6 Aktor Korea yang Pernah Jadi Pengisi Suara Film Animasi, Tak Terduga

Lee Byung Hun mengisi suara sebagai penjahat utama bernama Gwima, raja iblis kuno dalam film animasi K-Pop Demon Hunters (2025). Gwima diceritakan mendapat kekuatan dengan menyerap jiwa manusia dan jadi ancaman bagi para pemburu dalam usahanya menguasai dunia. Sang aktor mengisi suara dalam bahasa Inggris dan Korea untuk menarik perhatian penonton global. Ia juga akan mengisi suara untuk tokoh Charles Dickens di film animasi King of Kings (2025).

Sutradara Maggie Kang untuk film K-Pop Demon Hunters juga sempat menceritakan proses kerja sama dengan Lee Byung Hun. Ia merasa sangat kagum dan menghormati Lee Byung Hun yang merupakan artis Korea pertama yang masuk industri film Hollywood. Ia juga mengakui, proses menyampaikan cerita dari film itu pada sang aktor begitu berkesan. Sebab, Lee Byung Hun mengajukan banyak pertanyaan dan menyukai konsepnya, hingga memilih setuju jadi pengisi suara.

Hong Kyung mengisi suara untuk tokoh Jay di film Lost in Starlight (2025). Jay diceritakan mengesampingkan mimpinya untuk jadi seorang musisi, saat dia dan Nan Young bergerak menuju impian dan cinta. Hong Kyung dinilai menambahkan sentuhan romantis dengan suaranya yang lembut dan bernada rendah.

Hong Kyung mengakui, bahwa akting hanya dengan suaranya tidaklah mudah. Namun, dia mencoba mewujudkan ekspresi dari tokohnya. Ia dan Kim Tae Ri yang mengisi suara Nan Young pun menganalisis naskah dan berlatih bersama bak di panggung teater. Jadi, terdapat syuting ala live action yang membantu Hong Kyung merasa lebih bebas. Ia menikmati proses berbagai eksperimen dalam mengeksplorasi berbagai ekspresi.

Ahn Hyo Seop debut sebagai pengisi suara di film K-Pop Demon Hunters (2025) sebagai Jinu. Dalam wawancara dengan My Daily, dia mengungkap, dirinya menerima proyek ini karena ingin mengeksplorasi genre baru dan proses untuk dalam mengisi suara. Ia juga menyadari betapa proyek itu menyampaikan pesan cinta melalui musik dan KPop yang terasa unik untuknya.

Ahn Hyo Seop bekerja sama dengan pihak produksi yang ada di Amerika Serikat melalui panggilan video. Selama perekaman, dia dan tim produksi memasang kamera di samping mikrofon untuk menangkap suara, ekspekresi wajah, dan gerakannya. Video referensi tersebut kemudian digunakan untuk menciptakan tokoh Jinu, demi membantu dalam menggambarkan ekspresi, emosi, dan gerakan karakter secara detail.

Lee Dong Wook debut sebagai pengisi suara untuk tokoh cameo bernama Lance Slashblade untuk dubbing versi bahasa Korea dari film Inside Out 2 (2024). Menurut cerita dari film itu, Lance adalah tokoh heroik dalam video game yang dikagumi oleh Riley saat masih muda. Dalam pesan video spesial, sang aktor mengaku berjanji akan menghadirkan banyak tawa dan kesenangan bagi penonton. Jadi, dia berharap publik menantikan film ini.

Song Joong Ki dan Park Bo Young terpilih mengisi suara untuk film animasi bertajuk Rio (2011) dalam versi sulih suara bahasa Korea. Film itu menceritakan burung peliharaan bernama Blu dan petualangannya demi pasangannya yang sempurna, Jewel. Keduanya tetap menyisipkan ekspresi hingga sikap khas mereka dalam mengisi suara untuk mengembangkan sisi konyol dari Blu dan keberanian Jewel.

Dalam konferensi pers untuk film itu, Park Bo Young mengaku kian terbebani saat Song Joong Ki lebih dulu melakukan bagian dialog sebelum dirinya. Sebab, Song Joong Ki melakukannya dengan sangat baik. Ia paling terkesan dengan bagian dialog "Tico Taco ya ya ya," dari aktor tersebut. Sang aktris sampai pulang untuk melihat kembali naskahnya, lalu berlatih sebelum datang untuk melakukan proses sulih suara.

Jang Dong Yoon membicarakan proyeknya sebagai pengisi suara untuk pertama kalinya di film Chun Tae-il (2021) dalam wawancara dengan Marie Claire. Ia mengakui, sulit baginya untuk berakting tanpa menggunakan gerakan atau ekspresi wajah dan hanya mengandalkan suara. Namun, dia mempelajari karakter Chun Tae Il dan belajar banyak saat berakting demi mendalami peran.

Aktor Korea di atas pernah mencoba tantangan baru dengan menjadi pengisi suara. Mereka sepenuhnya mengandalkan intonasi dan nada bicara dalam mengekspresikan tokoh yang diperankannya. Mereka juga tetap berusaha mendalami karakter agar bisa mengutarakan dialognya dengan tepat di setiap adegan.