Generasi dalam dunia KPop bak pelajaran dasar yang setidaknya harus diketahui oleh para KPopers. Generasi dalam KPop merujuk pada era lahirnya para bintang KPop yang terus berkembang dan terus mengalami pergeseran hingga hari ini.
Kini, setidaknya ada empat timeline yang dikenal dengan generasi 1, 2, 3, dan 4. IDOLOGY, salah satu majalah web kritikus KPop menyebutkan, jika setiap generasi tersebut punya ciri khas masing-masing yang memperlihatkan perkembangan KPop dari masa ke masa.
Mungkin banyak pencinta KPop sudah cukup femiliar dengan nama grup H.O.T atau S.E.S. Tahukah kalian, jika kedua grup tersebut lahir di generasi paling awal KPop?
H.O.T merupakan grup KPop sekaligus boy group pertama yang didebutkan oleh SM Entertainment. Inilah yang menjadi awal mulai lahirnya grup idola KPop yang masih terus eksis hingga saat ini.
Pada awal debutnya, H.O.T punya konsep yang diadaptasi dari boyband Amerika dan sistem bintang idola di Jepang. Dari sinilah genre dan budaya KPop mulai didirikan.
Setelah H.O.T sukses melantai di industri KPop, agensi lain yang juga turut mendebutkan grup idola adalah DSP Media. Agensi tersebut berdiri sebagai pesaing SM Entertainment yang mendebutkan grup KPop, seperti Sechs Kies dan Fin.K.L.
Mungkin kalian masih asing dengan istilah Gen 1,5 ini. Namun, percayalah jika di antara generasi satu dengan lainnya, pasti memiliki masa peralihan yang juga menjadi tempat lahir sejumlah artis pendatang baru.
Sebelum masuk ke era generasi kedua, ada periode singkat yang disebut Gen 1,5. Di generasi 1,5 KPop sudah menjadi genre sekaligus budaya yang mulai mendapat popularitas di negara-negara tetangga, seperti China dan Jepang.
Istilah hallyu atau Korean Wave pun mulai diciptakan dalam periode ini. Pada saat itu juga, sejumlah media internasional mulai merilis atau melaporkan berita tentang KPop dan para bintang idola, lho.
Di era ini juga sejumlah grup atau penyanyi legendaris lahir, seperti Rain, BoA, Shinhwa, god, Chakra, hingga Click-B. Tak heran, jika nama-nama mereka langsung bisa merambah pasar di luar Korea Selatan dan melangsungkan debut di negara-negara, seperti China dan Jepang.
Apakah pernah terlintas di pikiran kalian pertanyaan mengenai mengapa grup KPop melakukan multiple comeback dalam setahun? Mereka bahkan bisa merilis album terbaru sebanyak tiga kali dalam satu tahun.
Nah, "model bisnis" seperti ini menjadi salah satu yang mulai berkembang di generasi kedua. Sebab, generasi kedua lahir di tengah-tengah krisis ekonomi yang melanda Korea Selatan. Ibarat produk, KPop pun menjadi salah satu "barang" yang sangat dikomersilkan dan menjadi industri yang akhirnya juga paling menguntungkan Negeri Ginseng hingga saat ini.
KPop mulai mengalami perkembangan, di mana para idol KPop pun mulai sering diperlihatkan ke publik. Mereka juga mulai muncul di sejumlah variety show, debut akting di drama, hingga menggarap program realitas dan varietas sendiri.
Konsep "misterius" para bintang idola di generasi pertama pun akhirnya mulai ditinggalkan. Ini juga yang akhirnya menjadi salah satu alasan mengapa kini banyak grup KPop yang melakukan multiple comeback dalam setahun.
Sudah populer pula di sejumlah negara di luar Korea Selatan, world tour para idol KPop pun juga mulai muncul di era ini. Grup-grup KPop, seperti SNSD, TVXQ, Super Junior, KARA, Wonder Girls, hingga BIGBANG lahir di generasi kedua.
Keberhasilan generasi sebelumnya makin mempermulus jalan para grup yang lahir di era generasi 2,5, seperti INFINITE, f(x), 2NE1, 2PM, SHINee, SISTAR, hingga Miss A. Di era ini juga para penggemar KPop mulai memiliki banyak ekspektasi, di mana idol KPop tak hanya bisa menari dan menyanyi.
Kesuksesan di masa peralihan generasi kedua menuju ketiga makin didukung dengan kehadiran YouTube pada tahun 2010. Saat itulah ada banyak sekali idol KPop generasi 2,5 yang mulai mengambil kesempatan untuk mempromosikan diri mereka ke penggemar di luar Korea.
