5 Boy Group KPop Ini Menindak Tegas Calo Tiket Acaranya

Kedua pria sempat ditangkap karena menjual tiket konser BIGBANG dengan harga berkali-kali lipat dari aslinya di Jepang pada 2012. Keduanya juga langsung menjalani penyelidikan dari kepolisian. Mereka ditemukan menjual tiket tersebut di Saitama Super Arena. 

Terungkap bahwa mereka membeli tiket dengan harga 130 dolar AS atau sekitar Rp2 juta. Kemudian, mereka menjualnya ulang dengan harga 1.030 dolar AS atau sekitar Rp16 juta. Salah satu di antara mereka sudah mengaku bersalah, sementara pihak lainnya tidak mengakui tuduhan tersebut.

Pada 2018, tiket konser pertama H.O.T setelah 17 tahun berlalu terjual habis dalam waktu singkat. Idol legendaris ini mengadakan konser grup pertamanya, bertajuk Forever High-five Of Teenagers di Jamsil Sports Complex. Setiap konser akan dihadiri oleh 40.000 penggemar. 

H.O.T merupakan boy group legendaris dari generasi pertama, jadi antusiasme fans mereka juga begitu besar. Pada putaran penjualan tiket pertama, 80.000 tiket terjual habis dalam sekejap. Kedua situs tempat pembelian tiketnya juga mengalami crash. 

Salt Innovation selaku pihak produksi dalam konser itu mengaku berencana membuka pemesanan tiket putaran kedua dalam waktu sesegera mungkin. Namun, mereka akan menyelesaikan situasi seputar calo yang menjual tiket secara ilegal lebih dulu.

JYP Entertainment menetapkan kebijakan penjualan tiket yang ketat demi menghindari calo dan penipuan untuk konser DAY6 pada 2017. Saat memantau putaran pre-sale, mereka menemukan aktivitas pembelian melalui program otomatisasi makro. Alhasil, mereka terpaksa membatalkan pembelian tiket untuk beberapa nomor kursi yang menggunakan cara ilegal itu.

JYP Entertainment juga sudah mengungkap nomor kursi yang melakukan pembelian ilegal itu melalui media sosial resmi DAY6. Selain itu, agensi juga sudah memberi peraturan bahwa penggemar hanya boleh membeli dua tiket per orang di situs resmi. Jadi, agensi tak akan bertanggung jawab atas pembelian tiket melalui situs ilegal atau layanan proxy. 

Program otomatisasi makro memang sering digunakan calo dalam membeli tiket untuk menjualnya dengan harga yang lebih tinggi. Banyak agensi sudah mengupayakan berbagai cara untuk membatasi pembelian tiket dengan cara ilegal itu.

Pada 2019, Big Hit Entertainment menghadapi keluhan penggemar terkait fanmeeting bertajuk Muster di Busan Asian Auxiliary Stadium. Sekitar 100 orang dilarang memasuki tempat fanmeeting karena dokumen identitas mereka tidak sesuai dengan informasi pembelian di tiketnya. 

Mayoritas dari mereka adalah siswa sekolah dasar yang membeli tiket menggunakan nama orangtuanya maupun fans remaja yang membawa salinan kartu identitas pelajar versi copy alih-alih asli. Hal ini membuat mereka protes di luar pintu masuk venue dan berteriak untuk mendapat izin masuk. 

Terkait masalah ini, Big Hit Entertainment mengaku melakukan pemeriksaan identitas secara menyeluruh demi mencegah adanya calo tiket. Pemeriksaan identitas tersebut sudah diumumkan sebelumnya melalui situs pembelian tiket, fancafe BTS, dan media sosial. 

Pada dasarnya, sejak awal memang mereka sudah mengumumkan tidak akan membiarkan pembeli tiket masuk jika tidak dapat membawa identitas asli sesuai ketentuan. Meskipun banyak fans yang berakhir tidak bisa masuk, pihak agensi hanya berusaha mempertahankan ketentuannya semata-mata demi mengatasi calo.

KBS mengadakan konser khusus perayaan ulang tahun debut g.o.d yang ke-50 pada Agustus lalu. Semua tiket konser itu habis hanya dalam waktu 3 menit. Tiket itu sebenarnya gratis, tetapi banyak orang mengambil kesempatan untuk mengklaimnya duluan dan menjualnya kembali dengan harga tinggi. 

Di tengah maraknya calo, KBS selaku penyelenggara menyatakan pihaknya bakal mengambil tindakan hukum yang tegas. Mereka tahu bahwa banyak orang menjual tiket g.o.d di media sosial dan situs tidak resmi. Mereka akan memantau keduanya untuk mengambil tindakan hukum.

Selain itu, KBS memperingatkan, bahwa klaim akan ditolak apabila penggemar membawa identitas yang berbeda atau tidak sesuai dengan keterangan dalam tiket. Mereka tidak akan diizinkan untuk masuk dalam venue konser.

KBS memahami masalah calo sulit untuk diselesaikan, bahkan untuk platform tiket resminya sekalipun. Maka dari itu, mereka meminta agar tidak mengambil keuntungan dari konser gratis dengan memperdagangkan ulang tiketnya. Mereka tak akan segan mengambil tindakan hukum jika ditemukan transaksi bernilai tinggi.

Calo memang sering mencari celah untuk mendapatkan keuntungan, dengan membeli tiket menggunakan cara ilegal di situs resmi lalu menjualnya kembali dengan harga berkali-kali lipat lebih tinggi. Untunglah, pihak agensi maupun penyelenggara dari acara yang diadakan oleh boy group KPop di atas tidak keberatan untuk menindaklanjuti tindakan ilegal itu dengan tegas.