8 Boy Group KPop yang Lagunya Bocor Sebelum Rilis, Alami Kerugian

Pada Maret 2018, "Boomerang" dan "Gold" yang jadi lagu untuk album Wanna One bertajuk 0+1=1 (I Promise You) bocor di media sosial. Lagunya tersebar cepat secara online, tak lama setelah file berdurasi 3 menit diunggah di ruang obrolan publik. YMC Entertainment yang saat itu menjadi agensi Wanna One pun dianggap terlambat mengambil tindakan atas kejadian ini.

Kejadian serupa kembali terulang pada November 2018. Sebuah tautan untuk mengunduh lagu "Spring Breeze" yang jadi title track album 1¹¹=1(POWER OF DESTINY) bocor di Twitter, sebelum perilisan resminya. Beruntung agensi pun langsung mengambil tindakan internal untuk mengatasi masalah ini.

Pada tahun 2018, KBS tanpa sengaja membocorkan lagu "Dejavu" dari NU'EST W di acara bertajuk Good Morning. Stasiun penyiaran itu memutar lagunya sebagai musik latar belakang di program tersebut, beberapa hari sebelum tanggal perilisan resminya.

Setidaknya 28 detik dari lagu tersebut bocor begitu saja di kalangan publik. Setelah menerima laporan dari penggemar, KBS pun mengaku akan menyelidiki tentang alasan di balik kebocoran itu pada produser yang bertanggung jawab atas acara Good Morning.

Pada tahun 2010, title track bertajuk "Shock" untuk album Shock of the New Era untuk BEAST (sekarang Highlight) bocor sebelum tanggal perilisan resminya. Cube Entertainment selaku agensi mengetahui kabar ini melalui YouTube. Mereka lantas langsung menyelidiki sumber kebocorannya.

Selain itu, Cube Entertainment pun membantah tuduhan yang menyatakan, bahwa ini dilakukan secara sengaja oleh pihaknya sebagai noise marketing. Mereka mengaku kecewa karena albumnya melalui proses perilisan yang tidak mulus, tak seperti yang direncanakan.

Pada tahun 2018, ada sebuah unggahan online berisi bocoran lagu-lagu THE BOYZ di album The Only. Bocoran itu pun muncul beberapa hari sebelum tanggal perilisan resminya. Untuk itu, agensi meminta tolong pada fans untuk ikut melaporkan sesuatu, jika merasa ada yang janggal dari kasus ini, agar mereka bisa menindaklanjuti dengan cepat.

Agensi juga menyatakan, bahwa ini merupakan pelanggaran hukum yang serius. Mereka menyelidiki alur kebocoran lagunya untuk melaporkannya secara hukum. Apalagi, pihak agensi merasa hanya memberikan file berisi lagu THE BOYZ pada karyawan terpilih saja. 

Menurut agensi, musik yang tersebar itu bukanlah versi final dari album THE BOYZ. Mereka juga mengaku akan terus memantau kasusnya. Untuk mencegah kerugian lebih jauh, mereka berharap fans tak menyebarluaskan file dan konten yang belum dibagikan secara resmi.

Audio dan konten dance practice EXO untuk lagu "Overdose" telah menyebar luas secara online sebelum tanggal perilisan resminya pada tahun 2014 lalu. Lagu itu langsung menghebohkan jagat maya pada masanya. SM Entertainment pun langsung berusaha menghentikan penyebarannya, tapi sebagian besar tak berhasil.

SM Entertainment juga langsung melakukan penyelidikan untuk mencari tahu pelakunya. Bagi pihak agensi, tindakan ilegal itu layak mendapatkan balasan yang setimpal secara hukum. Sebab, itu termasuk pelanggaran hak cipta terhadap karya baru artisnya yang disebarluaskan tanpa izin.

Pada tahun 2014, Stardom Entertainment mengakui bahwa lagu-lagu di mini album Amadeus milik ToppDogg (sekarang XENO-T) telah bocor di YouTube dan platform lainnya. Setelah kasusnya heboh, agensi berhasil mengubah setelan file yang awalnya publik itu jadi pribadi, agar tak tersebar lebih jauh.

Menurut agensi, tindakan ini sangat tidak beretika, karena tak menghargai kerja keras staf dan artis yang bekerja keras dalam memproduksi albumnya. Mereka juga mencari tahu pelakunya dan berencana langsung menggugatnya usai menemukannya.

Pada tahun 2014, audio dan konsep untuk comeback VIXX dibocorkan sepenuhnya di berbagai platform. Jellyfish Entertainment berusaha menghentikannya, tapi file audionya yang berdurasi semenit tersebar cepat di YouTube dan media sosial lainnya.

Jellyfish Entertainment pun mencoba mengidentifikasi sumber kebocoran ilegal itu. Mereka melakukan penyelidikan secara hukum dan akan menuntut tanggung jawab dengan tegas pada pelaku yang menyebarkannya.

Lagu-lagu di mini album Can't Stop dibocorkan pada tahun 2014, beberapa hari selum tanggal perilisan resminya. Sebagai korban, CNBLUE dengan sigap menindak tegas pelakunya.

CNBLUE mencari tahu pelakunya dengan bekerja sama bareng polisi dalam proses penyelidikannya. Publik salut akan tindakan mereka, karena kebocoran lagu hingga konsep foto para idol secara ilegal benar-benar marak terjadi saat itu.

Sejumlah pihak dari agensi maupun artis yang bersangkutan pasti sudah mendiskusikan tanggal perilisan resmi yang tepat untuk comeback-nya. Sayangnya, ada orang yang justru seenaknya mengunggahnya secara ilegal di berbagai platform atau media sosial.