5 Sikap Se Jin yang Bikin Mi Rae Jatuh Hati di Our Unwritten Seoul
Drama Korea Our Unwritten Seoul tak hanya menghadirkan cerita yang menyentuh hati, tetapi juga karakter-karakter yang terasa begitu nyata. Salah satunya adalah Han Se Jin (Ryu Kyung Soo), sosok yang diam-diam meninggalkan kesan mendalam lewat sikap dan ucapannya. Ia bukan tokoh utama yang gemerlap, namun kehadirannya memberi cahaya di tengah ruang gelap emosi Yoo Mi Rae (Park Bo Young).
Lewat berbagai adegan, Han Se Jin menunjukkan bahwa kelembutan dan ketulusan bukanlah kelemahan melainkan bentuk lain dari keberanian. Ia tidak berusaha menjadi penyelamat, namun justru menjadi tempat bersandar yang tidak menghakimi. Berikut adalah lima sikap Han Se Jin yang bikin Yoo Mi Rae jatuh hati dan penonton berdecak kagum.
1. Han Se Jin adalah pendengar yang hadir dengan hati
Han Se Jin tidak banyak bicara tanpa makna. Namun, ketika ia bicara maka kata-katanya mengendap lama di benak lawan bicara. Ia tak mencoba memaksakan nasihat melainkan hadir sebagai teman yang memahami rasa takut, cemas, dan penyangkalan.
Contohnya, saat ia menyentuh kegelisahan Yoo Mi Rae yang takut pada rumor, lalu berkata bahwa ia justru suka rumor tentang mereka berdua. Kalimatnya mungkin sederhana, tapi diucapkan dengan ketulusan yang tidak dibuat-buat. Ia menunjukkan bahwa memahami bukan soal menyelesaikan melainkan menemani proses.
2. Han Se Jin bersikap sabar terhadap keputusan orang lain
Alih-alih mendesak atau membujuk secara langsung, Han Se Jin memilih memberi ruang waktu dan menawarkan opsi secara perlahan. Ketika Yoo Mi Rae hendak pergi, ia mengajukan kemungkinan untuk tinggal sambil melihat stroberi tumbuh. Saran ini bukan sebagai paksaan, tapi sebagai ajakan untuk mempertimbangkan ulang.
Sikap tersebut menunjukkan bahwa ia menghargai proses berpikir dan emosi orang lain tanpa harus terburu-buru dalam menilai. Ia memiliki kedewasaan emosional dan kemampuan membaca situasi dengan jernih. Ia tahu bahwa keputusan yang dipaksakan jarang bertahan lama.
3. Han Se Jin adalah pribadi yang reflektif dan penuh kesadaran diri
Han Se Jin tidak menyangkal kekurangannya dan justru mengenal luka-lukanya dengan baik. Dalam satu adegan, ia mengaku menyesal setelah segala sesuatu terlambat seperti katak hijau dalam dongeng. Saat itu, ia mengabaikan telepon tentang kabar sang kakek.
Ia sadar bahwa dirinya punya kecenderungan menilai terlalu cepat dan dari sana tumbuh rasa hati-hati. Ini bukan kelemahan, tapi justru menunjukkan bahwa ia terus belajar dari pengalaman. Ia tidak memproyeksikan lukanya ke orang lain tapi menjadikannya bahan perenungan.
4. Ha Se Jin tidak mudah membuka hati. Namun, ketika melakukannya, ia sangat tulus
Han Se Jin mengaku tidak mudah mempercayai orang karena takut merasa seperti sedang melarikan diri dari dirinya sendiri. Itu sebabnya saat ia akhirnya mengulurkan ajakan untuk bekerja sama di Amerika atau sekadar memberi ucapan selamat tinggal, semuanya terasa tulus. Bukan sekadar basa-basi, tapi benar-benar berasal dari perasaan yang ia pikirkan matang-matang. Sikap ini memperlihatkan bahwa ia memilih koneksi yang otentik bukan relasi kosong. Ia lebih memilih diam daripada memberi harapan palsu.
5. Han Se Jin memberi penghiburan tanpa membuat orang merasa dikasihani
Saat Yoo Mi Rae dilanda kekacauan batin, Han Se Jin tidak menenangkan dengan kata-kata klise. Ia melakukan tindakan kecil seperti menunjukkan langit malam atau menawarkan waktu untuk melihat stroberi tumbuh. Ia tahu bahwa penghiburan bukan soal memecahkan masalah, tapi membuat orang merasa tidak sendirian.
Dalam kesunyian yang ia bawa, ada kehangatan yang tidak menggurui. Itulah yang membuat ia jadi sosok yang sulit dilupakan. Ia hadir, tapi tidak membebani.
Han Se Jin bukan karakter sempurna, tapi justru itulah yang membuatnya terasa begitu manusiawi dalam Our Unwritten Seoul. Ia mengajarkan bahwa mendampingi seseorang tak selalu harus dengan jawaban, cukup dengan hadir sepenuh hati. Sosoknya menjadi pengingat bahwa dalam dunia yang serba cepat, ada kehangatan dalam jeda dan keberanian dalam ketulusan.