Penukaran Tiket Konser SEVENTEEN Jakarta Day 1 Kacau, Mecima Diprotes

Menjelang pelaksanaan konser SEVENTEEN "Right Here" di Jakarta, fans mulai menukarkan e-ticket untuk menjadi wristband atau gelang pada Selasa (4/8/2025) di Fun Atrium Lotte Mall, Kuningan, Jakarta. Namun, antrean membludak hingga ke area basement, luar, hingga tanah kosong di sebelah mal.
Kekacauan antrean membuat para fans bersuara di media sosial, karena merasa dirugikan. Mereka pun protes pada promotor Mecimapro dan pemiliknya, Fransiska Melani, karena dianggap tidak serius melayani ribuan fans yang sudah membayar mahal. Berikut suasana penukaran tiket konser SEVENTEEN yang jadi sorotan.
1. Antrean mengular hingga ke luar mal, fans berdiri di jalan dan tanah lapang

Penukaran tiket konser SEVENTEEN yang dibawa oleh Mecimapro dilaksanakan di Lotte Mall, Kuningan Jakarta, tepatnya di Fun Atrium. Promotor membuka penukaran tiket ini dari tanggal 4-7 Februari 2025 pukul 11.00-19.00 WIB dan di hari-H konser, 8-9 Februari 2025 pukul 10.00--17.00 WIB.
Di hari pertama penukaran tiket, antrean sudah dimulai sejak pagi, bahkan sebelum mal dan loket dibuka. Fans pun diminta mengantre di area basement mal yang gelap dan pengap.
Hal ini diduga terjadi, karena sejumlah fans yang membeli tiket dari website promotor masih belum mendapatkan seat number (SN). Kabarnya, SN diberi saat penukaran tiket sehingga banyak penggemar datang awal dengan harapan bisa mendapatkan kursi yang bagus.
Di siang hari, antrean sudah sangat mengular hingga fans menunggu di luar mal, pinggir jalan, dan bahkan di sebuah tanah kosong di sekitar. Kondisi semakin tidak kondusif karena diperparah oleh hujan.
2. Berdasarkan penuturan fans, antrean sangat panjang dan ada yang sampai menunggu sekitar 8 jam

Salah satu penggemar yang mengantre hari ini adalah Salsyabilla. Kepada IDN Times pada Selasa (4/2/2025), ia mengaku masuk antrean pukul 13.45 WIB dan diarahkan ke basement mal karena di luar hujan.
"Aku masuk antrean jam 13.45, kemudian diarahkan ke basement mal dan sudah 3 jam belum ada pergerakan sama sekali (jam 17.10), antrean di belakangku juga makin panjang, aku gak tahu yang paling belakang sudah sampai mana," kata Salsyabilla.
IDN Times juga mewawancara fans lain dengan username @ayaaamkrispi. Ia juga mengantre selama kurang lebih dari 3 jam sejak pukul 11.30 WIB di basemen, lalu masuk ke area mal pada 14.45 WIB, dan mendapatkan tiket pukul 16.43 WIB.
Di sisi lain, ada pula fans yang sampai mengantre lebih dari 8 jam. Berdasarkan pernyataan dari seorang fans dengan username @yonngke, ia mengungkapkan, "Salah satu kenalan aku sudah antre dari 10.40 pagi dan baru mendapatkan tiketnya pada jam 18.00 sore ini."
3. Fans mengeluhkan kurangnya crowd control

Para penggemar juga mengeluhkan crowd control yang ada di lokasi. Saat ditanya mengenai hal ini, Salsyabilla mengatakan, "Petugas keamanan dan crowd control itu ada ngecek di antrean, cuma jumlah orangnya sedikit."
Hal ini diiyakan oleh pemilik akun @ayaaamkrispi. Ia juga menyebut antrean di basement tidak beraturan. "Saat aku mulai mengantre belum ada antrean yang mengular keluar. Namun saat memasuki basemen, ternyata ada antrean juga dari arah berlawanan. Nah, pembagian antrean dari arah berlawanan ini yang menurutku gak adil, kerja sama security-nya buruk, tidak satu arahan."
4. Berdasarkan laporan fans, ada salah satu penggemar yang kakinya diduga terlindas mobil saat mengantre di basemen

Dalam sebuah video yang viral di X, seorang perempuan berhijab terlihat digendong oleh dua orang petugas untuk diamankan ke pos. Salsyabilla yang sedang mengantre menuturkan kronologi insiden tersebut terjadi tepat di depannya.
"Perempuan dari kerumuman antrean ingin menyeberang, lalu dari arah kanan (arah basement bawah parkiran mobil), ada mobil yang sedang menanjak. Karena di tanjakan, mobil tersebut kencang. Karena mobil cukup kencang dan penyeberang lalai, akhirnya terjadi insiden tabrakan di basement," jelasnya.
Berdasarkan kesaksian Salsyabilla dan penggemar lain yang juga mengantre, tidak ada tali pembatas di area basement untuk melindungi mereka. Para petugas pun berlalu-lalang dan tidak diam di tempat.
"Di TKP, petugasnya gak jaga di area rawan lalu-lalang mobil dan memang mondar-mandir ngecek tempat lain, gak diem di satu tempat karena kurangnya staf," tambahnya.
5. Fans berharap promotor bisa lebih responsif dan meningkatkan kualitas layanan

Keruwetan yang terjadi membuat fans menyayangkan layanan dan respons promotor yang dinilai kurang, padahal mereka sudah membayar harga tiket yang tidak murah.
"Sebagai konsumen, kami membayar harga tiket konser yang tidak murah dan seharusnya promotor memberikan treatment yang sebaik-baiknya... Saya harap kejadian ini yang terakhir kalinya dan sampai hari-H acara berjalan dengan lancar," kata Salsyabilla.
Sementara itu, pemilik akun @yonngke menyatakan, "(Harapannya, promotor) mengambil keputusan yang lebih masuk akal dan memikirkan keselamatan. Untuk sistem sebaiknya di-upgrade dan ada penambahan staf baik untuk ticketing maupun pada hari-H konser."
6. Mecimapro merilis permohonan maaf

Mecimapro pun akhirnya buka suara. Lewat Instagram resminya, promotor tersebut merilis permintaan maaf atas kejadian yang dialami fans dalam proses penukaran tiket konser SEVENTEEN hari pertama. Dalam pernyataan tersebut, mereka mengatakan sudah mempersiapkan lokasi penukaran tiket dengan mempertimbangkan berbagai faktor, baik keamanan maupun cuaca. Mecimapro juga menegaskan sudah berkoordiasi dengan berbagai pihak, seperti pengelola mal, kepolisian, dan otoritas lainnya.
"Terkait insiden yang terjadi sore ini, kami sudah membantu dan mendampingi pihak-pihak yang bersangkutan, dan masalah tersebut telah ditangani dengan baik. Insiden tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Kami berterima kasih atas kerja sama semua pihak yang telah membantu menyelesaikan masalah ini secara bertanggung jawab. Kami mengharapkan kerja sama seluruh pihak untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman," demikian pernyataan pihak promotor pada Selasa malam (4/2/2025).
Penukaran tiket masih akan dilaksanakan pada 5-9 Februari 2025. Fans pun berharap Mecimapro bisa mendengarkan keluhan penggemar serta membenahi sistem penukaran tiket agar lebih cepat dan dilaksanakan di tempat yang lebih kondusif.
Ini bukan pertama kalinya Mecimapro diprotes penggemar. Sejumlah kontroversi kerap mengiringi promotor konser Korea ini.