Makna Simbolis dari 4 Musim di Drakor Typhoon Family
Drakor Typhoon Family yang dibintangi Lee Junho, Kim Min Ha, hingga Kim Min Seok ini mengambil setting waktu tahun 1997-1998. Para karakternya diceritakan berusaha bangkit dari keterpurukan dan berbagai masalah hidup akibat krisis ekonomi dunia yang terjadi dalam rentang waktu tersebut.
Dari episode 1-12, cerita dalam drakor ini dikisahkan terjadi pada periode enam bulan. Selama waktu setengah tahun ini, empat musim berbeda pun berlalu dan dilewati. Musim gugur, musim dingin, musim semi, dan musim panas bukan hanya jadi penanda waktu, tapi juga memiliki makna tersirat atau simbolis. Yuk, simak.
1. Musim gugur
Musim gugur identik dengan udara yang lebih dingin dan dedaunan di pohon-pohon juga berguguran. Suasana syahdu dan menyedihkan jadi terasa lekat pada musim ini. Namun, di sisi lain, juga identik dengan suasana yang romantis. Episode 1 Typhoon Family sendiri dibuka dengan adegan yang terjadi di bulan November 1997 di mana masih termasuk musim gugur.
Pertemuan pertama Kang Tae Poong (Lee Junho) dan Oh Mi Seon (Kim Min Ha) terjadi di musim gugur. Mereka bertemu di stasiun lalu naik kereta subway yang sama. Meski tidak ada interaksi selain saling menatap, momen ini mengawali slow burn romance mereka yang manis dalam drakor ini.
Momen terakhir Kang Tae Poong dengan ayahnya juga terjadi di musim ini. Mereka saling menyayangi, tapi perbedaan pendapat membuat keduanya tak akur. Seperti musim gugur yang secara simbolis berkaitan dengan refleksi, penerimaan, kefanaan, dan lepas dari masa lalu. Momen Kang Tae Poong dan ayahnya juga tidak abadi. Sang ayah meninggal tepat saat Korea Selatan mengumumkan negara mereka mengalami krisis moneter.
2. Musim dingin
Saat akhir musim gugur, Kang Tae Poong tak hanya kehilangan ayah. Keluarganya juga bangkrut. Kang Tae Poong mengalami masa transisi dan momen persiapan sebelum memasuki musim dingin yang sulit. Ini karena musim dingin tahun 1997 dan awal 1998 memberikan tragedi dan kesulitan tak terperi bagi Kang Tae Poong.
Musim dingin adalah simbol masa sulit. Di sisi lain, musim ini juga menjanjikan datangnya musim semi yang penuh pengharapan dan membantu makhluk hidup menjadi lebih tangguh. Kang Tae Poong diusir dari rumah, ditipu dua kali, barang yang akan diekspornya dicuri, dan dihadapkan pada berbagai masalah lain saat musim dingin. Meski begitu, musim ini menempa Kang Tae Poong jadi lebih kuat dan tumbuh menjadi CEO yang baik.
3. Musim semi
Musim semi identik dengan pertumbuhan, kelahiran kembali, dan awal yang baru. Pohon dan bunga yang kesulitan saat musim dingin kini tumbuh subur serta mekar saat musim semi. Begitu pula dengan Kang Tae Poong yang mengalami berbagai kejadian membahagiakan saat musim semi akhirnya tiba.
Meski harus pindah ke kantor yang lebih kecil, Kang Tae Poong bisa merekrut lagi para pegawai Typhoon Trading yang sebelumnya resign. Ia juga berhasil meneken kontrak tender dengan pemerintah untuk penyediaan sarung tangan bedah. Selain itu, kisah cintanya dengan Oh Mi Seon juga mengalami kemajuan yang membuatnya senang.
4. Musim panas
Hingga episode 12, cerita Typhoon Family sebetulnya belum memasuki musim panas. Namun, ada plot di mana Kang Tae Poong, Oh Mi Seon, dan Go Ma Jin (Lee Chang Hoon) melakukan perjalanan dinas ke Thailand yang merupakan negara tropis. Di sana sedang kemarau yang mirip dengan musim panas di negara empat musim.
Musim panas menyimbolkan kehangatan, perayaan, kegembiraan, hingga waktunya memanen apa yang ditanam. Di Thailand, Kang Tae Poong berhasil meluluhkan hati Oh Mi Seon dan mereka kiss untuk pertama kali. Selain itu, momen kesuksesan dan waktu panen dari kerja keras Kang Tae Poong akan terjadi saat musim panas yang dibahas di episode 13-16.
Empat musim dalam drakor Typhoon Family bukan hanya berperan sebagai penanda waktu cerita dengan alur maju. Musim gugur, musim dingin, musim semi, serta musim panas juga memiliki makna simbolis tentang perubahan hidup Kang Tae Poong dari bangkrut hingga bisa berhasil memanen hasil kerja kerasnya selama ini.
