5 Pelajaran Hidup yang Bisa Dipetik dari KDrama Doom at Your Service

“Kamu tidak takut kepada hal yang tidak bisa kamu lihat seperti kematian atau kehancuran. Tapi, begitu hal itu terlihat, ketakutanmu tiba-tiba menjadi nyata.” (Tak Dong Kyung).

“Kematian tidak ada artinya. Yang menakutkan adalah tidak hidup sebaik mungkin.” (Myeol Mang)

Tak Dong Kyung (Park Bo Young) pada awalnya menjalani kehidupan biasa layaknya orang-orang pada umumnya. Berkencan, hang out bersama teman, dan menghabiskan sisa waktunya untuk bekerja. Namun, tanpa disadari dan disangka-sangka sebelumnya, ternyata selama ini ada tumor ganas yang tumbuh menggerogoti otaknya. Ia didiagnosis mengidap penyakit glioblastoma dan diprediksi hanya dapat bertahan hidup hingga 100 hari lagi.

Mengetahui hal itu, hidup Tak Dong Kyung (Park Bo Young) pun berubah 180 derajat seketika. Menyadari waktunya tak banyak, ia pun mulai menyiapkan perpisahan terindah untuk orang-orang yang disayanginya. Ia juga berusaha untuk menggunakan sisa hidupnya dengan sebaik mungkin.

Nah, dari kisah ini, kita bisa bisa belajar bahwa di balik usia yang masih muda maupun tubuh yang nampak sehat, penyakit yang menjemput kematian bisa datang kapan pun. Jadi, mulai sekarang hendaknya kita jalani kehidupan kita dengan sebaik mungkin. Sebab, kita tidak pernah tahu berapa sisa waktu yang masih kita miliki.

“ Kata ‘nanti’ sama sekali tidak berguna. Lakukan sekarang. Kamu akan menyesal jika tidak melakukannya. Jadi jangan menundanya.” (Tak Sun Kyung).

Selama ini Tak Sun Kyung (Dawon SF9) hanya hidup dengan bergantung pada Tak Dong Kyung (Park Bo Young), kakak sekaligus keluarga satu-satunya yang ia miliki. Layaknya seorang adik pada umumnya, Tak Sun Kyung pada awalnya juga dikisahkan suka membuat onar dan merepotkan sang kakak.

Setelah mengetahui bahwa kakaknya mengidap penyakit mematikan, Tak Sun Kyung pun sangat terpukul. Ia juga menyesali dirinya sendiri karena selama ini telah menyia-nyiakan orang yang sangat disayanginya itu.

Tak mau menunda-nunda lagi, Tak Sun Kyung yang awalnya hanya bergantung pada kakaknya itu pun seketika langsung berubah jadi sosok yang lebih dewasa. Ia mulai mencari pekerjaan, lebih perhatian kepada kakaknya, dan berusaha menjadi orang yang dapat diandalkan bagi Tak Dong Kyung.

“Saat kau mendapat sesuatu, ada hal yang harus kau lepaskan. Semua hal yang kau dapat itu karena ada hal-hal yang hilang darimu.” (Myeol Mang)

Tak Dong Kyung pada awalnya merasa bahwa hidupnya sangatlah tidak adil. Ditinggal orang tua untuk selama-lamanya saat masih kecil, harus mengurus seorang adik di usianya yang kala itu belum dewasa, tiba-tiba divonis mengidap penyakit ganas, pacar yang ia kencani ternyata sudah beristri, dan berbagai kemalangan lain yang menimpa dirinya.

Saking frustasinya, tiba-tiba ada keinginan yang terlintas di benaknya agar dunia berakhir saja. Namun, begitu bertemu dengan Myeol Mang (Seo In Guk), ia pun mulai menyadari sesuatu. Myeol Mang yang dikenal sebagai tombol kehancuran bertugas untuk membawa malapetaka bagi dunia.

