Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gong Yoo (instagram.com/management_soop)

Gong Yoo kerap mengutarakan pemikiran pribadinya tentang jalinan asmara hingga cinta dalam berbagai wawancara. Ia pun mengakui, dirinya sering ragu untuk menjalaninya. Bintang drama Squid Game 2 (2024) ini ternyata mempertimbangkan banyak hal terkait hubungan asmara.

Dari berbagai wawancaranya, penggemar dapat menyadari bahwa Gong Yoo memiliki sejumlah alasan yang membuatnya masih memilih melajang. Alasannya terkesan sangat realistis dan membuktikan pola pikirnya yang semakin matang. Yuk, simak!

1. Gong Yoo merasa nyaman sendirian dan memercayai konsep takdir

Gong Yoo (instagram.com/gongyoo_official)

Dalam wawancara dengan majalah @star1 pada 2013, Gong Yoo mengakui bahwa dirinya terkesan cukup terlambat dalam hal percintaan. Meski begitu, ia memang sudah terbiasa sendirian dan tidak menganggapnya sebagai hal buruk. Terlebih lagi, ia pun bukan tipe orang yang secara aktif mencari pasangan saat itu. 

Gong Yoo mengatakan, dirinya mungkin akan mencari pasangan jika ia tak tahan lagi untuk melajang. Hanya saja, dia lebih memercayai konsep takdir yang akan mempertemukannya secara alami dengan pasangan hidupnya. Keluarga Gong Yoo pun sebenarnya telah membahas tentang pasangan yang tepat untuk menikah dengannya. Namun, tidak ada keputusan pasti yang dibuat atas hal itu.

2. Merasa kepribadiannya membuatnya sulit disukai perempuan

Gong Yoo (instagram.com/management_soop)

Dalam program You Quiz on the Block pada 2020, Gong Yoo mengklaim dirinya sebagai orang yang biasa saja. Namun, ia menyadari betapa drama yang dibintanginya membuatnya memiliki kesan istimewa bagi banyak orang. 

Gong Yoo merasa dirinya sangat manusiawi, cukup pelupa dan tak sering menunjukkan kasih sayang. Sebab, ia akan geli jika menunjukkan sisi penyayangnya secara terang-terangan. Meski begitu, ibunya telah memintanya untuk bersikap lebih manis seperti tokoh Choi Han Gyul yang diperankannya di Coffee Prince (2007)

Gong Yoo menambahkan, ia tak menilai dirinya sebagai tipe orang yang disukai perempuan. Pasalnya, ia merasa kepribadiannya cenderung kurang terang-terangan dan kurang keberanian dalam cinta. Lebih mudah baginya menyatakan cinta jika berakting di layar kaca. Ia merasa akting menyenangkan karena dapat bersikap bak orang lain dan bukan dirinya sendiri.

3. Sadar bahwa membangun rumah tangga membutuhkan persiapan matang

Gong Yoo (instagram.com/management_soop)

Melalui wawancara dengan Ilgan Sports pada 2016, Gong Yoo mengaku takut untuk menikah dan mengasuh anak. Ia mulai memikirkan hal ini karena usianya yang kian bertambah. Ia menilai, begitu banyak hal yang harus dipelajarinya untuk mempersiapkan diri. Ia pun sudah memikirkan untuk menikah dan jadi seorang ayah kelak. 

Gong Yoo menyadari, orang-orang di sekitarnya telah memiliki anak. Melihat mereka membuatnya semakin memahami betapa membangun rumah tangga dan memiliki anak merupakan proses yang sulit. Hal inilah yang membuatnya menganggap teman-temannya yang lebih muda darinya dan sudah menikah seolah lebih dewasa darinya. Gong Yoo juga merasa dirinya masih terlalu muda dari segi mental saat itu.

4. Memiliki banyak kekhawatiran tentang pernikahan dan anak

Gong Yoo (instagram.com/management_soop)

Dalam wawancara dengan MyDaily pada Desember 2024, Gong Yoo mengungkapkan, bahwa secara pribadi, ia tidak menganggap pernikahan sebagai hal yang pasti. Meskipun sudah berusia pertengahan 40-an, ia belum menemukan jawaban pasti untuk pernikahan. Ia menganggap pernikahan sebagai pilihan pribadi untuk setiap orang. 

Gong Yoo pun mengakui, dirinya memang ingin memiliki anak saat masih berusia 20-an dan 30-an. Ia memiliki fantasi samar tentang menjadi ayah muda dengan anak yang usianya hampir mirip dengannya. Hanya saja, harapannya itu tidak berhasil terwujudkan.

Maka dari itu, Gong Yoo menilai memiliki anak juga termasuk pilihan pribadi tiap orang. Ia juga mengkhawatirkan kepastian untuk anak-anaknya kelak. Pasalnya, ia merasa anak-anak terlahir bukan atas pilihan mereka sendiri, melainkan dari hubungan kedua orang yang saling mencintai. 

Hanya saja, Gong Yoo merasa, dunia tempat mereka dilahirkan mungkin saja tidak seindah yang diharapkan. Ia juga kerap mempertanyakan tentang dunia macam apa yang akan ditunjukkannya pada anaknya kelak. Pemikiran semacam ini kerap mengusik benaknya. Keputusan untuk menikah dan memiliki anak pun tidak mudah untuk diambil karena kekhawatirannya.

Bagi beberapa orang, menjalin hubungan asmara bukanlah hal yang mudah. Gong Yoo pun menilai jalinan asmara sebagai hal yang serius, sehingga terkesan tidak terburu-buru untuk menjalaninya. Selain itu, ia sendiri memang tak menganggap status lajangnya sebagai hal buruk.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team