Wi Ha Joon Sebut The Worst of Evil Bagai Mimpi yang Terwujud, Kenapa?
Wi Ha Joon baru selesai tampil dalam drakor The Worst of Evil. Dirinya berperan jadi Jung Ki Cheol yang merupakan bos dari Gangnam Union. Ia menjadi incaran Park Jun Mo (Ji Chang Wook), polisi yang menyamar di organisasinya dengan nama Kwon Seung Ho.
Sebelum The Worst of Evil tamat pada Rabu (25/10/2023), Wi Ha Joon telah melakukan sejumlah wawancara. Ia membahas lebih lanjut terkait kesannya terhadap karakter dan drakornya secara keseluruhan.
Dilansir Ilgan Sports, Wi Ha Joon berbagi bahwa drakor ini seperti telah mewujudkan mimpi masa kecilnya. Apa maksud dari pernyataan tersebut? Yuk, simak penjelasannya!
1. Wi Ha Joon senang sekaligus terbebani saat dapat tawaran peran di The Worst of Evil
Wi Ha Joon mengaku gembira ketika dapat tawaran peran di drakor The Worst of Evil. Namun, tak dimungkiri bahwa ia juga merasa terbebani di saat yang bersamaan. Wi Ha Joon mengaku ingin menunjukkan karisma Jung Ki Cheol dengan cara yang berlawanan.
"Untuk memberikan karisma seorang bos suatu organisasi, saya ingin memberi citra orang berkepala dingin dan berdarah dingin dibandingkan penampilan yang berapi-api. Saya juga mencoba menunjukkan sisi jujur yang dimiliki Ki Cheol di dalam dirinya ketika sedang berakting," jelas Wi Ha Joon.
Wi Ha Joon berusaha agar ia benar-benar terlihat seperti seorang bos saat berakting. Ia bahkan sempat menaikkan berat badan hingga 5 kg, tetapi ia turunkan lagi karena merasa tidak cocok dengan karakternya. Ia lebih condong untuk memerankan Jung Ki Cheol dengan warna yang berbeda, yaitu dengan sedikit perubahan ekspresi wajah.
2. Sudah lama pengin akting di genre noir, keinginannya tercapai lewat drakor The Worst of Evil
Wi Ha Joon menyebutkan bahwa ia sudah lama ingin terlibat dalam suatu karya yang mengusung genre noir. Keinginan Wi Ha Joon akhirnya bisa terwujud melalui drakor ini. Ia berpikir bahwa warna yang seperti inilah yang bikin The Worst of Evil menonjol.
Wi Ha Joon menuturkan, "Berakting di genre noir adalah salah satu impian saya. Salah satunya adalah karena sangat sedikit aktor muda Korea yang mengarah ke genre ini. Jadi, saya fokus pada karya ini dan berharap warna kami sendiri akan muncul."
3. Gak menyangka bercandaan masa kecil bareng teman-temannya dapat berguna untuk syuting
Bukan hanya keinginan berakting di genre noir saja yang tercapai, Wi Ha Joon juga mengatakan bahwa The Worst of Evil mewujudkan impian masa mudanya. Ia mengungkap, drakor ini membawa kembali kenangannya di masa muda saat masih tinggal di Pulau Soan, Kabupaten Wando, Provinsi Jeolla Selatan.
"Saya menghabiskan masa muda di sebuah pedesaan. Saya dan teman-teman sering berlari mengelilingi gunung dan mengikuti gerakan bela diri Jackie Chan dengan kikuk. Mengkoordinasikan gerakan dengan teman hingga melayangkan tinju sendirian adalah segalanya bagi saya yang masih muda," ujar Wi Ha Joon mengingat kenangan masa itu.
Ia melanjutkan, "Sangat menyenangkan bisa melakukan gerakan serupa melalui The Worst of Evil. Banyak orang memuji bahwa saya melakukannya dengan baik, jadi saya senang karena gerakan yang tidak ada artinya saat masih muda, dapat membantu saya sebagai aktor. Menurut saya ini seperti mimpi yang jadi kenyataan."
Berawal dari bercandaan saat muda, Wi Ha Joon sukses tampilkan adegan action yang apik. Banyak penonton setuju bahwa ia bisa mengimbangi seniornya, Ji Chang Wook, yang terkenal sebagai ahlinya action. Siapa yang kepincut Wi Ha Joon setelah nonton drakor The Worst of Evil, nih?
