5 Podcast si Kembar Our Unwritten Seoul kalau Hidup di Real Life
.jpeg)
Kalau si kembar Yu Mi Rae dan Yu Mi Ji (Park Bo Young) di drakor Our Unwritten Seoul benar-benar hidup di dunia nyata pada tahun 2025, mereka pasti jadi duo podcaster favorit kita semua. Mengapa? Nah, coba bayangkan situasinya saat satu cewek mantan pekerja korporat yang akhirnya sadar hidupnya hanya diisi pekerjaan, lalu kembarannya si mantan atlet gagal yang hidupnya bebas tapi tanpa arah. Kemudian keduanya memutuskan bertemu untuk ngobrol dan duduk bareng.
Walau kedua orang ini memiliki kepribadian yang kontras, tapi justru itu yang bikin mereka cocok banget jadi host podcast. Kira-kira, bagaimana, ya, kalau mereka benar-benar ada di kehidupan nyata dan jadi host podcast? Berikut ini sederet topik podcast si kembar Our Unwritten Seoul kalau hidup di real life. Kisahnya gak akan gagal menginspirasi!
1. Quarter life crisis: aku yang telat atau dunia terlalu ngebut?
.jpeg)
Yu Mi Ji akan cocok mengangkat topik tentang perasaan tertinggal, apalagi setelah impian masa mudanya hancur. Sementara, Yu Mi Rae mengaku pernah berpikir hidupnya berhasil padahal dia cuma mengikuti template yang sudah ada dan turun temurun dari orang lain.
Mereka ngobrol tentang standar waktu hidup, seperti kapan harus sukses, kapan harus nikah, kapan harus stabil. Lalu ternyata mereka berdua sama-sama merasa sudah telat, tapi dari arah yang berbeda. Podcast ini bakal jadi pelipur lara buat semua anak muda yang bingung harus gimana menyikapi tuntutan kehidupan modern.
Mereka bisa undang juga satu teman yang akhirnya mundur dari zona nyaman dengan tanpa rencana untuk sharing bareng. Bahasannya bisa seputar membedakan antara hilang arah dan eksplorasi diri. Inspirasinya bisa dimulai dari pemikiran tentang deadline hidup yang gak pernah kita setujuin.
2. Warisan tak tertulis yakni beban emosional dari keluarga
.jpeg)
Yu Mi Rae akan buka obrolan soal tekanan jadi anak sulung yang harus selalu 'tahu diri'. Di lain sisi, Yu Mi Ji curhat soal jadi bayang-bayang kakaknya seumur hidup dan ungkapannya langsung di depan sang kakak. Mereka bahas dinamika keluarga yang sering dianggap biasa, tapi sebenarnya dalam lukanya.
Episode ini bakal menguliti harapan diam-diam dari orang tua yang nempel ke anak-anaknya. Mulai dari kalimat yang mengolok-olokan peran kakak sampai kalimat serupa 'jangan bikin malu keluarga'. Mereka ngebongkar juga rasa bersalah yang dirasakan saat gagal memenuhi peran masing-masing.
Di episode ini, mereka menangis beneran, tapi akhirnya bisa tertawa haru juga. Ini karena mereka baru benar-benar mengungkapkan perasaan terpendamnya, yang enggan untuk diutarakan di depan keluarga. Lewat podcast ini munculah pesan akhir bahwa kita semua cuma mau dimengerti, meskipun gak selalu didengar.
3. Hidup minimalis vs hidup kacau, mana yang lebih waras?
.jpeg)
Sang kakak, Yu Mi Rae, si pencinta struktur dan list harian, mencoba masuk ke dunia Yu Mi Ji yang serba spontan. Mereka membandingkan gaya hidup layaknya satu pakai spreadsheet buat belanja mingguan, tapi yang satu gak tahu besok bisa makan apa. Tapi dari situ muncul diskusi tentang cara masing-masing orang bertahan.
Apakah hidup rapi berarti lebih bahagia? Atau hidup berantakan tapi fleksibel lebih menyelamatkan? Mereka uji coba juga tentang seminggu tukar gaya hidup, lalu ceritakan hasilnya. Sampai dua-duanya sadar tak ada yang benar-benar enak, bagaimana pun kehidupannya.
Mereka kemudian jeda sejenak bukan hanya untuk istirahat, tapi kompromi terhadap peran baru masing-masing. Maka akan ada kesimpulan bahwa sehat mental bukan lagi soal gaya hidup semata. Adapun nantinya panduan bertahan hidup versi mereka berdua yang bisa membuka pikiran orang banyak.
4. "Boleh gak, sih, habis capek terus gak ngapa-ngapain?"

Di episode ini, Yu Mi Rae akhirnya jujur tentang burnout yang dia pendam selama ini. Ia bahas bagaimana hidup produktif sering disalahartikan sebagai hidup yang berhasil. Terutama dari pandangan ibunya dan warga di kampung halamannya soal gaya hidup di perkotaan.
Lalu, Yu Mi Ji dengan gaya santainya mengaku sering bingung bedain antara istirahat dan kabur dari tanggung jawab. Mereka diskusi tentang tekanan sosial buat tetap kuat, padahal jiwanya remuk di dalam. Episode ini bakal penuh dengan kejujuran pahit yang gak bisa diucap ke HRD tempat Mi Rae kerja.
Mereka juga bahas tips realis gimana cara bilang lelah tanpa rasa bersalah. Terkadang, yang kita butuh cuma validasi bahwa rasa lelah itu bukan dosa. Mereka akhirnya juga sepakat bahwa semua orang butuh ruang untuk diam, me time, atau dengan gak melakukan apa pun setelah kerja seharian.
5. Apa yang mau kamu tulis ulang dari hidupmu?
.jpeg)
Anggaplah ini adalah episode penutup season mereka. Topiknya lebih pada kembali ke masa lalu, bagian mana dari hidup yang ingin ditulis ulang dari mereka berdua. Yu Mi Ji ingin menerima kegagalannya dan tidak terlalu keras pada diri sendiri setelah gagal jadi atlet.
Yu Mi Rae juga ingin belajar bilang tidak lebih awal. Mereka bahas konsep penyesalan yang sering kita pendam diam-diam, tapi menekankan bahwa bukan berarti semuanya harus dibetulkan. Terkadang yang terpenting adalah memberi arti baru pada apa yang dulu terasa sia-sia, bukan menyesalinya.
Seperti judul dramanya, episode ini layaknya unwritten chapters atau semacam naskah hidup yang bisa kita edit ulang. Mereka mengisinya dengan keputusan baru yang besar dan mengubah banyak diri mereka sekarang. Lalu bukan hanya mereka, tapi penonton juga menyadari bahwa semua orang juga bisa reset ulang kehidupannya.
Walau cuma sebuah ide, topik podcast si kembar Our Unwritten Seoul kalau hidup di real life jadi bukti bahwa mereka berdua bisa menjadi inspirasi dalam banyak hal. Terlebih karakter anak kembar yang relate dengan kehidupan era modern. Jika kamu ketemu versi Mi Rae dan Mi Ji di real life, kamu bakal pilih inspirasi podcast yang mana, nih?