6 Pelajaran Bijak tentang Uang dari Drakor The Golden Spoon 

Dari awal cerita, dikisahkan bahwa Lee Seung Cheon (Yook Sung Jae) memiliki sendok emas yang dapat membuatnya menukar kehidupannya yang miskin menjadi kaya. Ia memilih untuk menjadi Hwang Tae Yong, calon pewaris Dosin Group.

Ternyata menempati posisi Hwang Tae Yong tak lantas membuatnya hidup nyaman. Ia banyak menghadapi tantangan, seperti rundungan pamannya, Seo Joon Tae (Chang Ryul) dan krisis kepercayaan ayahnya, Hwang Hyun Do (Choi Won Young).

Ia juga pernah diasingkan ke Amerika untuk menghindari berita pembunuhan Na Sang Gook (Son Jong Hak). Selama di sana, ia merintis kariernya, termasuk mendirikan perusahaan Most Lab sebagai batu loncatan kembali ke Dosin Group.

Barangkali kamu pernah mendengar kalimat "tak ada kesuksesan yang instan." Hal ini tercermin dari kisah Seung Cheon. Kesuksesan harus diperjuangkan dengan ketekunan. Fokuslah pada tujuan dan selalu konsisten. Jangan lupa atur strategi agar mencapai tujuanmu, ya!

Hwang Hyun Do palsu (Choi Won Young) yang dahulu sebagai Kwon Yo Han rela melakukan apa saja demi uang. Ia membunuh Hwang Hyun Do asli agar bertukar posisi dan memiliki perusahaan Dosin Group.

Ketika ia telah menjadi Hwang Hyun Do, ia masih saja terus melakukan kejahatan demi mencapai ambisinya, seperti penggelapan pajak, penyuapan, penggelapan dana taktis, pembunuhan, dan sebagainya. Kecintaannya pada uang membuat hatinya buta.

Tak ada yang salah dengan uang. Namun, ketika manusia cinta dan terjerat dengannya, maka hal itu patut diwaspadai.

Hwang Hyeon Do palsu telah banyak melakukan kejahatan selama hidupnya. Maka tak heran, ia pun menuai akibatnya. Di episode ke-16, setelah keluar dari penjara, ia duduk di kursi roda dan sakit stroke.

Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana. Sebaliknya, orang yang menabur kebaikan akan menuai kebaikan pula. Bukan berarti, kita menabur kebaikan dengan berharap ada imbalan serupa atau untuk keuntungan pribadi. Lakukanlah dengan setulus hati. Hidup di dunia ini hanya sementara. So, pergunakan waktu kita dengan sebaik-baiknya, ya!

Masih banyak masyarakat yang mendefinisikan kaya dan miskin berkaitan tentang uang. Anggapan ini justru keliru. Stigma ini dapat menjadikan kita menilai segala sesuatunya dari materi.

Pada episode ke-14, Lee Seung Cheon kecil pernah menulis puisi berjudul "Gratis". Gurunya pernah mengatakan bahwa tak ada yang gratis di dunia ini. Padahal, bernapas itu gratis. Berbicara itu gratis. Menghirup aroma bunga itu gratis. Memandangi langit itu gratis. Menua itu gratis. Mendengarkan angin sepoi-sepoi itu gratis. Tersenyum itu gratis. Bermimpi itu gratis. Memandangi semut itu gratis.

Puisi yang diciptakan Lee Seung Cheon kecil menjadi pengingat bahwa tak semua harus diukur dengan materi, setuju?

Semua orang pasti mau bahagia. Namun, masih banyak yang menilai kebahagiaan dari segi material saja. Termasuk si pemeran utama di The Golden Spoon. 

Cita-cita Lee Seung Cheon adalah menjadi kaya, akhirnya ia mau menukar orangtuanya. Ketika ia telah berada di posisi yang diidamkan, justru kehidupannya tidak bahagia. Ia kurang kasih sayang dari ayahnya dan ibu tirinya, ditindas pamannya, bahkan difitnah.

Sebaliknya, Hwang Tae Yong yang berada di keluarga Lee Seung Cheon merasa senang. Ia akhirnya mendapat kasih sayang keluarga yang belum pernah didapatkan sebelumnya. Jadi, ciptakanlah kebahagiaanmu sendiri, ya. Bahagia itu tidak mahal, kok.

Meski terdengar sepele, bersyukur memiliki banyak manfaat dalam kehidupan kita, lho. Bersyukur mampu membuat kita merasa cukup, tidak serakah, dan tenang. Dengan bersyukur, tujuan dan pandangan kita pada kehidupan bahagia akan tercapai. Sebaliknya, ketika tidak bersyukur, kita tidak pernah puas dan membuat hidup terasa sulit dan melelahkan.

Sederet pesan bijak dari drakor The Golden Spoon di atas mengingatkan penonton bahwa sejatinya selalu ada konsekuensi di balik pilihan kita. Kehidupan bak roda yang terus berputar. Sebab itu, manfaatkanlah kesempatan dengan sebaik-baiknya.