Exhuma masih menjadi perbincangan hangat di media sosial. Sebab, film yang dibintangi oleh Lee Do Hyun dan Kim Go Eun ini masih menyisahkan banyak pertanyaan dibenak penonton.
Dari sekian banyak kebingungan, berikut IDN Times kumpulin sekitar lima pertanyaan yang paling jadi perdebatan usai menonton film Exhuma. Apakah kamu juga mempertanyakannya? Atau justru bisa menemukan jawabannya? Berikut selengkapnya.
Peringatan, artikel ini mengandung spoiler ya!
Sang Duk (Choi Min Sik) mendapat laporan dari salah satu penggali kubur makam petinggi penting di Korea. Penggali kubur tersebut menceritakan kerap dihantui ular, usai membunuh di kuburan terkutuk itu.
Setelah Sang Duk memeriksa kuburan terkutuk, penggali kubur tersebut tak disorot lagi sampai akhir film. Nasib penggali kubur tersebut menjadi pertanyaan penonton. Apakah berakhir dengan kematian atau tak lagi dihantui oleh ular dari makam terkutuk?
Hwa Rim (Kim Go Eun) berhasil beraktivitas kembali usai berhadapan langsung dengan Hantu Jepang. Namun, tampaknya Hwa Rim masih terbayang-bayang dengan sosok jahat tersebut.
Ending film Exhuma pun memberikan pertanyaan bagi penonton. Apakah Hwa Rim masih terbayang dengan Hantu Jepang? Apakah Hantu Jepang itu masih berada di sekitar Hwa Rim?
Atau bisa jadi Hwa Rim hanya terbayang-bayang sosok Hantu Jepang. Sebab, kejadian mengusir Hantu Jepang adalah salah satu momen krusial dalam hidupnya.
Hantu Jepang ini berhasil melukai perut Bong Gil (Lee Do Hyun), rekan dukun Hwa Rim. Namun, di akhir film diperlihatkan Bong Gil menggunakan tongkat untuk berjalan.
Pertanyaan pun mulai menjadi diskusi penonton. Mengapa Bong Gil menggunakan tongkat? Padahal Hantu Jepang hanya melukai perut Bong Gil, bukan kakinya.
Nah, kemungkinan kaki Bong Gil mengalami patah tulang, saat kerasukan Hantu Jepang. Beberapa scene pun memperlihatkan kejadian tersebut.
Pertanyaan selanjutnya yang bikin penonton masih kebingungan adalah soal pasak besi. Selama pertengahan film hingga akhir, diceritakan ternyata ada pasak besi yang disematkan di tubuh jenderal kuat dan ditanam di bawah makam dari leluhur orang kaya yang menggunakan jasa Hwa Rim.
Sebenarnya apa sih fungsi pasak besi ini? Mengapa porsinya seperti cukup mencuri perhatian di pertengahan plot film? Apakah ini ada kaitannya dengan cara-cara Jepang untuk mengalahkan Korea pada masa penjajahan lalu?
Selain soal pasak besi, kebingungan penonton juga tertuju pada posisi peti mati yang dikubur secara vertikal. Peti mati berisi siluman Jenderal Jepang itu ditemukan dalam posisi vertikal? Apakah semata-mata hal itu karena sang Jenderal Jepang memang dulunya digunakan sebagai pasak besi? Ataukah ada motif lain di balik ditanamnya peti mati itu dalam posisi vertikal?
Menurut kamu apa yang terjadi di balik lima pertanyaan tersebut? Coba kasih kesimpulan kamu dong! Diskusi yuk!