3 Idol KPop Cowok yang Gak Dapat Royalti dari Lagunya, Bikin Prihatin

Melalui program Inside Story Salon pada 2016, Kangnam mengatakan bahwa ia dan member M.I.B lainnya membantu membangun sebuah studio. Saat itu, CEO agensi mereka absen untuk sementara waktu. Jadi, mereka berada dalam pengawasan CEO agensi lain untuk berlatih. 

M.I.B begitu semangat membangun studio rekaman, bahkan menghabiskan malam tanpa tidur dan merelakan waktu liburan. Mereka berharap dapat menggunakan studio itu juga untuk debut. Sayangnya, setelah prosesnya selesai, studio itu diberikan pada girl group baru dan mereka dilarang menggunakannya.

Kangnam juga menyatakan, mereka pernah membantu produksi sebuah lagi dengan produser ternama. Ia menciptakan melodi dan liriknya, bahkan merekam versi demo sebagai panduan. Sayangnya, lagu itu tidak masuk ke dalam album M.I.B.

Beberapa tahun kemudian, Kangnam menyadari lagu ciptaannya itu diberikan kepada artis lain dan menjadi hits. Namun, nama member M.I.B sama sekali tidak masuk di kredit. Mereka sangat sedih karena lagu itu merupakan hasil kerja keras mereka.

SUGA memiliki hasrat yang besar terhadap musik. Ia yang berasal dari Daegu pun merantau ke Seoul karena ingin menjadi produser, lalu berhasil menjadi trainee di Big Hit Entertainment. Sayangnya, ia mengalami kesulitan finansial di Seoul. 

SUGA sering kali harus memilih, menggunakan uangnya untuk makan atau naik bus. Ia juga berupaya untuk menjual lagunya pada orang lain, tetapi berakhir menjadi korban penipuan. Ia juga bekerja paruh waktu untuk menghidupi dirinya dan membayar biaya sekolahnya. 

SUGA hampir menyerah atas segala kesulitannya, terutama setelah ia cedera saat bekerja. Namun, Bang Si Hyuk bersedia menunggu SUGA pulih. Pendiri agensi Big Hit Entertainment itu juga membayar biaya sekolah SUGA, sehingga ia bertahan sampai berhasil debut.

Di program I Will Channel You pada 2019, Mino mengaku sempat debut bareng BoM sebelum trainee di YG Entertainment. Agensinya merupakan perusahaan baru dan menipunya. Ia menulis lirik untuk grupnya, tetapi agensi justru memberikan kredit pada orang lain.

Mino tidak mendapatkan gaji sepeser pun ketika masih menjadi member BoM. Ia juga tidak dapat mengajukan royalti atas lima lagu yang ditulis olehnya, karena agensi tidak mencantumkan namanya. 

Saat Mino protes, agensi mengatakan hal itu biasa terjadi pada artis yang baru debut. Mereka memberikan janji palsu, bahwa akan memberikan kredit lagu untuk Mino pada kesempatan lain. Ia merasakan penderitaan, karena kesulitan finansial saat itu.

Idol KPop di atas bekerja keras dalam menunjukkan karya terbaiknya sebagai produser lagu. Sayangnya, beberapa pihak dengan sengaja memanfaatkan hasrat mereka dalam bermusik dengan menipunya dan mengambil hak atas karyanya.