Kontroversi Pangeran Arab di King the Land, Mabuk dan Main Perempuan
Drama King the Land episode 7 dan 8 yang tayang pada Sabtu dan Minggu (8-9/7/2023) menjadi sorotan dan menuai kontroversi. Warganet mengkritik bagaimana drama ini menggambarkan sosok seorang Pangeran Arab.
Mereka protes, karena di drama karya sutradara Im Hyun Wook ini memperlihatkan Pangeran Arab yang hidup dekat dengan alkohol dan banyak perempuan. Berikut kabar selengkapnya.
1. Adegan Pangeran Arab di King the Land
Pada episode 7 King the Land, karakter Goo Won (Lee Junho) diceritakan harus mengundang Pangeran Arab yang kaya raya ke hotelnya. Karena pernah menjadi teman kecil, Goo Won pun menelepon pangeran tersebut untuk memintanya langsung menginap di Hotel The King.
Dalam adegan tersebut, Pangeran Arab yang bernama Samir diceritakan sedang berada di kelab malam dan dikelilingi sejumlah perempuan penghibur. Ia juga digambarkan sebagai sosok mata keranjang dan menikmati waktu foya-foyanya. Pangeran Samir tampak genit saat berhadapan dengan Sarang (Yoona SNSD).
2. Dikritik netizen
Adegan tersebut pun menuai banyak reaksi negatif, terutama dari penggemar Arab. Banyak yang mengkritik tim produksi karena menggambarkan sosok Pangeran Arab yang alkoholik dan pemain perempuan.
Selain itu, ada juga yang mengkritik, karena pemeran Pangeran Samir bukan berdarah Arab. Karakter tersebut dimainkan oleh Anupam Tripathy, aktor asal India yang juga terkenal lewat peran Ali Abdul di Squid Game.
Pada drama tersebut, Anupam berperan sebagai Pangeran Samir, seorang pangeran Arab yang terkenal kaya raya.
3. JTBC dituntut minta maaf
Karenanya, netizen pun menuntut JTBC untuk meminta maaf atas penggambaran Pangeran Arab di King the Land yang menimbulkan perdebatan ini. Mereka meminta JTBC dan drama Korea umumnya untuk tidak menyepelekan penggambaran negara lain.
4. JTBC akhirnya merilis penjelasan resmi
Setelah ramai dikritik, JTBC akhirnya buka suara. Mereka menjelaskan bahwa semua yang terjadi di King the Land hanya fiktif dan tidak ada niat untuk mengecilkan bangsa apa pun.
"Karakter, wilayah, nama tempat, dan sebagainya yang muncul di drama ini adalah fiktif dan tidak ada niat untuk menyindir atau membelokkan budaya tertentu. Tim produksi menghormatu berbagai budaya dan akan lebih memerhatikan lagi agar tidak ada ketidaknyamanan dalam menonton di kemudian hari," kata JTBC, dilansir Soompi pada Senin (10/7/2023).
