4 Idol KPop Cowok yang Sempat Depresi saat Trainee, Penuh Perjuangan!

Pada tahun 2021, BM KARD menuliskan caption tentang sumber inspirasinya dalam membuat lagu saat mengunggah teaser single "Broken Me" di media sosial. Menurutnya, lagu "Broken Me" dibuat berdasarkan pengalaman pribadinya saat trainee. Ia menjalani pelatihan di usia yang jauh lebih dewasa, sehingga hal itu mempengaruhi kesehatan mentalnya.

BM mengaku depresi karena melihat teman-temannya sudah lulus kuliah hingga mempunyai pekerjaan masing-masing. Sebab, ia merasa gagal karena masih meminjam uang dari orangtuanya dan tinggal sendiri di Korea memperjuangkan impiannya demi jadi idol. Ia merasa gagal karena tidak bisa sesukses teman-temannya yang lain.

BM sampai merasa dirinya tak punya keterampilan atau pengalaman yang cukup untuk membuatnya sukses. Setiap harinya, ia khawatir dan cemas akan masa depannya sendiri. Nah, "Broken Me" merupakan lagu yang membahas bahwa perjuangan tanpa henti dapat memberi harapan dan melewati situasi menyulitkan seperti yang pernah ia alami di masa trainee.

Melalui program Good Morning pada tahun 2008, Jo Kwon mengakui dirinya sempat menderita depresi selama menjalani pelatihan dalam 8 tahun. Sebab, ia selalu merasa takut dirinya akan dikeluarkan. Meskipun begitu, ia tidak punya pilihan lain selain bekerja lebih keras demi bisa debut.

Terungkap pula bahwa Jo Kwon memang sudah bercita-cita berkarier menjadi penyanyi sejak masih muda, sedangkan tujuan pribadinya adalah menjadi seorang multi-entertainer. Ia pun memulai pelatihannya di kelas 6 SD. Kini, impiannya itu sudah terwujud karena ia dikenal sebagai idol hingga entertainer ternama di Korea.

Hyungsik mengatakan dirinya menjadi korban perundungan oleh trainee lain saat menjalani pelatihan melalui program Healing Camp pada tahun 2015. Meskipun ditindas, ia tak pernah membalas perbuatan itu.

Perundungan ini terjadi karena trainee lain iri akan kedekatannya dengan manajer yang merekrutnya. Ini terjadi sebelum ia masuk ke agensi yang mendebutkan ZE:A, Star Empire Entertainment.

Hyungsik mengatakan bahwa para trainee menjauhinya dan mengucilkannya begitu saja. Hal itu membuatnya merasa bahwa ia harus melakukan segalanya sendiri. Ia baru berusia 17 tahun dan masih SMA saat itu, tapi ia sudah menderita depresi karena perlakuan trainee lain padanya. Pada akhirnya, sang idol memilih meninggalkan agensi tersebut. 

Setelah pindah ke Star Empire Entertainment, Hyungsik masih suka berlatih sendiri dan menyanyikan lagu bergenre ballad karena traumanya. Namun, Lee Ho selaku leader ZE:A mendekatinya dan membuatnya merasa nyaman. Ia mengakui bahwa semua member ZE:A menjaganya dan membuat hidupnya lebih bahagia, berbeda dengan pengalamannya di agensi lamanya.

Melalui program Taxi pada tahun 2012 lalu, Key mengaku depresi saat menjalani pelatihannya. Ia mulai trainee sewaktu berusia 15 tahun, di mana ia bahkan merantau dari Daegu ke Seoul demi mewujudkan impiannya. Namun, bakatnya tidak meningkat dengan cepat hingga ia depresi. Ia bahkan sering menangis saat naik kereta. 

Key merasa lebih lemah dari trainee lain karena tidak bisa beradaptasi dengan cepat di Seoul. Ia merasa tidak punya tempat untuk menenangkan diri sendirian di sana, jadi ia memilih menyibukkan diri setiap saat. Meskipun begitu, Key percaya bahwa masa sulit dan depresinya itulah yang membantunya bertekad untuk berjuang makin keras sampai berhasil debut.

Perbuatan buruk orang lain hingga tuntutan untuk segera debut pada dasarnya menjadi beban yang besar bagi sejumlah idol KPop di atas selama trainee. Sebagai akibatnya, mereka sampai menghadapi depresi di tengah perjuangannya dalam mewujudkan cita-citanya berkarier di industri hiburan Korea Selatan.