3 Pelajaran Moral dari Drakor ONE: High School Heroes
Penayangan drakor ONE: High School Heroes resmi selesai per Jumat (13/6/2025). Cerita diakhiri dengan Kim Ui Gyeom (Lee Jung Ha) yang mengalahkan Choi Ki Soo (Yoo Hee Je) setelah semalam sebelumnya Kang Yoon Ki (Kim Do Wan) mengembalikan headphone-nya dalam keadaan babak belur.
Gak sekadar adu jotos, drama ini menampilkan berbagai isu yang relatable, seperti kekerasan dalam rumah tangga hingga tindakan bullying yang marak dilakukan di lingkungan remaja. Berikut akan dipaparkan mengenai beberapa pelajaran moral yang bisa diambil dari drakor ONE: High School Heroes.
1. Anak yang tumbuh di lingkungan toksik suatu saat akan melakukan pemberontakan
Kim Ui Gyeom selaku karakter utama merupakan murid yang pintar. Ia sering jadi juara 1 di sekolah lamanya. Hari-harinya dihabiskan dengan belajar, belajar, dan belajar. Sayangnya, cara orangtuanya mendidik salah. Ayahnya terlalu perfeksionis hingga menuntutnya untuk selalu jadi yang terbaik. Gak jarang, ayahnya memukuli dirinya agar ia patuh dan termotivasi untuk belajar lebih giat.
Selain itu, Kim Ui Gyeom sering jadi pelampiasan kakaknya yang sedang stres. Namun, ayahnya hanya meminta ia untuk memberi pengertian karena kakaknya sedang sensitif. Akibat didikan itu, Kim Ui Gyeom jadi ingin memberontak. Ia yang selama ini diam ternyata menyimpan banyak unek-unek hingga tak jarang ia mengatakan fakta di dalam pikirannya tanpa mementingkan konsekuensi dari ucapannya. Kim Ui Gyeom ingin melakukan apa yang ia sukai, tidak terkekang dengan perintah ayahnya.
Gak hanya Kim Ui Gyeom, Kim Soo Kyum (Shin Hyun Soo) kakak Kim Ui Gyeom pun mendapat perlakuan yang sama dari sang ayah. Kim Soo Kyum dituntut untuk belajar dengan baik agar bisa kuliah di Jurusan Kedokteran. Ia sudah berusaha mengatakan keinginannya itu kepada ayah dan ibunya, tapi mereka gak menggubris. Alhasil, Kim Soo Kyum nekat mengakhiri hidupnya dengan loncat dari apartemen yang mereka huni.
2. Sekali mulai berkelahi akan memicu ketagihan terhadap kekerasan
.jpg)
Kim Ui Gyeom yang sering mengalami KDRT diceritakan jadi sasaran perundungan di sekolah barunya. Ketika dipukuli oleh siswa sebayanya, ia teringat dengan momen-momen saat ia dipukuli ayahnya dan ia mencekik dirinya sendiri.
Kim Ui Gyeom perasa terpacu untuk melawan. Ia pun menunjukkan pembelaan terhadap dirinya dengan membalas pukulan yang ia terima. Sejak saat itu, ia jadi sering berkelahi. Ia bahkan berhasil mengalahkan para preman terkuat di sekolah. Selanjutnya, ia diajak oleh Kang Yoon Gi untuk menghajar para siswa yang sering merundung. Dari situ, ia jadi sering kehilangan kendali karena terlalu emosi saat menghajar lawannya. Ia mulai menikmati sensasi menghajar orang lain dan dianggap berbahaya oleh orang-orang di sekitarnya.
3. Balas dendam akan membawa dampak yang buruk
Kang Yoon Gi ternyata mengajak Kim Ui Gyeom untuk menghajar para perundung dengan tujuan balas dendam. Para perundung itu rupanya menyebabkan teman dekatnya jatuh dari ketinggian dan mengalami koma cukup lama. Sayangnya, hal tersebut gak diceritakan kepada Kim Ui Gyeom secara langsung.
Kim Ui Gyeong jadi merasa dikhianati karena aksi mereka selama ini ternyata didasari oleh ambisi pribadi yang dimiliki Kang Yoon Gi. Kang Yoon Gi lalu merasa bersalah dan meminta maaf. Namun, tentu saja dalam prosesnya ia harus melewati perkelahian. Ia harus melawan Choi Ki Soo (Yoo Hee Je) yang notabenenya lebih kuat. Perkelahian itu tidak berhenti begitu saja karena keesokan harinya Kim Ui Gyeom datang dan mengalahkan Choi Ki Soo.
Dari sini dapat dipetik pelajaran bahwa balas dendam akan berdampak buruk, terutama jika menyertakan kekerasan. Kim Ui Gyeom dan Kang Yoon Gi memang berhasil mengalahkan para perundung, tapi mereka harus menanggung konsekuensi atas tindakan mereka itu.
Ketiga hal di atas jadi pelajaran moral yang dapat dipetik dari drakor ONE: High School Heroes. Semoga bisa diambil sebagai insight, ya!
