5 Penyesalan Jaksa Baek Dong Hun di Ending The Price of Confession

- Baek Dong Hun menyesali hipotesa keliru dan kebanggaannya sebagai jaksa yang runtuh di ending The Price of Confession.
- Ia merasa menyesal telah menjadikan An Yun Su sebagai tersangka tanpa dasar kuat, merugikan perempuan yang tidak bersalah.
- Baek Dong Hun juga menyesal karena membiarkan ego mengalahkan integritasnya sebagai penegak hukum, serta merusak hidup dua perempuan yang tidak bersalah.
Akhir cerita drama Korea The Price of Confession tidak hanya menjadi puncak keadilan dan kebenaran bagi An Yun Su (Jeon Do Yeon), tetapi juga menjadi titik kehancuran bagi Baek Dong Hun (Park Hae Soo), seorang jaksa yang selama ini merasa paling benar dengan metode penyelidikannya.
Pada akhirnya, obsesi, ego, serta keyakinannya yang keliru membawanya pada penyesalan yang tidak bisa lagi ditebus oleh apa pun. Berikut lima penyesalan terbesar yang diakui Baek Dong Hun ketika semua kebenaran akhirnya terungkap di ending The Price of Confession.
1. Menyadari bahwa hipotesanya selama ini keliru total

Sejak awal dirinya menangani kasus kematian suami An Yun Su, Baek Dong Hun terjebak dalam keyakinan bahwa An Yun Su adalah pelaku pembunuhan tersebut. Dengan “kacamata kuda” yang ia kenakan, ia mengumpulkan setiap bukti hanya untuk mendukung apa yang ia yakini, bukan untuk mencari kebenaran objektif.
Di ending, saat fakta demi fakta akhirnya terbuka lebar, Baek Dong Hun dipaksa menghadapi kenyataan pahit bahwa semua teori yang ia bangun runtuh begitu saja. Kebanggaannya sebagai jaksa dan mantan polisi berubah menjadi beban moral yang menghancurkan mentalnya. Kesadarannya datang terlambat dan itu menjadi salah satu penyesalan terbesar dalam hidupnya.
2. Menyesal telah menjadikan An Yun Su sebagai tersangka tanpa dasar kuat

Seharusnya An Yun Su hanyalah saksi dan juga korban karena kehilangan suami dan tengah berduka. Namun, Baek Dong Hun mengubah status itu menjadi “tersangka” hanya karena ia merasa ada sesuatu yang tidak beres pada diri An Yun Su.
Pada akhirnya, ia menyadari bahwa keputusan itu tidak hanya salah, tetapi juga telah melukai seorang perempuan yang tidak berdosa. Ia menyesal karena telah menyeret An Yun Su ke jurang penderitaan, membuat perempuan itu dikejar opini publik, dicap sebagai pembunuh, dan kehilangan kehidupannya yang damai. Jika sejak awal ia tidak gegabah, hidup An Yun Su tidak akan hancur sedemikian rupa.
3. Menyesal membiarkan ego mengalahkan integritasnya sebagai penegak hukum

Sebagai jaksa, Baek Dong Hun seharusnya menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah dan melakukan penyelidikan dengan objektif. Namun, ia justru membiarkan ego, obsesi, dan masa lalunya sebagai polisi mendominasi keputusan profesionalnya.
Obsesi membuktikan bahwa dirinya benar, membuatnya mengabaikan etika penyelidikan, melanggar prinsip-prinsip dasar profesinya, dan bahkan menyalahgunakan proses hukum. Di ending, ketika semua bukti valid menunjukkan bahwa An Yun Su tidak bersalah, Baek Dong Hun sadar bahwa ia telah mencederai martabat profesi yang selama ini ia banggakan. Penyesalan ini datang begitu telak seperti serangan balik dari keadilan yang selama ini ia abaikan.
4. Menyesal karena kehadirannya justru menghancurkan hidup dua perempuan yang tidak bersalah

Penyesalan yang paling menghantui Baek Dong Hun adalah fakta bahwa tindakannya tidak hanya merusak hidup An Yun Su, tetapi juga berkaitan dengan runtuhnya hidup Mo Eun (Kim Go Eun). Mo Eun, yang berusaha membantu An Yun Su menemukan kebenaran, akhirnya tewas di tangan suami dari pembunuh suami An Yun Su.
Tanpa obsesi Baek Dong Hun yang membabi buta, kasus ini mungkin tidak akan berkembang menjadi tragedi besar. Penyesalannya tidak hanya bersifat profesional, tetapi juga emosional karena ia sadar bahwa kegagalannya membaca situasi membuat dua perempuan menjadi korban sistem yang ia kendalikan. Kesadaran itu menjadi luka yang tidak sembuh, bahkan setelah semua kebenaran tercapai.
5. Menyesal tidak mendengarkan, tidak mengamati, dan tidak membuka peluang bagi kebenaran

Kesalahan terbesar Baek Dong Hun adalah menutup “mata” dan pintu sejak awal. Ia tidak pernah mendengarkan An Yun Su. Ia juga tidak pernah mempertimbangkan versi lain. Ia tidak pernah memberi ruang bagi kemungkinan bahwa investigasinya mungkin salah.
Di ending, ketika ia akhirnya tahu bahwa An Yun Su tidak bersalah dan kebenaran yang sesungguhnya menyeruak, ia dihantui rasa bersalah yang luar biasa. Ia menyesal bukan hanya karena ia mengacaukan kasus, tetapi karena ia kehilangan kesempatan untuk berbuat benar ketika itu masih mungkin dilakukan. Penyesalan itu muncul sebagai beban moral yang harus ia pikul karena satu keputusan kelirunya telah menghancurkan hidup orang lain.
Ending The Price of Confession memperlihatkan bahwa keadilan memang akhirnya datang untuk An Yun Su, tetapi bagi Baek Dong Hun, itu adalah awal dari vonis moral yang harus ia jalani. Kebenaran yang terungkap menjadi cambuk paling mematikan bagi seorang jaksa yang menaruh harga diri pada “ketepatan instingnya”. Baek Dong Hun tidak hanya kehilangan kredibilitasnya sebagai penegak hukum, tetapi juga kehilangan dirinya sebagai manusia.


















