8 Sisi Gelap SMA Jooshin di Drakor Hierarchy, Melegalkan Bullying?
SMA Jooshin merupakan latar utama drakor Hierarchy. Tempat ini disebut-sebagai sekolah swasta bergengsi yang sebagian besar muridnya merupakan konglomerat. Bangunan luar, interior, hingga fasilitas di SMA ini mewah dan glamor jika dibandingkan sekolah lainnya.
Di balik kemewahan dan fasilitas yang ditawarkan, SMA Jooshin nyatanya punya sisi gelap tersembunyi. Bahkan seorang murid berakhir meninggal saat ingin melaporkan kebobrokan tempat ini. Berikut deretan sisi gelap dari SMA Jooshin di drakor Hierarchy.
1. SMA Jooshin memberi kelas spesial untuk Kim Ri An (Kim Jae Won) sang pewaris Jooshin Group dan tiga temannya. Sementara murid lainnya di kelas reguler
2. Aturan di sekolah ini juga ditentukan berdasarkan Kim Ri An. Hal ini terlihat saat ada acara di aula, Kim Ri An harus didahulukan
3. Bahkan bullying yang dialami oleh sebagian murid bisa terjadi karena Kim Ri An. Jika murid itu mengganggu Kim Ri An, ia akan langsung disiksa
4. Berbeda dari Kim Ri An, murid penerima beasiswa mendapatkan perlakuan tak menyenangkan. Mereka kerap dipukuli dan dikerjai
5. Murid penerima beasiswa ini juga dibedakan dari yang lain. Mereka memakai dasi seragam warna biru, sementara lainnya merah
6. Mereka direndahkan karena sekolah gratis, sementara murid lainnya bayar mahal. Meski dibenci, mereka dibutuhkan sebagai bakti sosial SMA Jooshin
7. SMA Jooshin yang melabeli diri sebagai sekolah bermartabat justru menutupi kasus yang dilakukan muridnya, seperti transaksi narkoba
8. Murid-murid di sini juga kerap berpesta dan terlibat skandal seks. Ada yang pernah hamil dan ada juga yang pacaran dengan gurunya!
Kebobrokan dan sisi gelap SMA Jooshin yang mewah akhirnya terungkap ke publik serta media di episode terakhir Hierarchy. Sekolah ini pun merombak diri dengan menunjuk kepala yang baru. Meski begitu, belum jelas apakah SMA Jooshin bisa betul-betul berbenah diri dengan berperan sebagai sekolah yang mendidik murid-muridnya dengan benar.
