Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Proses Duka Ditinggal Anak di When Life Gives You Tangerines

Cuplikan drakor When Life Gives You Tangerines (instagram.com/netflixkr)

Drakor When Life Gives Tangerines (2025) turut mengangkat masalah kedukaan yang menimpa setiap orang. Drama ini seakan menunjukkan jika semua manusia akan menghadapi rasa kehilangan di hidupnya. Kehilangan bisa muncul dari orang-orang terdekat mereka.

Ae Sun (IU) seakan menggambarkan rasa duka seumur hidupnya. Dia menjadi yatim piatu saat usia 10 tahun. Sejak saat itu, hidupnya seakan gak fokus belajar saja. Dia harus mencari nafkah demi menghidupi kedua adik tirinya.

Namun, kehilangan Ae Sun gak berhenti begitu saja. Dia harus merasakan kehilangan anak bungsunya, Yang Dong Myeong (Shin Sae Byuk). Kehilangan Ae Sun kali ini cukup membuatnya terluka seumur hidup. Lalu, bagaimana gambaran duka orangtua yang ditinggal anak di drakor When Life Gives You Tangerines?

Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.

1. Menyalahkan diri sendiri atas kejadian tersebut

Cuplikan drakor When Life Gives You Tangerines (instagram.com/netflixkr)

Yang Dong Myeong saat itu masih berusia 3 tahun. Baik Eun Myeong (Lee Chae Hyun) maupun Dong Myeong sedang makan siang di rumah bersama Ae Sun. Yang Geum Sik (Park Bo Geum) saat itu sedang membangun tembok pemecah ombak.

Pulau Jeju sedang musim badai dan angin kencang. Ae Sun seakan terpaksa meninggalkan kedua anaknya di rumah karena dikabari jika anak sulungnya, Geum Myeong (Lee A Ra) terjatuh dari sepeda. Namun sayang, Dong Myeong pergi ke tepi pantai tanpa pengawasan. Dia akhirnya tenggelam dan meninggal dunia.

Baik Ae Sun dan Geum Sik merasa bersalah pada anaknya. Duka ini membuat Ae Sun dan Geum Sik gak punya tenaga untuk melangsungkan hidup mereka. Mereka menyalahkan diri masing-masing dan memutuskan mengurung diri tanpa makan dan minum.

2. Berusaha bertahan meskipun penuh penyesalan

Cuplikan drakor When Life Gives You Tangerines (instagram.com/netflixkr)

Peristiwa meninggalnya Dong Myeong, membuat Geum Sik dan Ae Sun sangat terpukul sebagai orangtua. Ae Sun merasa sangat lalai dengan kewajibannya sebagai ibu. Dia merasa telah membunuh anaknya sendiri dengan keteledorannya saat itu.

Ae Sun bahkan sangat menyesal karena telah memarahi Dong Myeong sebelum kejadian. Ketika Dong Myeong ditemukan meninggal, dunia Ae Sun dan Geum Sik seakan runtuh. Mereka merasa hancur bersamaan.

Namun selama 3 hari masa berkabung, duanya seakan sadar jika ada 2 anak kecil yang butuh mereka untuk hidup. Mereka gak mungkin mengorbankan kedua anaknya untuk terus menyesali hidup. Meskipun sulit, Ae Sun dan Geum Sik berusaha keras bekerja dan terus mencari nafkah untuk hidup kedua anaknya.

3. Terus terbayang kejadian mengerikan tersebut seumur hidup

Cuplikan drakor When Life Gives You Tangerines (instagram.com/netflixkr)

Rasa bersalah keduanya gak berhenti begitu saja. Mereka terus terbayang sosok Dong Myeong seumur hidupnya. Meskipun keduanya berusaha untuk berdamai, namun mereka tetap memikirkan anak bungsunya di waktu tertentu.

Setelah bertahun-tahun berlalu, Geum Sik dan Ae Sun masih selalu mengingat anaknya. Mereka berusaha berbuat baik pada anak kecil, terutama yang seusia dengan Dong Myeong. Ae Sun bahkan masih kerap bermimpi buruk mengenai kematian Dong Myeong.

Gak hanya itu, Ae Sun juga masih merasakan trauma kehilangan anak. Hal ini sangat tergambar ketika Geum Myeong pingsan karena gak sengaja menghirup asam briket di kamar kosnya.

Kehilangan anak bak penantian panjang orangtua. Mereka seakan semakin terasa kosong ketika bertambah usia. Bahkan, para tetangga Ae Sun sadar jika pasangan ini akan menghadapi kegelapan panjang di sudut hatinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us