Pemikiran Realistis Lee Jang Hyun di My Dearest, Ditempa Pengalaman!

Menggunakan latar saat pemerintahan Raja Injo di tahun 1636, invasi kedua Dinasti Qing ke Joseon adalah salah satu topik yang dibahas di drakor ini. Pada saat itu, Raja Injo dan para pengikutnya bersembunyi di Benteng Namhansanseong. Dekrit raja kemudian dikeluarkan untuk mengajak para cendekiawan menjadi tentara sukarela.

Sementara para cendekiawan muda di Desa Neunggun mengikuti dekrit raja, Lee Jang Hyun justru sebaliknya. Ia tampak tidak peduli pada dekrit tersebut dan memilih menyelamatkan dirinya. Lee Jang Hyun tidak mengerti dengan pola pikir mereka yang sukarela menyelamatkan raja yang melarikan diri dan meninggalkan rakyatnya.

Dilihat dari beberapa kalimatnya, Lee Jang Hyun seperti sudah mengetahui kekejaman tentara asing sekitar sepuluh tahun lalu. Tampaknya kesetiaan bukan objek yang ia sukai. Hal itu ditunjukkan saat ia menolak menjawab soal ujian terkait kesetiaan.

Ketika para pemuda meninggalkan desa untuk bergabung sebagai tentara sukarela, maka hanya tersisa anak-anak, perempuan, dan orang tua saja di desa. Pemahamannya tentang tentara asing membuat Lee Jang Hyun memilih untuk melindungi penduduk Desa Neunggun. Ia mengurungkan niatnya untuk melarikan diri bersama dua rekannya.

Dirinya juga sempat berpesan pada Yoo Gil Chae (Ahn Eun Jin) untuk mengajak penduduk desa segera pergi setelah ada sinyal asap darinya. Benar saja, tentara asing datang dan tak segan membunuh warga. Sayangnya Kakek Song Chu (Jung Han Yong) dan istrinya (Nam Gi Ae) juga terbunuh saat mencoba menghentikan tentara asing.

Hal itu diketahui oleh Lee Jang Hyun yang kembali ke desa. Dibandingkan melawan tentara asing demi raja, ia memilih untuk balas dendam pada mereka karena telah melukai orang-orang yang ia sayangi. Pemikirannya yang berbeda dengan pemuda desa lainnya membuat ia berhasil melindungi beberapa penduduk, termasuk Yoo Gil Chae.

Lee Jang Hyun sempat mengatakan bahwa ia adalah seorang misogamis alias membenci pernikahan. Menurutnya cinta adalah emosi yang cepat berlalu. Sementara itu, manusia adalah makhluk dangkal yang tidak bisa menjaga rasa cinta untuk waktu yang lama.

Lee Jang Hyun merasa bahwa dua orang yang saling mencintai tidak perlu mengikat diri dengan ikatan pernikahan. Ia merasa ikatan itu hanya akan merepotkan saja. Belum lagi pernikahan tak menjamin kalau dua orang itu akan tetap saling mencintai.

Lee Jang Hyun sepertinya punya pengalaman pahit seputar masalah percintaan. Yoo Gil Chae sempat menemukan pisau berisi tulisan yang merujuk pada seseorang yang dicintai pada pakaian yang dipinjamkan oleh Lee Jang Hyun. Benda itu menjadi salah satu petunjuk tentang masa lalu Lee Jang Hyun.

Pengalaman membuat Lee Jang Hyun bisa berpikir lebih realistis. Hal itulah yang membedakannya dengan pemuda lain. Jadi gak sabar untuk mengetahui masa lalunya lebih jauh di episode mendatang, ya.