Review Film Love in the Big City, Layak Ditonton Gak Nih?
Film Korea Love in the Big City resmi tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu (9/10/2024). Film ini mengeksplorasi gemerlap kehidupan anak muda hingga kompleksitas kaum LGBT di Seoul.
Dibintangi oleh Kim Go Eun bersama Noh Sang Hyun, film Love in the Big City disajikan dengan alur maju mundur yang terstruktur, sehingga gak bikin bingung. Hanya saja, pengembangan karakter dari dua tokoh utamanya terasa tidak seimbang. Lebih lanjut, berikut review film Love in the Big City.
Perhatian, artikel ini mengandung spoiler!
1. Eksplorasi kehidupan gemerlap anak muda di Seoul hingga kompleksitas LGBT
Diadaptasi dari novel karya Park Sang Young, film Love in the Big City mengikuti kisah persahabatan tak biasa Jae Hee (Kim Go Eun) dan Heung Soo (Noh Sang Hyun), yang tinggal bersama di tengah gemerlap kehidupan di kota Seoul. Memiliki karakter yang sangat berbeda, keduanya berusaha menemukan jati diri di tengah arus norma sosial.
Jae Hee diceritakan sebagai perempuan berjiwa bebas yang dekat dengan alkohol, dan seksualitas. Sementara Heung Soo adalah pria penyuka sesama jenis yang berusaha menyembunyikan fakta tersebut. Hanya Jae Hee, satu-satunya orang yang mengetahui dan memahami dirinya.
Kompleksitas kehidupan kedua tokoh utama tersebut dieksplorasi secara eksplisit. Film ini pun tidak mencoba untuk mengubah prespektif Jae Hee dan Heung Soo, sehingga ceritanya jadi mengalir secara natural, tanpa terkesan dipaksakan.
2. Akting dan chemistry Kim Go Eun dan Noh Sang Hyun juara!
Yang paling menonjol dari film ini adalah akting Kim Go Eun dan Noh Sang Hyun. Berperan sebagai Jae Hee si cegil berjiwa bebas, penonton akan dibuat tercengang melihat penampilan akting Kim Go Eun yang gak pernah gagal. Begitu juga dengan akting Noh Sang Hyun sebagai Heung Soo, pria gay yang mengalami banyak dilema soal identitas seksualnya.
Di samping itu, chemistry Kim Go Eun dan Noh Sang Hyun juara banget. Meski dikenalkan sebagai sahabat, seiring dengan berjalannya cerita, tak jarang adegan kebersamaan mereka berdua justru membuat penonton jadi baper hingga memiliki ekspektasi sendiri soal akhir dari hubungan mereka.
3. Plot twist dan komedi tipis-tipis yang bikin cerita jadi semakin seru untuk diikuti
Film garapan Lee Eon Hee ini dibungkus dengan plot twist tak terduga yang membuat ceritanya menjadi semakin menarik untuk diikuti. Penonton juga tidak diberi ruang untuk merasa bosan, karena selain memiliki alur yang cepat, film Love in the Big City juga diberi sentuhan komedi tipis-tipis yang bikin ngakak.
Sementara di sisi lain, sinematografi dan desain visual dari film ini juga gak kalah memukau. Sejak awal film dimulai, penonton sudah langsung dimanjakan dengan visual megah dari kota Seoul. Penonton juga dibuat terbawa suasana hingga merasa lebih dekat dengan para tokohnya, karena framing dan pergerakan kamera berhasil menyoroti ekspresi mereka dengan apik.
4. Pengembangan karakter dari dua tokoh utamanya terasa tidak seimbang
Film Love in the Big City disajikan dengan konsep alur maju mundur yang terstruktur, sehingga penonton tidak kebingungan untuk mengikuti timeline ceritanya. Konsep alur tersebut juga membuat penonton semakin mengenal kedua tokoh utamanya, karena turut mengeksplorasi trauma dan kisah masa lalu mereka.
Hanya saja, pengembangan karakter dari kedua tokoh utamanya tersebut terasa tidak seimbang. Penonton bisa dengan mudah mengetahui bagaimana latar belakang dan hubungan Heung Soo dengan keluarganya, tetapi tidak dengan Jae Hee. Alih-alih mengungkap bagaimana kehidupan Jae Hee bersama keluarganya, film ini hanya memberikan pengetahuan bahwa dulunya Jae Hee adalah siswa yang dikucilkan oleh teman-teman sekolahnya.
Itu dia review kelebihan dan kekurangan film Love in the Big City. Secara keseluruhan film ini layak untuk disaksikan, terutama karena penampilan akting, serta chemistry dari kedua aktornya melampaui ekspektasi.
