Pada episode 6 drakor Under The Queen's Umbrella, Ratu Hwaryeong (Kim Hye Soo) mulai menampakkan taringnya. Ia mengajak anak-anaknya untuk mempersiapkan diri sebagai calon Putra Mahkota. Syukurnya, mereka pun sepakat dengan pemikiran ibunya.
Dari keempat anaknya, beberapa penonton memilih Pangeran Agung Seongnam (Moon Sang Min) untuk menjadi putra mahkota. Tentu saja ada alasan yang mendasarinya. Kira-kira apa saja ya keunggulan Pangeran Agung Seongnam? Berikut ulasannya.
Gaya belajar setiap orang tentu berbeda-beda. Ada yang hanya membaca, ada juga lebih memahami jika ada orang yang menjelaskan. Pangeran Agung Seongnam termasuk tipe auditori tak seperti kebanyakan pangeran yang hanya duduk sambil membaca buku.
Saat ia lolos seleksi berikutnya untuk menjadi teman belajar Putra Mahkota (Bae In Hyuk), ia meminta tolong pada adiknya, Pangeran Agung Gyeseong (Yoo Seon Ho), untuk membacakan materi. Sedangkan dirinya berbaring sambil mendengarkan.
Meski kelihatan ogah-ogahan belajar dan dicap oleh orang-orang istana sebagai berandal, ternyata Seongnam juga cerdas, lho. Hal ini dibuktikan saat mengetahui abangnya sakit parah, ia menulis gejala yang dialami dengan bahasa kedokteran.
Tabib Toji (Kwon Hae Hyo) pun tak menyangka dan kagum karena bahasa yang dituliskan oleh Pangeran Agung Seongnam setingkat dengan orang yang ahli di bidangnya. Ini menunjukkan bahwa ia adalah tipe orang yang hanya menyukai materi yang dibutuhkannya.
Meski Ratu Hwaryeong angkat tangan dengan kelakuan anak-anaknya, ini justru membuat mereka menjaga ibunya dari jauh. Salah satunya, Pangeran Agung Seongnam. Saat Pangeran Uiseong (Chani SF9) menghina Ratu Hwaryeong, Seongnam pun tak segan menghajarnya.
Namun, kejadian tersebut pun diketahui Ibu Suri (Kim Hae Sook) lalu memarahi anak-anak Ratu Hwaryeong. Sempat menjelaskan duduk perkara, tapi pada akhirnya Pangeran Agung Seongnam dan adik-adiknya dihukum di tengah derasnya hujan.
Diamanati oleh abangnya untuk menjaga keponakan, ibu, dan adik-adiknya, perlahan Pangeran Agung Seongnam memahami. Salah satu contohnya, sebelum Ratu mengetahui bahwa Pangeran Agung Gyeseong (Yoo Seon Ho) berdandan bak cewek, Pangeran Agung Seongnam sudah tahu lebih dahulu.
Oleh karena itu, saat mengetahui ibunya membakar tempat rahasia sang adik, ia segera mempertanyakan alasan di balik itu semua. Walau awalnya sempat marah di dalam hati, perlahan mencair kala ibunya menjelaskan. Ia pun menghibur adiknya, Pangeran Agung Gyeseong, dengan minum bersama.
Bermain pedang dan jago bela diri tanpa menggunakan senjata tentu saja keahlian tersebut harus dimiliki oleh seorang putra mahkota. Ini karena gak selamanya ia dilindungi oleh pengawalnya.
Nah, Pangeran Agung Seongnam memiliki keahlian tersebut. Kemampuan tersebut digunakan saat ada yang membuat dirinya terancam dan untuk memberi efek jera kepada orang yang menipunya.
Pangeran Agung Seongnam adalah seseorang yang gak betah di dalam istana. Ia lebih menyukai pekerjaan lapangan. Dengan begitu, ia bisa melihat kondisi bagaimana penduduk di sekitarnya. Bahkan saat ada kebakaran, ia menerobos kobaran api untuk menyelamatkan seorang anak kecil.
Hal ini berdampak baik terhadap kredibilitasnya. Pada saat tes mengenai wabah di Desa Gubuk, dirinya menjawab tidak berdasarkan teori, tapi fakta di lapangan. Ia cenderung memilih memberantas penyakit ketimbang membunuh pasien seperti yang diusulkan Pangeran Uiseong.
Saat mengetahui kakaknya sakit dan dirawat di kediaman ibunya, Pangeran Agung Seongnam diam-diam mencari tabib yang bisa mengobati abangnya. Ia pun meminta tolong kepada seseorang untuk mencarinya dan berani membayar berapa pun.
Setelah mendapatkan resep dan saran dari Tabib Toji, ia langsung ke istana dan menyampaikan pada ibunya. Walau sempat ditolak, akhirnya sarannya pun dipakai. Terbukti, Putra Mahkota perlahan sembuh. Pada preview episode 7, ia dimintai pertanggungjawaban oleh ayahnya (Choi Won Young) atas obat yang diberikan tersebut.
Menghabiskan waktu di lapangan membuat Pangeran Agung Seongnam berjiwa bebas. Ia pun dapat membaur dengan rakyat sekitar. Oleh karena itu, saat pemilihan teman belajar Putra Mahkota, ia tak merasa kebebanan. Ia ikut karena abangnya menaruh kepercayaan padanya.
Setelah kepergian abangnya, ia sempat meminta izin kepada ibunya untuk tinggal di luar istana. Ibunya hanya mengingatkan pesan apa yang disampaikan sang kakak. Tanpa pikir panjang, ia pun menghadap Sekretaris Min (Kim Young Jae) untuk mendapatkan pengajaran. Hal ini agar ia siap apabila dicalonkan menjadi Putra Mahkota.
Meski dicap berandalan oleh orang-orang di istana, bahkan oleh neneknya sendiri, Pangeran Agung Seongnam ternyata mempunyai keunggulan yang unik. Ia bahkan cocok untuk menjadi putra mahkota. Bagaimana pendapatmu?