5 Pesona Nam Hae Yi Crash Course in Romance, Direbutkan 2 Cowok

Nam Hae Yi adalah sosok siswa rajin dan pandai di sekolahnya. Saking pandainya, ia bahkan sampai menduduki posisi sebagai ketua kelas. Berbeda dengan di Indonesia yang bisa memilih ketua kelas secara demokratis, di Korea Selatan siswa yang bisa menduduki jabatan tersebut adalah yang unggul dalam hal kecerdasan dan nilai.

Salah satu mata pelajaran yang paling dikuasai Nam Hae Yi adalah matematika. Awalnya tak mengikuti les atau kursus, Nam Hae Yi mempelajari setiap rumus matematika itu secara otodidak, lho. Bercita-cita masuk jurusan kedokteran saat kuliah nanti, Nam Hae Yi pun akhirnya mengiyakan ajakan sang ibu untuk mengikuti kursus di The Pride Academy.

Kisah hidup Nam Hae Yi sudah miris sedari kecil. Ia ditinggalkan begitu saja oleh ibu kandungnya di kedai makanan milik neneknya. Alhasil, ia pun harus hidup bergantung dengan Nam Haeng Seon (Jeon Do Yeon), sang bibi yang meneruskan usaha kedai makanan tadi.

Diurus sejak kecil oleh bibinya, Nam Hae Yi pun menganggap dan memanggil Nam Haeng Seon sebagai ibu. Hidup sederhana keduanya membuat sosok Nam Hae Yi tumbuh jadi anak yang gak neko-neko. Ia selalu memikirkan apa yang terbaik untuk dirinya sendiri, ibu, dan pamannya yang mengidap autisme.

Nam Hae Yi sadar dirinya tidak berasal dari keluarga serba berkecukupan. Alhasil, ia sempat menolak saat Nam Haeng Seon ingin mendaftarkan kursus untuknya di The Pride Academy. Sebab, Nam Hae Yi mengerti jika biaya kursusnya hanya akan menambah beban finansial keluarganya.

Dikenal cerdas, apalagi di bidang matematika, Nam Hae Yi tetap mempertahankan kesederhanaannya. Ia pun tetap rendah hati, meski menjadi salah satu yang terpandai di kelasnya.

Sikap Nam Hae Yi tentu berbanding terbalik dengan Bang Soo Ah (Kang Na Eon). Teman sekelas Nam Hae Yi itu justru memiliki sikap ambisius yang negatif. Ia akan marah bahkan menangis meraung-raung pada ibunya, jika kalah dalam hal nilai dari Nam Hae Yi.

Kecerdasan dan kerendahan hati Nam Hae Yi inilah yang membuat Bang Soo Ah semakin hari merasa tersaingi. Ia menabuh genderang "perang" untuk memperebutkan posisi pertama. Bahkan, ia tak segan-segan menghasut ibunya agar melakukan kecurangan, agar dirinya bisa selangkah lebih maju dan melampaui teman-temannya yang lain, termasuk Nam Hae Yi.

Nam Hae Yi juga terlihat suka menolong, nih. Ia akan menolong orang lain atau temannya yang merasa kesusahan, khususnya dalam memahami pelajaran di sekolah.

Salah satu teman sekelas yang mendapat pertolongan dari Nam Hae Yi adalah Seo Geon Hoo. Pasalnya, Seo Geon Hoo jarang masuk kelas karena harus mengikuti latihan olahraga. Seo Geon Hoo adalah atlet hoki es yang memutuskan pensiun karena cedera permanen yang dideritanya.

Saat Seo Geon Hoo meminta bantuan Nam Hae Yi, gadis tersebut pun dengan senang hati mengajari mantan atlet tadi secara perlahan. Untuk mengejar ketinggalan pelajaran, Nam Hae Yi bahkan meminta Seo Geon Hoo untuk menghafal seratus kosakata dalam bahasa Inggris. Jika sudah, Seo Geon Hoo pun harus "menyetorkan" hafalannya pada Nam Hae Yi.

Status sosial membuat Nam Hae Yi harus merasakan ditindas oleh kalangan kelas atas. Hal itu terjadi saat ia terpilih sebagai satu dari tujuh siswa yang mengikuti kelas khusus di The Pride Academy. Padahal, Nam Hae Yi berhasil lolos karena usahanya sendiri.

Sayang seribu sayang, posisinya harus digantikan oleh siswa bernama Lee Yeong Min (Yoo Jun), salah satu anak orang kaya dan berpengaruh. Ibu Lee Yeong Min meminta agar anaknya bisa masuk ke kelas khusus dan menggantikan posisi Nam Hae Yi.

Mengetahui jika ia "disingkirkan" secara tidak adil, Nam Hae Yi tidak langsung marah dan memberontak. Ia pun tetap bersabar dan menerima apa yang terjadi padanya. Ia bahkan tidak dendam pada Lee Yeong Min yang akhirnya ditemukan tewas bersimbah darah di sekitar gedung The Pride Academy.

Nam Hae Yi jadi salah satu karakter yang punya positive vibes di Crash Course in Romance. Meski kerap dizalimi oleh Bang Soo Ah dan para ibu dari kelas atas, ia tetap melakukan yang terbaik demi menggapai cita-citanya.