Alhasil, makin banyak orang yang tertarik dan mulai mencari tahu tentang KPop hingga akhirnya pada tahun 2012, PSY hadir dengan "Gangnam Style" yang sukses mengubah paradigma banyak orang, khususnya fans global, tentang genre dan budaya KPop.
Masuk ke generasi ketiga, di mana BTS lahir pada era ini.
ARMY mungkin sudah tahu jika di setiap perilisan karya musik BTS, baik itu lagu maupun album, pasti terselip cerita atau teori tersendiri yang seperti campuran antara dongeng dan teka-teki. Inilah yang menjadi salah satu daya tarik yang dikembangkan pada generasi ketiga. Tentu, tak cuma BTS yang mengambil konsep teori ini.
Teori-teori ini pun terus berlanjut hingga ke generasi terbaru KPop nantinya. Sebab, konsep teori yang penuh teka-teki tadi mampu menarik banyak orang untuk memuaskan hasrat ingin tahu dan imajinasi mereka yang lebih dari sekedar musik. Kasarnya, berdongeng lewat bait-bait lirik lagu sudah biasa. Alhasil konsep teori pun mulai dirancang.
EXO, BTS, NU'EST, TWICE, Red Velvet, hingga GOT7 adalah sejumlah grup yang mempelopori lahirnya generasi ini. KPop pun makin berkembang lagi ke arah yang lebih baik yakni dari segi lagu, koreografi, MV, konten promosi, hingga merchandise.
Generasi ketiga juga diuntungkan dengan perkembangn internet yang cukup pesat, sehingga melahirkan media sosial, seperti Twitter dan Instagram bersama dengan Naver yang makin memicu globalisasi musik serta budaya KPop.
Kembali dihadapkan dengan masa peralihan, beberapa grup idola KPop yang hadir di generasi ini pun masih eksis hingga sekarang seperti SEVENTEEN, NCT, MONSTA X, dan WJSN atau Cosmic Girls.
Di generasi ini juga mulai lahir temporary group dari ajang survival PRODUCE, seperti I.O.I dan Wanna One. Popularitas mereka pun makin tak dapat dibendung, bahkan hingga ke luar negeri.
Wanna One yang sudah menyelesaikan masa promosinya bahkan telah mengumumkan akan merilis digital single bertajuk "Beautiful Part.3" pada 27 Januari mendatang. Tentu, kabar tersebut sangat disambut baik dan antusias oleh para penggemar yang ada di dalam maupun luar Korsel.
Dengan ini terlihat jika fokus KPop pun bergeser secara drastis, di mana kebutuhan para penggemar pun mulai dipenuhi dalam generasi yang punya masa promosi yang berubah dengan cepat ini.
Wanna One yang telah bubar bisa kembali tampil di satu panggung dan merilis single baru karena penggemar menginginkan hal itu yang akhirnya dipenuhi oleh pihak industri yang berwenang.
Kini, KPop pun sudah bergerak masuk ke generasi keempat. Dari tiga generasi besar telah dilalui, KPop pun kini mencapai titik tertinggi dalam meraih popularitasnya.
Satu hal yang berubah dan paling menonjol di generasi keempat KPop adalah semua batasan yang pernah ada di generasi-generasi sebelumnya sudah dihapus. Kini, para penggemar bahkan bisa melihat aktivitas idola mereka selama 24 jam penuh.
Tak hanya lewat variety atau reality show saja, idol KPop bahkan bisa melakukan siaran langsung lewat platform apa pun yang dilakukan bahkan saat tengah malam sekalipun. Mereka bisa berbagi keseruan selama berada di backstage program musik atau konser, menjawab pertanyaan penggemar sambil melakukan mukbang, hingga merayakan ulang tahun bersama para fans mereka.
Kini, KPop juga sudah tidak lagi hanya berbasis di Korea. Sebab, sejumlah grup atau idol KPop juga kini punya basis penggemar yang besar, seperti Amerika, Indonesia, Thailand, hingga sejumlah negara di Eropa. ATEEZ, ITZY, Stray Kids, dan TXT adalah empat dari banyaknya grup KPop yang kini memimpin era tanpa penghalang ini.
Generasi KPop dibuat bukan untuk saling mengelompokkan ataupun memperlihatkan siapa yang lebih baik. Generasi ini dibuat sebagai acuan serta analisis seberapa besar KPop sudah berkembang dan sejauh mana genre serta budaya ini disebarkan.
Tiap generasi pun punya ciri khas tersendiri dan konsep yang ditonjolkan. Tak heran, jika akhirnya kini grup-grup KPop di generasi awal pun mulai kembali melangsungkan comeback. Sebab, popularitas mereka terus meningkat dan hallyu terus tersebar ke seluruh dunia.