dan pekerjaan sebagai dukun
- Tidak bisa mencapai impian masuk perguruan tinggi
- Memiliki kekuatan perdukunan yang belum stabil dan harus mempertaruhkan nyawa demi pasien
Drakor bergenre romance fantasy berjudul Head Over Heels akhirnya resmi ditayangkan tvN. Drama ini menjadi comeback bagi Cho Yi Hyun usai sukses membintangi All of Us Are Dead 2 pada 2023 lalu. Kini, Cho Yi Hyun akan berperan lagi sebagai siswa sekolah bernama Park Sung A.
Berbeda dari peran sebelumnya, karakter Park Sung A ini memiliki kekuatan supranatural sehingga ia disebut memiliki takdir sebagai dukun. Profesi yang satu ini tentunya tidak pernah diharapkan oleh Park Sung A sebelumnya. Terlebih, sebagai dukun muda, Park Sung A harus menghadapi berbagai kesulitan berikut dalam drakor Head Over Heels.
1. Sulit menyeimbangkan antara akademik dan pekerjaannya jadi dukun

Park Sung A sudah bisa melihat hantu dan dididik menjadi dukun sejak usianya masih anak-anak. Kendati sudah mulai belajar jadi dukun sejak kecil, Jenderal Dongcheon (Kim Mi Kyung) yang merupakan ibunya masih mengizinkannya bersekolah. Aturan itu Dongcheon longgarkan hingga ia duduk di bangku sekolah menengah.
Meski diizinkan bersekolah, Park Sung A tetap mengalami kesulitan. Alasannya karena ia setiap malam harus membuka kuil dan menjadi dukun untuk para pasiennya. Aktivitas melelahkan itu membuat Sung A sulit menyeimbangkan antara pekerjaan dan akademik, sehingga minimnya waktu belajar membuat ia mendapat peringkat terbawah.
2. Tidak bisa mencapai impiannya

Telah menjalani hidup sebagai seorang pelajar, membuat Park Sung A memiliki harapan untuk bisa lanjut ke perguruan tinggi. Sayangnya, hal itu ditentang oleh Jenderal Dongcheon. Alasannya tentu karena menurut ibunya, Sung A sudah ditakdirkan jadi dukun sehingga mengejar cita-cita untuk masuk kampus adalah usaha yang sia-sia.
Bukan hanya itu, Sung A juga sebenarnya kesulitan mencari peluang. Fakta bahwa ia tak punya waktu belajar dan menjadi siswa peringkat terbawah, membuat universitas tentu sulit meloloskannya. Ini tentu menjadi tantangan bagi Sung A sebagai dukun muda sekaligus siswa yang punya harapan masuk kampus.
3. Memiliki kekuatan yang belum stabil

Meski sudah belajar ilmu perdukunan sejak kecil, kekuatan Park Sung A tentu tidak bisa disamakan dengan ibunya. Ia masih harus terus belajar mengasah kekuatannya untuk melawan para hantu. Terlebih lagi, selama ini Sung A memang hanya menangani pasien yang bermasalah seputar asmara, karier, dan hal-hal sejenisnya.
Hanya saja, kali ini Park Sung A menerima seorang pasien dengan kutukan mematikan. Kondisi pasien yang demikian mengharusnya Sung A bekerja lebih keras untuk melawan para hantu yang mengelilingi pasiennya. Bahkan, jenis hantu yang dihadapi Sung A memang akan beragam lantaran semua roh selalu tertarik membunuh orang dengan kutukan mematikan ini.
4. Harus berani mempertaruhkan nyawa demi pasien

Fakta bahwa Park Sung A kedatangan pasien dengan kutukan mematikan juga membuat ibunya terkejut. Bahkan, Jenderal Dongcheon melarang putrinya membantu pasien tersebut. Ada alasan di balik permintaan ibunya itu, yaitu bahwa pasien dengan kutukan mematikan bisa disembuhkan dengan mempertaruhkan nyawa dukunnya.
Pasien dengan masalah seperti ini sebenarnya sudah pernah dihadapi oleh Park Sung A. Namun, saking berbahayanya, Sung A memang kala itu gagal mengatasinya. Bahkan, ia pernah hampir meninggal dunia akibat membantu pasien dengan kondisi tersebut.
Park Sung A sudah menyadari berbagai kesulitan yang akan dihadapinya sebagai dukun muda. Kendati bisa mengancam nyawanya, Sung A yang bertanggung jawab tetap berani melakukan hal itu demi memenuhi janjinya membantu pasien. Lantas, akankah Park Sung A bisa mengatasi satu per satu kesulitannya sebagai dukun muda di drakor Head Over Heels?