Would You Marry Me Episode 6 Tuai Kritik, Adegan Mana yang Bermasalah?

- Adegan perekaman ilegal pada perempuan di drakor Would You Marry Me Episode 6 tuai kontroversi.
- Baek Sang Hyeon hanya menggertak pelaku dan melepaskannya begitu saja.
- Adegan ini dikritik karena tidak memberikan tindakan tegas bagi pelaku perekaman perempuan.
Would You Marry Me berhasil menjadi drama Korea yang menyita perhatian penggemar sejak penayangan perdananya. Namun setelah menayangkan episode 6 pada Sabtu (25/10/2025), drakor Jung So Min dan Choi Woo Shik ini menuai kritik dari para penonton.
Sebenarnya adegan mana yang menjadi sorotan para penonton Would You Marry Me? Lalu, kenapa hal ini sampai menjadi kontroversi, terutama di Korea Selatan? Simak penjelasan selengkapnya, yuk!
1. Ada adegan perekaman ilegal pada perempuan di drakor Would You Marry Me

Episode 6 Would You Marry Me menayangkan perkembangan hubungan dua karakter pendukungnya, yaitu Baek Sang Hyun (Bae Na Ra) dan Yoon Jin Gyeong (Shin Seul Ki). Ada sebuah adegan di mana keduanya sedang lari bersama di taman, kemudian salah satu orang kolaps karena kehabisan napas.
Yoon Jin Gyeong yang berprofesi sebagai dokter langsung turun tangan untuk memberikan resusitasi jantung paru-paru (CPR) pada perempuan itu. Karena sedang dilanda panik, ia tak sadar bahwa bagian depan bajunya terlalu turun.
Tak disangka, ada laki-laki yang memanfaatkan momen tersebut dengan merekam dan memotret Yoon Jin Gyeong. Terutama di area dada perempuan tersebut. Melihat hal ini, Baek Sang Hyeon memakaikan jaket kepada Yoon Jin Gyeong dan mengambil alih CPR.
2. Baek Sang Hyeon hanya menggertak pelaku dan melepaskannya begitu saja

Setelahnya, Baek Sang Hyeon ternyata melabrak laki-laki cabul yang merekam Yoon Jin Gyeong tanpa izin. Ia merebut HP-nya lalu melihat semua foto serta rekaman yang telah diambil, dan menghapusnya. Sambil melakukannya, Baek Sang Hyeon memperingatkan laki-laki tersebut soal hukuman yang menantinya jika ia ditangkap polisi.
Sayangnya, yang terjadi selanjutnya tidak sesuai dengan ekspektasi penonton. Alih-alih menyerahkan pelaku kepada pihak berwajib, Baek Sang Hyeon justru membiarkannya kabur karena menilai bahwa itu adalah pertama kalinya ia melakukan tindakan tersebut. "Lain kali, tak ada ampunan," kata Baek Sang Hyeon.
3. Adegan ini dikritik karena tidak memberikan tindakan tegas bagi pelaku perekaman perempuan

Ada dua poin utama yang membuat penonton mengkritik adegan di episode 6 Would You Marry Me ini. Pertama, keputusan karakter laki-laki yang hanya memberikan peringatan kepada pelaku perekaman ilegal dinilai kurang realistis. Menurut penonton, tindakan tersebut seharusnya diakhiri dengan pelaku diserahkan ke pihak berwajib agar menimbulkan efek jera.
Penonton juga menyoroti potensi bahaya dari adegan tersebut. “Hukuman” berupa gertakan tanpa proses hukum dikhawatirkan dapat menormalisasi kejahatan serupa di masyarakat. Apalagi, kasus perekaman ilegal terhadap perempuan adalah isu serius yang marak terjadi, terutama di Korea Selatan.
Tidak seharusnya tindakan kriminal seperti itu dianggap ringan hanya karena pelaku melakukannya untuk pertama kali. Terlepas dari alasannya, kejahatan semacam ini meninggalkan trauma mendalam bagi korban dan perlu ditindak tegas.
Selain itu, keputusan mengenai “hukuman” terhadap pelaku justru diambil oleh karakter laki-laki, bukan oleh perempuan yang menjadi korban sesungguhnya. Hal ini menuai kritik tajam karena dinilai merefleksikan sentimen patriarki yang masih sering muncul dalam narasi drama Korea. Penonton menilai, hal ini seolah menempatkan laki-laki sebagai “penyelamat” dan mengabaikan suara korban yang semestinya memiliki kendali.
4. Pengambilan angle kamera juga dinilai terlalu mengeksploitasi tubuh perempuan

Tak hanya menormalisasi sikap tidak tegas terhadap pelaku kejahatan seksual, penonton juga menyoroti penggunaan angle kamera dalam adegan tersebut. Tim produksi dinilai secara eksplisit menyorot area dada Shin Seul Ki, sehingga menimbulkan kesan seksual yang tidak perlu.
Padahal, adegan seperti ini bisa disajikan dengan cara yang lebih sensitif dan etis. Misalnya, dengan menggunakan angle kamera yang lebih jauh, menambahkan efek blur, atau memotong pengambilan gambar di atas dada. Pilihan teknis sederhana seperti itu mampu menjaga makna adegan tanpa harus mengeksploitasi tubuh perempuan.
Secara keseluruhan, kritik yang muncul terhadap episode 6 Would You Marry Me ditujukan agar para penggerak industri hiburan lebih sensitif terhadap isu perempuan dan kejahatan seksual. Mereka harus mencerminkan hal itu di layar kaca agar tidak menormalisasi tindak kriminal dan bias patriarki.
















![V BTS di Vogue World: Hollywood 2025 [Minggu, 26 Oktober 2025 06.00 PM di Paramount Studios]](https://image.idntimes.com/post/20251027/upload_c3313bc8ff5cd49473b4776da9c22792_f6e0be99-4333-408e-8189-20aadf1fd48f.jpg)

