Alurnya Maju-Mundur dan Looping, Ini Kronologi Cerita The Great Flood

- Gu An Na dan timnya menciptakan anak manusia AI sebelum banjir bandang
- Banjir bandang memusnahkan manusia, menyisakan Gu An Na satu-satunya peneliti yang bisa melanjutkan proyek Mesin Emosi
- Gu An Na menjadi subyek penelitian emosi ibu AI dan berhasil di percobaan ke-21.499
The Great Flood membuktikan kesuksesannya dengan duduk di peringkat pertama Top 10 Film di Netflix Indonesia Hari Ini sejak dirilis pada Jumat (19/12/2025). Film ini juga memantik diskusi menarik di media sosial, karena ceritanya berbeda dari yang dibayangkan. Bukan tentang cara bertahan hidup dari banjir bandang, The Great Flood ternyata merupakan film science fiction tentang AI yang dikemas dalam cerita bencana dan plot looping yang menarik.
Kalau kamu masih bingung, karena alurnya maju-mundur, coba baca artikel tentang kronologi ceritanya supaya bisa lebih paham. Setelah itu, nonton ulang, mungkin kamu punya perspektif yang berbeda dari pengalaman nonton perdana.
Artikel ini mengandung spoiler berat, ya!
1. 5 tahun sebelum banjir bandang terjadi, Gu An Na dan timnya berhasil membuat anak manusia AI

Meski filmnya langsung memperlihatkan kejadian banjir bandang, tetapi jika dirunut secara kronologis, justru ceritanya dimulai sejak Gu An Na (Kim Da Mi) dan atasannya, Im Hyeon Mo (Jeon Hye Jin), meneliti apakah AI bisa memiliki emosi yang sama dengan manusia sungguhan melalui pengalaman hidupnya. Karena akan butuh waktu lama untuk manusia dewasa, maka An Na menyarankan untuk menelitinya dengan menciptakan anak sungguhan sejak awal. Kemudian, diciptakanlah dua anak AI di mana salah satunya adalah Shin Ja In (Kwon Eun Seong) atau nama ilmiahnya Newman-77 yang berhasil dibesarkan Gu An Na.
Shin Ja In tumbuh seperti anak manusia pada umumnya dan membuat Gu An Na memiliki bonding bak ibu-anak sungguhan dengannya. Namun, setelah An Na kehilangan sang suami dalam kecelakaan mobil, emosinya jadi lebih sulit terkontrol (dibuktikan lewat kemarahannya pada Ja In saat pemakaman) sehingga memutuskan ingin mengembalikan Ja In pada lab tempatnya bekerja. Ia merasa tidak bisa menjadi ibu yang baik.
2. Banjir bandang memusnahkan manusia, menyisakan Gu An Na satu-satunya peneliti yang bisa melanjutkan proyek Mesin Emosi

Beberapa bulan setelah keinginannya itu, banjir bandang terjadi. Selama 48 menit pertama, kamu akan melihat bagaimana Gu An Na, dibantu Son Hee Jo (Park Hae Soo) yang merupakan tim keamanan Center (lab pusat tempat An Na bekerja), menyelamatkan dirinya dan Shin Ja In dari banjir tersebut. Mereka berjuang menuju helipad di rooftop apartemen berlantai 30.
Di perjalanan, An Na baru tahu kalau apa yang ditelitinya selama ini, yaitu Newman-77, dipersiapkan untuk melanjutkan populasi manusia yang akan punah setelah bencana tersebut. Sang atasan yang sudah lebih dulu tahu, melarikan diri bersama anak AI lain yang diurusnya. Kini, hanya tersisa Gu An Na dengan Newman-77 aka Shin Ja In, objek penelitiannya, untuk bisa melanjutkan proyek Mesin Emosi tersebut.
3. Hanya Gu An Na dan ekstrasi memori Shin Ja In yang dibawa pergi ke luar angkasa, penelitian berlanjut

