7 Fakta Kehidupan Korea Selatan yang Tak Selalu Seperti di KDrama

2. Tidak bisa bersantai

ilustrasi terburu-buru (unsplash.com/Andy Beales)

Warga Korsel dikenal dengan budaya yang racing atau cepat-cepat dan tidak bisa bersantai. Coba saja kamu mengunjungi stasiun atau pusat keramaian di sana ketika jam kerja, kamu akan melihat orang-orang berlarian ke sana dan kemari tak peduli dengan sekelilingnya.

Mereka hanya ingin cepat-cepat. Hidup mereka serasa terus dikejar oleh waktu dan ini dapat memberi tekanan pada kehidupan sehari-harinya.

3. Senioritas yang mengakibatkan bullying

ilustrasi bullying (pixabay.com/lu94007)

Bullying sangat umum terjadi di kalangan orang Korea, terutama bagi mereka yang masih sekolah dan kuliah. Umur atau tingkatan bagi mereka adalah hal penting di mana orang yang tua atau tingkatnya lebih tinggi bisa seenaknya mem-bully mereka yang dianggap berada di bawahnya.

4. Memiliki standar kecantikan tidak realistis

wanita Korea (unsplash.com/Bach Tran)

Kalau berpikir tentang wanita Korsel, kita pasti berpikir mereka itu cantik-cantik. Sebenarnya, tidak ada yang salah menjadi orang rupawan. Tapi Korea sangat terpaku dengan gambaran kecantikan sehingga menjadi sangat terobsesi.

Mereka yang tidak cantik akan mendapat perlakuan berbeda dengan yang cantik. Hingga pada akhirnya, kalangan wanita banyak mengambil jalan operasi plastik dengan berbagai cara supaya bisa merubah penampilannya menjadi menawan.

5. Budaya belajar sampai lembur

ilustrasi pelajar Korea Selatan (unsplash.com/Kuanish Reymbaev)

Anak-anak SMP dan SMA di sana tidak akan pulang ke rumah sebelum jam 10.00 malam. Menurut kamu, apa saja yang dilakukan? Tentu mereka harus belajar dan belajar. Les bukan lagi pilihan, tetapi sebuah kewajiban.

Walaupun tidak ada tugas atau PR dari sekolah, pelajar tetap harus duduk untuk belajar sampai larut malam. Hal itu membuat banyak pelajar merasa tidak bisa menikmati hidup karena selalu ditekan dengan tuntutan belajar.

6. Selalu kompetitif dalam segala hal

ilustrasi persaingan dan kompetitif (pixabay.com/mohamed_hassan)

Nah selain dalam hal akademik, Korea Selatan tentunya sangatlah kompetitif. Misalnya dalam sebuah kelas jika ada yang mendapat nilai 90 tapi murid lain mendapat 95 maka nilai 90 di rapor akhir tidak keluar sebagai A atau B karena dibandingkan dengan nilai murid lain lebih buruk.

Akibat sistem yang digunakan demikian, akhirnya orang Korea lebih terfokus untuk saling bersaing dengan orang lain dibandingkan dengan belajar untuk dirinya sendiri. Tidak peduli kalau dapat nilai 60 asalkan yang lain dapat lebih rendah. Sikap saling bersaing ini juga meliputi berbagai aspek kehidupan lainnya.

7. Kesenjangan sosial

ilustrasi kesenjangan sosial (pixabay.com/mohamed_hassan)

Di Korea selatan juga terdapat kesenjangan sosial cukup besar. Tingkat sosial sangatlah penting dan mereka yang lebih di atas lagi-lagi bisa seenaknya mem-bully mereka yang di bawah.

Baca Juga: [QUIZ] Aktris KDrama Ini Jadi Partner Traveling-mu ke Korea Selatan!