Han Ah Reum (Chae Won Bin) di My Lovely Boxer merupakan salah satu karakter yang membuat iba penonton. Bagaimana tidak, selama 3 tahun ia harus mengalami jatuh bangun sebagai atlet tinju. Pasca menghilangnya sang lawan, tepat saat perebutan gelar juaranya hendak dilangsungkan.
Meski sempat terpuruk, Han A Reum merupakan pribadi yang selalu menyikapi hidup dengan baik. Ia juga banyak memiliki sikap positif yang dapat dijadikan panutan, lho. Apa saja?
Merasakan kerasnya hidup, membuat Han Ah Reum mau tak mau harus membagi fokusnya pada dua hal. Selain berprofesi sebagai atlet tinju, Han Ah Reum juga memiliki pekerjaan sampingan di luar itu. Ia bekerja sebagai waitress di sebuah restoran untuk menambah biaya hidupnya sehari-hari.
Hal itu harus ia lakukan, lantaran profesinya sebagai atlet tidak meng-cover seluruh kebutuhan hidupnya. Maka dari itu, Han Ah Reum berinisiatif kerja sampingan tanpa harus melepaskan impiannya sebagai petinju. Kendati lelah usai bekerja, Han Ah Reum tetap konsisten dan disiplin berlatih, loh. Bukti bahwa Ah Reum sosok pekerja keras, nih.
Walau kerap berhadapan dengan situasi yang sulit dan berat, Han Ah Reum adalah pribadi yang pantang menyerah. Ia dengan tekun terus berlatih. Han Ah Reum memiliki keyakinan kuat bahwa ia bisa mempertahankan gelar juaranya.
Bagaimanapun peliknya masalah yang menghampiri, Han Ah Reum berusaha optimis dan berpikiran positif alih-alih mengeluh. Hal ini jadi bukti bahwa dirinya adalah sosok yang gigih dan gak mudah menyerah dalam menggapai impiannya. Wah, semangatnya perlu dicontoh, nih!
Saat hendak bertanding dengan Lee Kwon Sook (Kim So Hye), Han Ah Reum sempat mendapat iming-iming berupa dokumen berisikan bocoran tentang kekurangan-kekurangan taktik tinju sang lawan. Hal ini dilakukan agar Han Ah Reum bisa menang tanpa bersusah payah.
Kendati menggiurkan, Han Ah Reum dengan pelatihnya setuju untuk mencampakkan hal itu. Han Ah Reum percaya bahwa ia mampu memenangkan pertandingan dengan kemampuannya sendiri tanpa harus melakukan hal curang.
Selain itu, momen di mana bahunya cedera, Han Ah Reum menekankan pada wartawan untuk berhenti membicarakannya. Sebab, ia merasa tindakan itu merendahkan dirinya, Lee Kwon Sook, dan semua orang yang terlibat dalam pertandingan.
Bagi Han Ah Reum, tak ada atlet yang tidak cedera. Jika ada yang memenangkan pertandingan, itu karena mereka bermain dengan baik. Jika dia kalah, itu karena kurang mahir daripada lawannya, bukan karena cedera.
Itulah makna pertandingan yang sebenarnya. Hal ini jadi bukti Han Ah Reum rival yang sportif. Ia mampu menang tanpa sombong, menghormati lawan, dan mampu kalah dengan ikhlas. Keren, ya?
Kerap kali mengalami masa-masa sulit, membuat Han Ah Reum tumbuh menjadi pribadi yang begitu menghargai jerih payah dirinya maupun orang lain. Untuk bertahan di dunia tinju, Han Ah Reum paham bahwa ia tidak sendirian. Ia dibantu Pelatih Song (Sung No Jin) yang dengan tulus menyokong dan menemaninya selama ini.
Pada suatu momen jelang pertandingan, pelatih Song meminta Han Ah Reum membeli daging sapi untuk makan malam. Namun, Ah Reum justru membeli jokbal karena ia tahu daging sapi lebih mahal. Hal ini ia lakukan untuk berhemat.
Pasalnya selama ini sang pelatih kerap mengeluarkan uang pribadinya, demi bisa memberikan yang terbaik untuk Han Ah Reum di masa-masa sulit mereka. Maka dari itu, Han Ah Reum berusaha untuk gak memberatkan pelatihnya.
Bahkan di akhir episode, saat Pelatih Song memberikan jubah padanya, Han Ah Reum berinisiatif mencantumkan nomor telepon sasana tinju yang menaunginya, agar tempat Pelatih Song kian dikenal publik. Wah, Han Ah Reum pengertian banget, nih.
Sejumlah sikap Han Ah Reum tersebut membuktikan, bahwa ia punya mentalitas pemenang walau dihadapkan pada banyak kesulitan. Sosoknya bisa dijadikan panutan dan inspiratif banget. Terlebih buat kamu yang sedang berjuang meraih impian.