Hinata Eks Fantasy Boys Minta Maaf atas Skandal Seks di Masa Lalu

Hinata menulis permintaan maaf kepada penggemar dalam dua bahasa, yakni Jepang dan Korea. Di situ dia mengungkapkan penyesalan atas tindakan di masa lalu yang mengundang kekecewaan penggemar. Berikut ini isi tulisan yang disampaikan melalui Instagram-nya pada hari Rabu (5/6/2024) kemarin:

"Refleksi dan permintaan maaf atas perkataan dan tindakan masa lalu. Beberapa tahun yang lalu, saya mengecewakan dan menyakiti hati orang-orang yang mendukung saya saat itu. Saat itu, saya sangat tidak dewasa dan egois. Saya sekali lagi merenungkan hal ini secara mendalam dan dengan tulus meminta maaf.

Sampai saat ini, saya menghindari menghadapi masa lalu. Namun, saya percaya bahwa untuk maju, kita harus menghadapi masa lalu dengan tegas, jadi saya memutuskan untuk membagikan informasi ini kepada kalian, meskipun sudah terlambat. Saya rasa tidak akan mudah untuk mendapatkan kembali kepercayaan yang telah hilang, namun saya akan terus bekerja keras untuk menyampaikan rasa ketulusan sekecil apa pun. Saya minta maaf. Reiji Aoki."

Hinata mengikuti program survival MBC Fantasy Boys yang digelar pada bulan Maret 2024 lalu. Kala itu, MBC mengeluarkannya dari program tersebut dengan alasan tindakan di masa lalu yang tidak pantas. Kemudian belakangan diketahui bahwa dia pernah terlibat isu berhubungan intim dengan anak usia 14/15 tahun ketika usianya menginjak 16/17 tahun. 

Dulu, Jepang sempat melegalkan warganya berhubungan intim atas kesepakatan kedua belah pihak saat usianya telah menginjak 13 tahun. Tapi kemudian, kini aturan batas usianya telah dinaikkan menjadi 16 tahun.

Sebelum berpartisipasi di Fantasy Boys, Hinata diketahui merupakan konten kreator di platform TikTok. Kini, dia kembali aktif di media sosial dengan menggunggah berbagai konten, terutama dance. Baru-baru ini dia terlihat membuat konten kolaborasi bersama artis Thailand, Noeul (Nuttarat Tangwai).

Kasus kontroversi tentang Hinata menjadi bahan perdebatan di kalangan penggemar. Di satu sisi ada yang mengutuknya dan di sisi lain ada yang membela karena kasusnya dapat dikategorikan bukan tindakan ilegal pada saat itu. Bagaimana menurutmu?