Bukan tanpa alasan, semua itu ternyata memang diperlukan agar dunia tetap berjalan. Myeol Mang ternyata harus membawa musim dingin agar ada musim semi, harus membawa kegelapan agar ada cahaya, dan begitu pula dengan kematian yang harus ia bawa agar kehidupan dapat terus berjalan.  Jika ia diam dan lalai dari tugasnya sebentar saja, rupanya dunia menjadi kacau.

Menyadari hal itu, Tak Dong Kyung pun kini akhirnya paham bahwa segala sesuatu yang terjadi, bahkan kemalangan sekali pun selalu ada alasan dan hikmah di baliknya. Berusaha ikhlas dan mencoba menerima segala takdir yang kejam justru merupakan solusi terbaik agar ketenangan ada di dalam hidup kita.

Walau ditimpa kesialan sejak kecil, Tak Dong Kyung selama ini tetap berusaha menjalani hidupnya dengan sebaik mungkin. Ia selalu memperlakukan orang-orang di sekitarnya dengan sangat baik. Tak heran, jika sahabat, rekan kerja, dan orang-orang yang dikenalnya juga ikut merasakan kesedihan pula ketika mengetahui penyakit Tak Dong Kyung.

Bukan tak ada gunanya, kebaikan yang selama ini Tak Dong Kyung berikan kepada semua orang pun ternyata berbuah manis. Kisah Tak Dong Kyung yang sangat menyedihkan berakhir happy ending. Tiba-tiba, dewa kehidupan menyembuhkan penyakitnya. Tak hanya itu, Myeol Mang alias dewa penghancur yang awalnya tak mungkin dicintainya pun kini akhirnya juga bisa berubah menjadi manusia seutuhnya dan tentunya kini bisa ia miliki.

Walau kisah di atas sebenarnya tak masuk akal di kehidupan nyata, setidaknya dari kisah tersebut kita bisa belajar bahwa pada akhirnya kebaikan akan selalu berbuah manis. Walau tak ada gunanya saat ini, kebaikan yang kita tanam bisa saja menentukan keberuntungan dan kebahagiaan yang akan kita dapatkan suatu saat nanti.

“Aku hanya ingin memberitahumu bahwa aku sudah mencintaimu begitu lama seorang diri. Di benakku, aku selalu mencintai secara sepihak. Namun, berkencan denganmu lagi belakangan ini membuatku bertanya-tanya apakah orang yang kucintai benar-benar kamu.” (Na Ji Na).

Tak hanya dari pemeran utamanya, dari kisah cinta segitiga pemeran pendukung, yakni Na Ji Na (Shin Do Hyun), Cha Joo Ik (Lee Soo Hyuk), dan Lee Hyun Kyu (Kang Tae Oh) pun ada pelajaran yang kita petik di dalamnya.

Bak seorang pengecut, Hyun Kyu yang saat itu masih berusia 18 tahun meninggalkan Ji Na, cinta sekaligus wanita pertama yang ia kencani begitu saja. Tanpa Hyun Kyu sadari, Ji Na bertahun-tahun ternyata masih menyimpan perasaannnya dan menunggu kepulangan Hyun Kyu.

Namun, Hyun Kyu justru datang di saat yang tidak tepat. Ia menyadari kesalahannya dan baru berani menjadi lelaki yang gentlemen bagi Ji Na ketika hati Ji Na sudah bukan miliknya lagi.

Bukan salah Ji Na, lelah terbelenggu dengan cinta pertama yang bertahun-tahun sulit ia lupakan kemudian bertemu dengan Cha Joo Ik yang ternyata punya sikap lebih dewasa dari Hyun Kyu, bukan tidak mungkin jika Ji Na pun akhirnya jatuh ke pelukan lelaki itu. Pada akhirnya, Hyun Kyu pun tak bisa berbuat apa-apa selain menyesali keputusannya dulu.

Nah, itulah tadi lima pelajaran hidup yang bisa kita petik dari KDrama Doom at Your Service. Pada intinya, drama ini mengajarkan kepada kita untuk lebih menghargai kehidupan yang kita miliki saat ini. Semoga bermanfaat!