6 Sikap Leadership Choi Ho Rang di CEO-Dol Mart yang Patut Ditiru

Sebagai seorang leader, Choi Ho Rang punya gaya kepemimpinan tersendiri. Salah satu yang paling menonjol adalah rasa tanggung jawabnya untuk mengayomi para member. Sebab, ia menjadi ujung tombak dari grup yang awalnya berisikan enam orang itu.

Caranya adalah dengan memberi contoh yang baik kepada para member lainnya, sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal itulah yang membuat rekan-rekan satu grupnya sangat mendengarkan Choi Ho Rang. Mereka mau menerima kritik, saran, bahkan nasihat dari Choi Ho Rang, agar bisa tumbuh bersama jadi lebih baik lagi.

Sebagai seorang pemimpin, Choi Ho Rang dituntut punya stok kesabaran yang banyak. Apalagi saat menghadapi konflik yang terjadi di dalam grup CEO Boram Mart. Ia harus bisa secepat mungkin mendinginkan kepala dan jadi penengah ketika ada konflik antar CEO.

Choi Ho Rang pun menerapkan treatment penyelesaian konflik yang berbeda kepada tiap CEO. Sebab, Choi Ho Rang harus menyesuaikan dengan sifat masing-masing rekannya. Contohnya, saat Jo Lee Joon (Hyungwon MONSTA X) ingin membuka kios makanan laut di Boram Mart. Namun, Jo Lee Joon justru mendapatkan ikan yang sudah tidak segar dan menambah kerugian dari supermarket tersebut. 

Shin Tae Ho (Xiumin EXO) yang mudah tersulut emosi pun menyudutkan Jo Lee Joon dengan kata-katanya. Alhasil, Jo Lee Joon merasa dirinya tak berguna dan tidak bisa menjalankan bisnis Boram Mart dengan baik.

Sebagai leader, Choi Ho Rang tidak serta merta menyalahkan dan memaki Jo Lee Joon atas kesalahan yang telah laki-laki itu perbuat. Meskipun lagi-lagi Boram Mart harus merugi. Supaya Jo Lee Joon bisa belajar dari kesalahan dan kembali lagi ke Boram Mart, Choi Ho Rang mendatangi rumah rekannya itu. Ia pun memberikan kritik, saran, dan nasihat membangun. Di mana itu bisa membuka kembali pikiran Jo Lee Joon.

Choi Ho Rang mencoba untuk memberikan perhatian yang seimbang kepada rekan grupnya yang lain. Meski begitu perhatian lebih coba diberi Choi Ho Rang kepada sang maknae atau yang paling muda, yakni Yoon Sang Woo (Lee Sae On).

Choi Ho Rang sangat mengerti seberapa besar trauma yang harus dihadapi Yoon Sang Woo. Ia juga sadar, bahwa di usia yang lebih muda darinya, Yoon Sang Woo mungkin punya banyak hal yang ingin disampaikan kepada para hyung-nya, tapi sulit untuk diutarakan.

Diketahui, jika Yoon Sang Woo sangat terpuruk karena kepergian Song Hyeon Yi (Park Chang Hoon), salah satu member Thunder Boys yang meninggal dunia akibat kecelakaan di musim dingin. Kecelakaan itu membuat Yoon Sang Woo membenci salju dan memutuskan hijrah ke Bali. 

Kasih sayang Choi Ho Rang kepada sang maknae pun ditunjukkan, ketika Yoon Sang Woo ditemukan pingsan di depan Boram Mart. Pingsannya Yoon Sang Woo diakibatkan traumanya yang muncul kembali, setelah mendapat kabar bahwa Choi Ho Rang mengalami kecelakaan.

Choi Ho Rang yang enggan membuat para member lainnya khawatir, terutama Yoon Sang Woo, memutuskan keluar dari rumah sakit setelah lukanya ditangani. Ia pun memastikan Yoon Sang Woo baik-baik saja. Choi Ho Rang juga meyakinkan Yoon Sang Woo, bahwa dirinya hanya mengalami luka ringan saja.

Memang, tak hanya Choi Ho Rang saja yang berkorban untuk bisa memajukan Boram Mart. Keempat member Thunder Boys lainnya juga turut andil dalam membangun bisnis supermarket itu. Namun, Choi Ho Rang lebih banyak terlihat berkorban untuk mempertahankan Boram Mart. Hal itu juga diakui oleh empat member Thunder Boys lainnya.

Bagaimana tidak, Choi Ho Rang rela melepaskan pekerjaannya sebagai seorang operator alat berat. Ia juga memutuskan untuk tak ikut dalam proyek pekerjaan di Busan, demi bisa melanjutkan bisnis Boram Mart. Tak sampai di situ saja, sadar jika Boram Mart sangat membutuhkan modal, Choi Ho Rang pun mencairkan tabungan hasil kerja kerasnya selama 5 tahun. 

Jadi ujung tombak grup membuat Choi Ho Rang harus berpikir cepat untuk mengatasi setiap masalah bisnis di Boram Mart. Ia pun akan mencari dan melakukan berbagai cara, agar bisa melindungi bisnisnya serta tak mengganggu para member lainnya.

Sebagai seorang pemimpin, Choi Ho Rang pun menunjukkan kemampuannya sebagai pemecah masalah alias problem solver. Misalnya, saat awal-awal membuka kembali Boram Mart, Choi Ho Rang dan rekan-rekannya sangat minim pengetahuan soal dunia bisnis. Mereka pun kerap salah mengambil keputusan hingga menyebabkan kerugian.

Choi Ho Rang yang melihat hal itu pun tak tinggal diam. Ia mencari informasi dan mempelajari bisnis dari Mr. Park (Song Young Jae), pemilik toko ubi manis di pasar yang terkenal akan kemampuan berbisnisnya.

Choi Ho Rang bahkan rela tak digaji untuk jasanya mengangkut boks-boks ubi manis dari mobil pengantar ke dalam toko milik Mr. Park. Hal itu dilakukannya, demi bisa mempelajari ilmu bisnis dari Mr. Park.

Selama menghadapi berbagai tantangan bisnis maupun grup musiknya, Choi Ho Rang menunjukkan sikap bijaksananya dalam mengambil keputusan. Ia juga lebih mementingkan kepentingan kelompok, daripada kepentingan pribadinya.

Choi Ho Rang juga tak akan membiarkan orang lain merusak bisnisnya maupun membuat rekan-rekan grupnya menderita. Itulah mengapa, kebijaksanaannya sangat diperlukan dalam setiap pengambilan keputusan.

Salah satu contohnya adalah ketika Thunder Boys mendapat kesempatan untuk bisa kembali tampil di program TV. Saat sedang melakukan sesi wawancara dengan program director, Choi Ho Rang terus dicecar dengan pertanyaan mengenai meninggalnya Song Hyeon Yi beberapa tahun lalu.

Tak suka dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut dan tahu bahwa itu juga bisa melukai hati rekan-rekan grupnya, Choi Ho Rang secara tegas membatalkan keikutsertaan Thunder Boys dalam acara tersebut.

Di awal-awal cerita drakor CEO-Dol Mart, diperlihatkan sisi Choi Ho Rang yang egonya sangat sulit dilawan. Namun, perlahan karakternya berubah dan lebih menonjolkan leadership-nya yang semakin membaik. Choi Ho Rang juga menunjukkan, jika menjadi seorang pemimpin itu tidaklah mudah. Alhasil, ia pun terus belajar agar bisa jadi lebih baik lagi.