Cerita Haru Terapis soal Nasib Trainee Idol KPop yang Gagal Debut

Meskipun industri hiburan terkadang terlihat glamor, namun sebenarnya perjalanan untuk mencapainya tidaklah mudah. Bahkan untuk bisa tampil di atas panggung, para trainee idol KPop harus merelakan masa muda mereka dengan hanya berlatih selama bertahun-tahun.
Tapi faktanya, tak semua trainee memiliki kesempatan untuk debut sebagai idol KPop. Lalu bagaimana kehidupan trainee yang tidak bisa debut, ya? Yuk, simak cerita haru terapis psikologi soal nasib idol KPop yang gagal debut. Check this out!
1. Trainee yang gagal debut awalnya cenderung akan kehilangan arah

Melalui wawancara dengan Hankook Ilbo, Jo Han Ro, CEO dari Institut Konseling Psikologi Pikiran yang sudah bekerja dengan para trainee selama lebih dari 4 tahun mengungkapkan dampak mental yang dialami oleh mereka yang akhirnya gagal debut.
Apalagi kebanyakan trainee memulai karier mereka di usia muda demi mewujudkan mimpi mereka menjadi idol. Namun, saat mereka tiba-tiba dikeluarkan dari grup debut atau malah menghadapi pemutusan kontrak yang tidak terduga, mereka sering kali kehilangan arah.
"Sebagai seorang trainee, mereka telah mengembangkan loyalitas kepada perusahaan, sehingga tidak memiliki tujuan lain selain perusahaan tersebut," tutur Jo Han Ro lewat wawancaranya dengan Hankook Ilbo.
2. Tantangan berat bagi trainee untuk memulai hal baru di agensi berbeda

Menurut Jo Han Ro, trainee tak hanya menginvestasikan waktu mereka tetapi juga menjalin ikatan emosional yang kuat dengan perusahaannya. Jadi, perubahan yang tiba-tiba bisa menimbulkan rasa kehilangan dan ketidakpastian akan masa depan.
Dia menekankan, memulai hal baru di agensi berbeda adalah tantangan berat bagi para trainee ini. Memulai dari awal setelah berkomitmen selama bertahun-tahun sama beratnya dengan berdiri di atas tanah yang tidak stabil, dengan rasa takut akan apa yang ada di depan.
"'Bahkan jika aku pergi ke perusahaan lain, rasanya menakutkan untuk memikirkan bahwa aku harus memulai dari awal lagi,'" kisahnya.
3. Pendekatan yang dilakukan untuk menguatkan trainee yang gagal debut

Dalam menghadapi gejolak emosi trainee seperti itu, Jo Han Ro menerapkan pendekatan penuh kasih. Ia mendampingi mereka, membantu mereka mengarahkan perasaan mereka, dan mendorong mereka untuk menemukan kekuatan dalam diri mereka.
Meskipun dalam kasus akut tertentu pengobatan mungkin dianggap perlu, dia lebih sering menganjurkan terapi perilaku. Aktivitas sederhana seperti jalan-jalan dan refleksi diri juga bisa memberikan hiburan dan pemahaman sehingga akan membantu trainee menyadari bahwa mereka telah tumbuh dan beradaptasi, bahkan dalam kesulitan.
4. Dorongan internal berpengaruh bagi trainee untuk melalui masa sulit

Meskipun awalnya merasa putus asa, tetapi banyak trainee yang akhirnya menemukan jalur alternatif yang mengarah pada kepuasan pribadi dan profesional. Hal ini karena mereka pun telah menemukan dorongan internal, rasa kendali atas nasib mereka ke depannya.
Kebebasan baru ini kemudian memberikan para trainee keinginan untuk menentukan arah mereka sendiri. Jo Han Ro percaya bahwa lebih dari sekadar dukungan eksternal, kekuatan internal dan perubahan perspektiflah yang memandu mereka melewati masa-masa sulit.
Meskipun terlihat menyenangkan, tetapi banyak hal yang harus dikorbankan untuk menjadi seorang idol KPop, lho. Bahkan setelah berlatih selama bertahun-tahun, para trainee belum pasti memiliki kesempatan untuk debut.