Setelah sampai di rooftop, Gu An Na terkejut, karena tim keamanan berbohong padanya. Ia tidak boleh membawa Shin Ja In bersamanya, karena yang diperlukan dari anak itu hanya ekstrasi memori yang ada di belakang kepalanya. Inangnya, atau tubuh Shin Ja In, dibiarkan di rooftop begitu saja, yang membuat Gu An Na makin terpukul.
Gu An Na pun dipaksa pergi meninggalkan bumi, menuju Isabela Center di luar angkasa, bersama ilmuan lain yang tersisa. Isabela Center sudah berhasil memproduksi tubuh fisik manusia, tapi hanya Gu An Na yang bisa mereplikasi emosi dengan Mesin Emosi tersebut. Karena seorang anak sudah selesai dikerjakan, Gu An Na dan timnya harus menyelesaikan Mesin Emosi untuk seorang ibu, demi keberlanjutan populasi manusia.
Untuk mewujudkannya, Gu An Na akan menciptakan subjek eksperimennya sebagai ibu dari seorang anak. Anaknya akan dibuat hilang dan sang ibu harus menemukannya. Subjek tersebut juga akan menghadapi rintangan-rintangan. Jika gagal, dia akan kembali mengulang dan mencobanya lagi, terus sampai berhasil.
4. Gu An Na menjadi subyek penelitian emosi ibu AI

Sayangnya, puing asteroid tiba-tiba juga menabrak pesawat luar angkasanya, membuat Gu An Na sekarat. Ia pun secara sukarela menjadi subyek eksperimen Mesin Emosi untuk Ibu AI ini dan meminta kepala lab untuk mengirimnya bersama Shin Ja In. Permohonan Gu An Na dikabulkan. Ekstrasi memorinya dengan Shin Ja In pun disatukan.
Nah, di menit 56, kamu akan mulai melihat bagaimana subjek penelitian Gu An Na berulang kali kembali ke peristiwa banjir dan mencari Shin Ja In yang hilang dalam proses penyelamatan. Kalau kamu sudah menonton film SORE: Istri dari Masa Depan, polanya terlihat mirip-mip. Ia terus terbangun di pagi hari banjir bandang menerjang, mengajak sang anak menyelamatkan diri, bertemu Son Hee Jo, anak kecil yang terjebak lift, ibu hamil, hingga petugas keamaan lab yang mengincar Shin Ja In.
Biar gak bingung, kamu bisa melihat angka-angka pada kaus putih yang digunakan Gu An Na setiap adegannya. Angka itu menunjukkan sudah percobaan ke berapa kali subjek eksperimen ini mencoba menyelesaikan 'misinya.' Jadi, Gu An Na dengan kaus berangka itu bukanlah Gu An Na sungguhan, melainkan subjek penelitian sehingga semua yang terjadi di dalamnya, dari banjir hingga orang-orang yang muncul, hanya data dari pengalaman dan memori Gu An Na saat masih menjadi manusia sungguhan sebelumnya.
5. Berhasil di percobaan 21.499, Gu An Na dan Shin Ja In versi AI kembali ke bumi

Setelah melakukan puluhan ribu kali, akhirnya data AI ini berhasil di percobaan ke-21.499. Subyek penelitian Gu An Na berhasil menemukan Shin Ja In dan melewati semua tes/rintangan yang dibuat. Data emosi ini pun berhasil diinput ke tubuh fisik manusia AI yang dibuat tim lain menyerupai Gu An Na dan Shin Ja In yang selama ini kita kenal. Di akhir, kita bisa melihat sosok manusia Gu An Na dan Shin Ja In AI ini berada di dalam pesawat luar angkasa menuju bumi.
Gimana, apa kamu sudah bisa menangkap ceritanya? Coba nonton lagi, ya! Masih banyak detail menarik yang akan kamu temukan setelah nonton kembali. Nanti kita bahas lagi yang lainnya, ya.
















