Stigma Masyarakat tentang ODGM di Daily Dose of Sunshine, Cukup Miris!

Kasus ini digambarkan melalui kisah Kepala Perawat Song Hyo Jin (Lee Jung Eun). Ia memiliki seorang adik yang juga penyitas gangguan mental. Kondisinya pun tak cukup stabil hingga seringkali sulit dikendalikan. Sejumlah perawatan pun telah diupayakan hingga akhirnya diizinkan untuk pulang ke rumah.

Mereka merupakan saudara yang saling menyayangi satu sama lain. Kepala Perawat Song Hyo Jin tak pernah keberatan ketika harus merawat adiknya tersebut. Bahkan, ia rela untuk meminta izin kepada setiap penghuni apartemennya supaya sang adik diperbolehkan tinggal. 

Sayangnya, respon para penghuni tak sebaik yang dibayangkan. Mereka cenderung menolak dengan berbagai alasan yang tak cukup masuk akal. Kekhawatiran akan terjadi gangguan akibat tingkah si penderita pun disampaikan secara gamblang. Tentu, ini merupakan tindakan egois yang dapat melukai keluarga penyitas.

Para pasien yang telah kembali bermasyarakat seringkali dianggap sebelah mata. Mereka dituduh tak layak dalam menjalankan peran dan pekerjaannya sebagai manusia normal. 

Ini seperti kisah perawat Jung Da Eun (Park Bo Young) pasca sembuh dari depresinya. Bahkan, ia sampai diboikot oleh pasien-pasiennya karena tak ingin dirawat Jung Da Eun. Mereka mengkhawatirkan jika Jung Da Eun melakukan kesalahan yang tak terduga. Padahal, Jung Da Eun telah sepenuhnya sembuh dari depresi kala itu. 

Beruntung, Jung Da Eun memiliki rekan-rekan yang mendukung dari hal tersebut. Pihak rumah sakit pun berani mengambil tindakan untuk menertibkan aksi protes para wakil pasien.

Masyarakat menganggap orang dengan gangguan mental merupakan seorang yang lemah. Terlebih, penilaian tersebut muncul tanpa mengetahui sejarah yang dilalui penyitas di masa lalunya.

Masyarakat pun cenderung melakukan perbandingan dalam penilaiannya sendiri. Padahal,  pembandingnya tak bisa secara apple to apple pada setiap kasus. Sebab, setiap manusia memiliki kapasitas mentalnya masing-masing. 

Sementara itu, Daily Dose of Sunshine menggambarkan kasus-kasus dengan latar belakang yang cukup beragam. Misalnya, seperti korban gaslighting, korban ekspektasi orang lain, hingga people pleaser yang kesulitan menciptakan boundaries.

Hal tersebut begitu membantu masyarakat dalam melihat lebih dalam dan luas agar tak sembarangan dalam memberikan judgement kepada orang dengan gangguan mental. Jadi, bagaimana menurutmu, nih?