Kejayaan drakor tak terlepas dari besarnya kekuatan cerita yang disampaikan. Selain itu, tema yang diangkat pun beragam dan gak biasa. Mulai dari profesi seseorang sampai banyak di antaranya yang mengemas kisah tentang makhluk mitologi Korea Selatan.
Tak heran bila suatu peran dalam drakor bisa jadi ikon dan daya tarik tersendiri di mata penonton. Berikut peran unik yang diharapkan kembali diangkat dalam drakor di masa mendatang. Mari simak daftarnya!
Drakor yang mengangkat tema tentang makhluk mitologi selalu laris manis. Dalam beberapa tahun terakhir ini, tidak ada drakor yang mengusung kisah mermaid, makhluk mitologi yang berwujud wanita setengah ikan.
Tak seperti gumiho yang ditampilkan kembali lewat drama Tale of the Nine Tailed 1938 pada 2023 mendatang. Begitu pun My Girlfriend is A Gumiho (2010) dan My Roommate is A Gumiho (2021) yang hadir dengan tema serupa.
Walaupun peran mermaid semakin populer usai kemunculan Legend of the Blue Sea (2016), karakter ini belum pernah diangkat lagi ke dalam drakor. Itu sebabnya drakor bertema mermaid sangat diantisipasi penayangannya.
Ketika drama China menawarkan banyak pilihan peran seputar video game, lain hal dengan drakor yang lebih menyoroti kebaruan dalam teknologi. Jika keduanya dipadukan, tema ini diprediksi akan booming dan menerima banyak respons positif dari netizen.
Sayangnya, belum banyak drakor yang fokus menyoroti tokoh game AI developer. Namun, ada dua drakor yang memiliki kisah serupa, seperti Memories of the Alhambra (2018) dan Lucky Romance (2016). Selama masa penayangan, drama tersebut meraih rating tinggi.
Walaupun sudah tak terhitung banyaknya drakor yang mengangkat kisah penyidik, tetapi belum banyak yang membahas penyidik spesialis kejahatan molka. Kejahatan mollae camera (molka) adalah aksi merekam diam-diam dan hasilnya disebarluaskan.
Burning Sun merupakan kasus molka paling menghebohkan di Korea Selatan. Kasus yang terjadi pada 2018 ini melibatkan sejumlah artis papan atas, di antaranya Seungri BIGBANG, Jung Joon Young, Choi Jong Hoon FT Islands, hingga Lee Jong Hyun CNBlue.
Juvenile Justice (2022) dan Taxi Driver (2021) memang sudah menyentuh isu molka. Akan tetapi, topik itu tidak dikupas secara mendalam. Hanya menjadi bagian kecil dari topik kejahatan yang ada pada drama tersebut.
Cheer Up (2022) dan Cheer Up (2015) mendapat sorotan dari penonton karena ceritanya unik dan berwarna. Apalagi jika ceritanya diangkat berdasarkan pengalaman nyata dari seseorang yang masuk dalam regu pemandu sorak.
Setelah melihat respons penonton terhadap dua drama tersebut, ke depannya cheerleader diharapkan bisa kembali dijadikan topik utama untuk drakor. Tak hanya menyoroti romansa, tapi sebaiknya dipadukan dengan genre lain, seperti thriller dan fantasi.
Tak seperti drama bertema olahraga lainnya, racing termasuk olahraga ekstrem yang sangat jarang diangkat sebagai topik utama drama Korea. Jika ada yang paling mendekati, itu pun hanya When I Was the Most Beautiful (2020).
Jika merujuk pada film, Korea Selatan telah beberapa kali unggul dengan tema sejenis. Salah satunya Seoul Vibe (2022) dan Special Delivery (2022). Tak lupa, kemunculan adegan tokoh drakor menggunakan mobil mewah sering kali menarik perhatian penonton.
Ingatkah kamu betapa memikatnya drama Jirisan yang dirilis pada 2021? Serial tvN itu bahkan meraih rating tertinggi nomor satu di setiap episodenya. Jirisan bercerita seputar para jagawana atau orang-orang yang bekerja menjaga atau mengawasi hutan.
Jika melihat fakta, Korea Selatan ditutupi oleh 70 persen wilayah pegunungan. Bahkan, hiking menjadi hobi favorit bagi sebagian besar warganya. Oleh karena itu, Jirisan layaknya jendela baru untuk dunia drakor yang identik dengan cerita romantisnya.
Ke depannya, enam peran tersebut dinantikan kembali hadir dalam drakor. Selain beberapa drama yang dulu populer, peran tersebut juga disukai banyak penggemar drakor.