4 Realitas Kehamilan di Resident Playbook, Bukan Salah Perempuan!

Stigma dan narasi sosial banyak yang menggambarkan bahwa kehamilan merupakan tanggung jawab utama dari seorang perempuan. Para perempuan dituntut untuk menikah cepat dan hamil sebelum durasi umur tertentu. Namun, banyak orang gak sadar jika kehamilan merupakan peran dari 2 orang, ayah dan ibu.
Di drakor Resident Playbook (2025), gambaran mengenai sebuah kehamilan banyak yang mengusung realitas dunia nyata. Bahkan, cerita dalam drakor tersebut turut menggambarkan tuntutan sosial terhadap seorang perempuan. Gak hanya itu, di negara maju sekalipun, banyak orang yang gak sadar jika mereka mempercayai narasi dan stigma masyarakat terhadap kehamilan perempuan.
Lalu, apa saja realitas kehamilan yang digambarkan di drakor Resident Playbook ini?
Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.
1. Banyak orang yang menantikan kehamilan dan terus berjuang

Di era media sosial saat ini, banyak orang kerap membandingkan hidupnya dengan orang lain. Gak hanya itu, mereka akan terus merasa tersiksa dengan ekspektasi dan harapan. Salah satunya adalah Oh Joo Young (Jung Woon Sun), kakak kandung Oh Yi Young (Go Youn Jung).
Oh Joo Young telah menjalani prosedur bayi tabung selama 4 tahun. Dia meninggalkan pekerjaannya sebagai peneliti untuk menjaga pola hidup yang lebih sehat. Proses ini cukup melelahkan bagi Oh Joo Young. Namun, dia sadar jika dirinya gak melewati nasib ini seorang diri ketika pergi ke rumah sakit.
2. Keguguran bukan kesalahan perempuan

Beberapa kasus yang ditangani Oh Yi Young merupakan kehamilan berat. Beberapa perempuan bahkan harus tinggal di rumah sakit karena kehamilannya yang beresiko tinggi. Namun, bagi Oh Yi Young dan dokter yang lain, kehamilan dengan resiko tinggi ini cukup banyak ditemukan di rumah sakit.
Yang gak disadari sebelumnya adalah proses sulit ini bisa berujung keguguran atau janin yang meninggal dalam kandungan. Kejadian naas ini perlu ditekankan jika bukan kesalahan pihak perempuan. Kasus ini merupakan takdir Tuhan yang harus dihadapi banyak orang dan gak bisa ditawar lagi.
3. Kehamilan dan melahirkan merupakan hal berat yang dihadapi perempuan

Banyak pihak gak sadar jika kehamilan adalah salah satu hal berat yang dijalani perempuan. Mereka rela tubuhnya berubah drastis, susah tidur, hingga susah gerak selama kehamilan berlangsung. Banyak orang menganggap jika kehamilan adalah sesuatu yang wajar dijalani seorang perempuan.
Gak hanya itu, persalinan juga merupakan proses yang sangat menyakitkan bagi mereka. Perempuan harus mempertaruhkan nyawa ketika melahirkan sebuah individu baru. Kedua proses ini seharusnya dijalani dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, terutama suami dan keluarga.
4. Kelainan bayi bukan kesalahan perempuan

Hwangbo Bo Hyeon (Kang Jin A) adalah salah satu pasien ibu hamil yang janinnya punya anomali Ebstein. Di kehamilan pertama, bayi lahir mati pada kehamilan 32 minggu. Kali ini, anomali Ebstein juga terdeteksi pada bayi di kehamilan kedua.
Kehamilan kedua ini, pasien juga harus mengalami pecah ketuban lebih cepat. Selain itu, janin tersebut juga gak bisa berkembang sehingga mati setelah lahir. Kedua kejadian ini bukanlah kesalahan ibu yang mengandung.
Seo Jung Min (Lee Bong Ryun) bahkan mengusulkan untuk diambil kulit untuk tes DNA dari bayi tersebut. Hal ini dilakukan untuk mencari tahu alasan kelainan tersebut terus muncul di 2 kehamilan berturut-turut.
Tuntutan sosial membuat perempuan lebih berat bebannya daripada laki-laki. Bahkan, drakor Resident Playlist juga turut menggambarkan berbagai stigma yang ditempelkan pada seorang perempuan. Yuk, sadari jika kehamilan dan kelahiran merupakan tugas bersama dalam rumah tangga!