3 Girl Group KPop yang Kecewa karena Kurang Populer, Manusiawi!

STELLAR mengungkap rasa frustrasi karena kurangnya popularitas dalam sebuah wawancara pada 2017. Mereka sebenarnya kian dikenal usai merilis “Marionette” dengan konsep yang provokatif pada 2011. Namun, meskipun terus melanjutkan merilis musik yang bagus, mereka tetap tak mencapai popularitas.

Para member menyadari, publik menganggap mereka mendapat banyak uang di era “Marionette” hingga setidaknya bisa membeli mobil. Padahal, mereka bahkan tidak mampu untuk sekadar membeli teh hijau. Mereka sudah berjuang selama 7 tahun, tetapi tidak lagi mengharapkan kekayaan. Mereka hanya berharap bisa berhenti mengalami kesulitan. 

Selain itu, STELLAR tidak lagi berharap untuk bisa mencapai posisi pertama dalam berbagai pencapaian. Mereka berusaha untuk tidak tamak dengan memikirkan lebih banyak hal realistis selama bekerja. Apalagi, kontrak mereka hampir berakhir. Mereka hanya berupaya bertahan dalam kondisi itu. 

Gayoung mengungkap, STELLAR masih bertahan berkat penggemarnya. Mereka belum bisa memberikan hadiah apa pun pada fans. Namun, penggemar tetap setia mendukung dan membuat STELLAR termotivasi untuk bekerja keras. Cukup disayangkan, karena mereka berakhir bubar pada 2018.

Linzy mengungkap kesedihan mengenai kurangnya popularitas FIESTAR dibanding AOA dan EXID yang sudah terkenal melalui wawancara dengan Duet Song Festival pada 2016. Ia menyadari, waktu terus berlalu, usia para member juga tak berhenti bertambah. Namun, mereka belum menyerah saat itu. Linzy bahkan selalu berlatih menyanyi di pagi hari, sambil menangis karena pahitnya realitas.

Sayangnya, FIESTAR berakhir bubar pada 2018. Di program Recent Olympics pada 2021 pun, Yezi mengatakan, bahwa ia dan rekan grupnya menyesal karena tak bisa menunjukkan potensi sepenuhnya selama aktif promosi bareng. Mereka hanya menyadari, betapa agensi mengalami masa sulit karena kurangnya respons positif dari publik tiap mereka comeback. 

Maka dari itu, saat masa kontrak berakhir, FIESTAR memilih bubar dengan indah. Sayangnya, masih banyak orang yang menyalahkan mereka karena dianggap kurang bekerja keras sampai berakhir bubar. Padahal, mereka mencurahkan masa mudanya untuk bekerja keras. Mereka sedih karena anggapan itu. Apalagi, mereka tak mendapatkan penghasilan sama sekali karena tidak populer selama promosi bersama.

Seola membahas kekecewaan akan kurangnya popularitas bagi lagu-lagu WJSN di program Queendom 2 pada 2022. Ia merasa artis lain yang menjadi saingan grupnya di acara survival itu memiliki banyak lagu populer. Ia pun menganggap hal itu sebagai salah satu kekurangan bagi grupnya. 

Seola menyadari, WJSN bukanlah grup yang bisa memenangkan posisi pertama di acara musik secara berturut-turut. Sulit pula memilih lagu populer yang bisa merepresentasikan mereka. Hal itu membuatnya frustrasi, hingga ingin mengubah keadaan. Ia ingin menjadikan kesempatan tampil di Queendom 2 sebagai kesempatan bagus untuk lebih dikenal. Setelah diskusi panjang, WJSN pun memutuskan menampilkan “As You Wish” di acara itu.

Tidak mudah bagi girl group KPop di atas untuk tetap berpikir positif demi bertahan, meskipun kesusahan meraih popularitas. Perasaan frustrasi membuat mereka merasa kian terbebani. Bagaimanapun, usaha mereka untuk berjuang selama bertahun-tahun lamanya sebenarnya sudah bikin salut dan patut diapresiasi.