Review Drama You and Everything Else, Realistis tapi Melelahkan
- Drama penuh dengan kisah yang relatable, namun terkesan dramatis dan kurang realistis.
- Pace drama lambat, konflik repetitif, dan ending kurang memuaskan.
- Tipe drama yang bisa menemani di kala santai, cocok untuk binge-watching.
Netflix belum lama ini merilis drama Korea baru yang berjudul, You and Everything Else. Tidak seperti drama Korea pada umumnya yang tayang secara mingguan, drama yang dibintangi Kim Go Eun dan Park Ji Hyun ini langsung dirilis 15 episode sekaligus.
Buat yang masih maju-mundur untuk mulai nonton, yuk simak ulasan singkat ini! Siapa tahu bisa membantu kamu memutuskan untuk lanjut menonton atau cari yang lain.
1. Dramanya penuh dengan kisah yang relatable
Drama ini awalnya terasa menjanjikan, ceritanya pun berjalan cukup seru. Saya seperti diajak mengintip kehidupan pribadi para karakter, lengkap dengan emosi, mimpi, dan masalah mereka. Rasanya seperti sedang membaca buku diary seseorang secara diam-diam.
Kisahnya dipenuhi dengan konflik yang terasa cukup relate dengan kehidupan nyata, terutama soal persaingan dalam persahabatan. Rasa iri Ryu Eun ikut terasa di hati, begitu pula kekesalannya terhadap Cheon Sang Yeon yang sampai terasa menembus layar.
Sayangnya, di balik isu-isu yang terasa relate itu, beberapa konflik dalam drama ini justru terkesan terlalu dramatis dan kurang realistis. Ada satu momen di mana rasanya mustahil bagi seseorang bisa memaafkan kejadian seberat itu, tapi karakter Ryu Eun Jung justru terlihat tidak terlalu mempermasalahkannya.
Gak bisa spoiler, menurut saya, insiden tersebut cukup parah untuk bisa dimaafkan begitu saja. Reaksi Eun Jung terasa kurang masuk akal dan terlalu tenang untuk sesuatu yang seharusnya meninggalkan luka emosional besar, membuat keputusan dan sikapnya sulit dipahami dari sudut pandang penonton.
2. Pace drama yang cukup lambat
Masuk ke pertengahan drama, pace-nya mulai melambat. Konflik yang ada mulai terasa repetitif dan durasi tiap episode yang nyaris satu jam pun jadi tantangan tersendiri. Bahkan ketika saya menonton dengan kecepatan 1,5 kali lebih cepat, rasanya tetap saja lama dan membosankan.
Menjelang ending, saya justru merasa getir. Setelah mengikuti perjalanan 15 episode yang cukup melelahkan, saya berharap penutup yang lebih manis, terutama untuk dua karakter utama yang kisahnya sudah kita lihat sejak mereka kecil di episode awal. Sayangnya, harapan itu tak terwujud hingga menit-menit terakhir. Bukan berarti ending-nya jelek, tapi tidak memberikan kepuasan di hati, setidaknya untuk penulis pribadi.
3. Tipe drama yang bisa menemani di kala santai
Buat kamu yang hobi binge-watching, drama ini bisa jadi pilihan menarik. Ceritanya dipenuhi nuansa slice of life yang cukup ringan dan mudah diikuti. Bahkan menurut saya, kamu bisa menonton tanpa harus mempersiapkan fokus tersendiri, karena jalan ceritanya tetap bisa dinikmati meski sambil santai.
Kalau kamu merasa 15 episode terasa panjang, gak ada salahnya untuk menyelesaikannya secara bertahap. Saya sendiri butuh dua hari sampai akhirnya selesai. Jadi, kamu bakal menyelesaikan drama You and Everything Else berapa lama, nih?
