5 Alasan Sebaiknya Tidak Menonton Drakor Duty After School
Drama Korea Duty After School sedang sangat banyak diperbincangkan terutama di Indonesia. Hasil adaptasi webtoon yang dijadikan drama ini memang memiliki alur cerita yang menarik dan membuat bersemangat.
Pasalnya kisah tentang bertahan hidup sejumlah siswa dari invasi alien yang datang dari antah berantah inilah yang membuat drama ini semakin menarik. Namun, di balik itu semua ada beberapa alasan mengapa sebaiknya tidak menonton drakor Duty After School. Simak poin-poin di bawah ini!
1.Menampilkan betapa jahatnya orang dewasa
Drama Duty After School memang menyorot para siswa SMA kelas tiga yang diwajibkan ikut pelatihan militer secara tiba-tiba. Alasannya karena kemunculan bola-bola alien yang dianggap semakin mengancam.
Awalnya para siswa itu tidak tau apa yang akan mereka hadapi. Bahkan para orangtua yang memberikan mereka izin untuk melakukan pelatihan militer itu sama sekali tidak tahu dengan tujuan sebenarnya. Akan tetapi yang menjadi sorotannya adalah saat para monster sudah menyerang, kenapa tidak ada kelompok orang dewasa sama sekali yang datang dan hanya para tentara?
Apakah orang-orang tua itu tidak memikirkan bagaimana nasib semua anak mereka sedangkan mereka hanya duduk tenang di shelter yang aman? Kenapa tidak ada rasa cemas bahkan inisiatif untuk sekedar menjenguk anak-anaknya? Hal ini memberi kesan bahwa para orang dewasa di negeri itu sangat jahat dan tak peduli pada para siswa yang masih di bawah umur.
2.Menyebabkan banyak masyarakat mengurangi rasa percaya pada pemerintah
Setelah salah satu letnan meninggal akibat berjuang dan satu lagi dikembalikan ke markas utama akibat luka tembak, tidak ada lagi campur tangan instansi pemerintah dalam pertarungan. Mereka membiarkan para siswa yang masih di bawah umur itu berjuang sendirian tanpa bimbingan mereka. Benar-benar egois.
Bahkan hingga akhir, ketika pertarungan usai dan akhirnya pemerintah berhasil mengembangkan produk pembasmi monster tidak lama setelah itu, tidak ada penghargaan yang diberikan kepada para siswa yang selamat dan gugur. Pemerintah seolah lepas tangan dengan para siswa yang awalnya mereka pilih hanya untuk percobaan.
3.Menimbulkan trauma mendalam
Sebagai siswa, tentu pemikiran belum sematang orang dewasa. Apalagi akibat pertempuran melawan alien-alien tersebut serta kehilangan teman-teman yang disayangi di depan matanya. Tentu saja semua itu menimbulkan trauma yang mendalam.
Ditambah lagi jangka waktu pertarungan yang tidak diketahui sampai kapan membuat rasa cemas semakin besar tiap harinya. Tak ada listrik, tak ada makanan layak, tak ada air yang cukup, dan itu semua benar-benar membuat frustrasi.
4.Ending yang cukup menyebalkan
Bagi kamu yang belum menonton drama ini jangan harap akhir dari drama ini akan seseru episode-episode awal. Semua hanya tipuan belaka. Kamu akan dibuat sakit hati jika sampai menonton sampai akhir. Percayalah!
Pengkhianatan yang besar dari orang dalam serta dari orang luar, membuat rasa sakit hati kian membesar bagi para penonton. Terlebih tidak ada penjelasan lebih detail mengenai semua yang telah terjadi. Seolah-olah semua orang harus segera melupakan itu. Padahal Para penyintas itu bahkan tidak bisa melupakan trauma mereka satu detik pun.
5.Menumbuhkan rasa egois
Tidak heran jika usai menonton drama ini kamu bakal menjadi lebih egois. Pasalnya orang yang kamu sangat percayai dan lindungi ternyata penipu. Bukan hanya satu atau dua orang, tetapi ada banyak.
Bahkan ada yang sangat egois dengan menyembunyikan makanan diam-diam di saat seluruh teman-temannya sedang kelaparan. Apalagi di episode terakhir, seorang pengkhianat besar berhasil mengubah mimpi para siswa itu selamanya.
Usai membaca ulasan di atas, minat menontonmu pada drama Duty After School pasti langsung menurun drastis, bukan karena drama ini tidak bagus. Seluruh aktor berperan dengan sangat baik, adegan-adegannya bahkan terlihat sangat nyata setelah satu tahun pengeditan, hanya saja ada beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan untuk sebaiknya tidak menonton drakor Duty After School.
