5 Love Language Gwan Sik pada Ae Sun di When Life Gives You Tangerines

Yang Gwan Sik selalu menunjukkan bahasa cinta act of service pada keluarganya, terutama sang istri. Ia kerap kali membantu pekerjaan Oh Ae Sun, bahkan juga ikut andil dalam merawat anak-anaknya. Saat Oh Ae Sun dalam situasi yang cukup buruk, Yang Gwan Sik gak segan-segan akan langsung membantunya.

Saat mereka kabur ke Busan, Yang Gwan Sik dan Oh Ae Sun harus berada di kantor polisi karena kabur dan masih dibawah umur. Saat itu, Oh Ae Sun mendapatkan pukulan dari pihak kepolisian, dengan sigap Yang Gwan Sik menahan pukulan itu agar gak mengenai Ae Sun.

Gak hanya itu, Yang Gwan Sik yang sadar Oh Ae Sun diperlakukan tidak baik oleh keluarganya, ia lantas membela istrinya tersebut. Ia mengingatkan pada keluarganya untuk memperlakukan Ae Sun dengan baik sebagai menantunya. Namun, karena keadaan makin runyam, Yang Gwan Sik mengajak istrinya pindah rumah.

Selain act of service, Yang Gwan Sik punya bahasa cinta lainnya yaitu physical touch. Hal tersebut dibuktikan dengan Yang Gwan Sik yang kerap kali menunjukkan kasih sayangnya melalui sentuhan fisik. Saat senang maupun sedih, Yang Gwan Sik gak lupa selalu menggenggam tangan Oh Ae Sun sebagai bentuk penyemangatnya.

Gak hanya itu Yang Gwan Sik juga kerap memeluk dan mencium Ae Sun sebagai bentuk kasih sayangnya. Saat anak ketiga mereka harus tewas ketika ada badai, Yang Gwan Sik saling menguatkan bersama Oh Ae Sun. Melalui sentuhan fisik, keduanya berbagi beban bersama dan tumbuh dengan melewati berbagai lika-liku kehidupannya.

Word of affirmation identik dengan bahasa cinta yang ditujunjukkan oleh pasangan melalui kata-kata positif, membangun, pujian dan ungkapan cinta. Ia mengekspresikan perasaan cintanya melalui kata-kata yang penuh apresiasi untuk pasangan.

Dalam drama When Life Gives You Tangerines ini Yang Gwan Sik juga memiliki bahasa cinta berupa word of affirmation untuk mengungkapkan perasaannya pada Oh Ae Sun. Sejak masih kecil, Yang Gwan Sik yang telah menyukai Oh Ae Sun kerap kali menunjukkan perasaannya melalui kata-kata. Seperti ketika Oh Ae Sun harus menjadi wakil ketua kelas padahal punya suara terbanyak saat voting ketua kelas.

Gak hanya itu, diusianya yang telah dewasa, Yang Gwan Sik juga kerap menunjukkan perasaannya melalui kata-kata membangun yang penuh cinta. Ia menguatkan Oh Ae Sun ditengah keadaan sulit tinggal bersama orangtuanya. Juga ketika anak ketiganya tewas, Yang Gwan Sik memberikan dorongan berupa kata-kata agar tetap bertahan demi anak-anaknya yang lain.

Bahasa cinta Yang Gwan Sik yang keempat yaitu reciving gift. Hal tersebut ditunjukkan dengan ia yang kerap kali memberikan Oh Ae Sun jepit rambut sejak ia masih remaja. Bahkan jepit rambut pemberian Yang Gwan Sik itu, Oh Ae Sun ambil kembali saat dicuri ketika di Busan.

Lebih romantisnya lagi, Yang Gwan Sik yang bekerja dengan keras berhasil mengumpulkan sejumlah uang untuk membelikan rumah Oh Ae Sun dan keluarga kecilnya. Rumah yang dibeli tersebut merupakan rumah ibu Ae Sun yang telah jatuh kepada pihak lain. Sebagai bentuk hadiah untuk perjuangan Ae Sun selama ini, Yang Gwan Sik memberikan rumah tersebut pada Ae Sun.

Terakhir, Yang Gwan Sik juga menerapkan love language berupa quality time bersama orang-orang terkasihnya. Yang Gwan Sik berupaya untuk tetap menjalin kebersamaan dengan keluarganya ditengah kesibukannya bekerja sebagai nelayan. Ia kerap kali melibatkan Oh Ae Sun dalam berdiskusi, bercerita dan melakukan kegiatan bersama.

Bahasa cinta yang ditunjukkan Yang Gwan Sik pada orang terkasihnya, terutama Oh Ae Sun membuktikan bahwa sosoknya yang penuh akan cinta. Dari Yang Gwan Sik, kita belajar banyak hal untuk menghargai dan menjaga orang terkasih kita. Kamu setuju?