Feminisme merupakan suatu gerakan sosial yang memiliki tujuan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Di Korea Selatan sendiri, gerakan yang satu ini masih dipandang negatif karena budaya mereka yang konservatif terhadap pemberdayaan perempuan.
Walaupun begitu, deretan idol KPop berikut ini cukup berani untuk melawan budaya patriarki. Dari Joy Red Velvet hingga mendiang Sulli, berikut ini adalah idol KPop yang mendukung gerakan feminisme.
Di tahun 2018, Irene sempat mendapat kecaman keras dari para penggemar laki-lakinya karena ia membaca buku feminis. Hal tersebut diketahui saat Irene sedang berada di acara fanmeeting.
Salah satu penggemar bertanya kepada Irene mengenai buku apa yang dibacanya akhir-akhir ini. Lantas, leader Red Velvet menjawab bahwa ia sedang membaca buku Kim Ji Young, Born 1982.
Kuku dari karangan Cho Nam Joo itu dianggap mendukung gerakan feminisme karena membahas sifat patriarki masyarakat Korea Selatan. Tak hanya itu, film adaptasinya yang berjudul sama juga sempat menuai kontroversi hingga muncul petisi online kepada Presiden Moon Jae In untuk melarang penayangannya.
Setelah para penggemar laki-laki mengetahui bahwa Irene membaca buku tersebut, mereka pun mulai membakar dan memotong barang-barang yang berhubungan dengan Irene, termasuk photo card-nya. Namun lain halnya dengan penggemar perempuan dan yang berasal dari luar Korea Selatan. Mereka justru mendukung Irene atas keberaniannya dalam menyuarakan pilihan buku bacaannya.
Dalam sebuah wawancara dengan media Korea pada bulan April 2020 lalu, HA:TFELT dengan bangga menyebut keyakinannya dalam gerakan feminisme. Baginya, ia tidak harus menyembunyikan diri dan dipermalukan hanya karena ia merupakan seorang feminis.
Perempuan kelahiran tahun 1989 itu juga membagikan sebuah tangkapan layar dari video YouTube yang ditontonnya melalui Stories di Instagram. Dalam Stories tersebut, HA:TFELT mengkritik YouTuber tersebut karena sikap anti feminisnya.
Pada tahun 2016 lalu, seorang mahasiswa dari Ewha Womans University menyanyikan lagu debut SNSD bertajuk “Into the New World” dalam sebuah aksi protes sebuah kasus korupsi. Penampilan mereka saat itu kemudian viral di Korea Selatan.
Dalam sebuah wawancara bersama W Korea untuk perayaan debutnya yang ke-10, Tiffany memberikan tanggapan positifnya terhadap penampilan mahasiswa tersebut. Tiffany menyebut bahwa itu adalah momen yang membanggakan sebagai anggota SNSD.
Menurut Tiffany, saat itu sudah zamannya feminis. Ia juga mengungkapkan, jika kini adalah saatnya perempuan membutuhkan lebih banyak pesan untuk saling memberdayakan kaum perempuan lainnya. Tak hanya itu, Tiffany juga mengatakan jika ia sangat senang karena lagu tersebut bisa dinyanyikan dalam aksi tersebut.
Pada 20 Agustus 2020 lalu, Joy Red Velvet menjadi bahan pemberitaan media setelah mengunggah foto dirinya yang mengenakan kaos bertuliskan We Should All Be Feminist di akun Instagramnya. Unggahannya tersebut membuat para penggemar menyadari bahwa Joy adalah seorang feminis yang mendukung gerakan feminisme.
Sebab unggahannya tersebut, Joy pun harus menghadapi kritikan dari warganet Korea. Tak sedikit yang menganggap bahwa Joy terlalu egois. Sebab ia tahu bahwa kaosnya cukup kontroversial, tapi Joy memilih untuk tetap mengenakannya dan tidak memikirkan bahwa hal tersebut dapat mempengaruhi personel Red Velvet lainnya.
Ini bukan pertama kalinya Joy mempromosikan gerakan feminisme di akun Instagramnya. Sebelumnya, pemilik nama asli Park Soo Young itu juga sempat menyukai unggahan yang mengkritik sistem patriarki di negaranya yang diunggah oleh penyiar Korea Selatan, Kwak Jung Eun.
Setelah skandal feminisme yang terjadi pada Irene Red Velvet, beberapa orang mulai menuduh Choi Sooyoung yang merupakan mantan rekan satu agensi Irene dan anggota girl group SNSD. Mereka berpikir bahwa Sooyoung telah merusak pikiran polos Irene.
Ini terjadi karena sebelumnya Sooyoung meluncurkan sebuah series reality berjudul Choi Sooyoung, Born 1990 yang mana terinspirasi dari novel feminisme karya Cho Nam Joo. Sooyoung juga mengungkapkan bahwa ia telah membaca novel tersebut dan membuatnya tersadar betapa tidak adilnya perempuan diperlakukan hanya karena ia menjadi seorang perempuan.
Beberapa orang berspekulasi bahwa Sooyoung yang telah menyebarkan keyakinan feminisnya pada Irene. Namun hingga artikel ini ditulis, belum dikonfirmasi apakah spekulasi tersebut benar atau tidak.
Mendiang Sulli menjadi idol KPop yang aktif menyuarakan sikap feminismenya. Saat di acara The Night of Hate Comments (2019), mantan anggota f(x) itu dengan bangga menyatakan bahwa ia benci dengan seksisme dan rasisme.
Selama hidupnya, Sulli juga sering mengenakan kaos dengan pernyataan feminis, salah satunya adalah Girls Supporting Girls. Meskipun dibenci warga Korea Selatan karena kebiasaannya yang tampil tanpa bra di depan umum dan sosial media, Sulli sebenarnya berharap bahwa orang-orang dapat membuang prasangka buruk mereka terhadapnya.
Sikap feminisnya tidak hanya sampai situ. Ketika Korea Selatan membatalkan larangan aborsi, Sulli secara terbuka mendukung pilihan pemerintah. Perempuan kelahiran tahun 1994 itu juga menunjukkan sisi feminisnya di MV “Goblin”. Ia menggunakan konsep persahabatan dengan beragam pemeran perempuan di dalamnya.
Meskipun dikecam banyak orang karena pilihannya, deretan idol KPop di atas tak gentar untuk memperjuangkan haknya sebagai seorang perempuan untuk mencapai kesetaraan gender. Menurutmu siapa lagi idol KPop yang sering menyuarakan aspirasinya untuk mendukung gerakan feminisme? Tuliskan komentarmu di bawah, ya!